Tolong💔

Part 3💔

"Jika Kamu tengah merasa sedih dan menderita, itu berarti kehidupan tengah bercanda dengan mu, ingat lah kau harus kuat karna seiring berjalannya waktu kehidupan akan bercanda dengan sangat berlebihan "
Queenie Amanda Caitlin.

Dear diary 20 Maret 2018.

Hai mah, gimana kabar mamah disana? Mamah baik-baik aja kan?. Mah aku mau cerita lagi nih, mamah tahu gak Pertama aku masuk sekolah aku dibully sama kakak kelas, mereka bully aku karna aku buat perhatian semua orang teralih keaku, dan juga gara-gara Cowok yang namanya Cakra, kemarin dia duduk bareng aku dikantin, tapi kak Vanessa malah bilang aku centil. Tapi aku gak masalah kok mah. Mamah kan pernah bilang kalau aku harus kuat😉. Kemarin juga Papah pukul aku, dia masih belum terima Mamah tinggalin dia, Aku bingung kenapa mamah ninggalin papah? Papah baik kok?. Terus mamah dimana sekarang? Mamah gak ada niatan pulang gitu? Mamah gak kangen sama aku?.Oh iya Mah Aku udah cari keberadaan Tante Rin tapi aku gak bisa ketemu, aku bahkan cari dia ditempat tinggalnya dulu tapi dia udah pindah, aku kangen banget sama tante Rin, aku pengen cerita ketante Rin, aku pengen tahu mamah dimana sama tante Rin?. Oh iya mah tubuh aku sakit semua loh, luka kemarin belum sembuh tapi aku udah dapat luka baru, Mamah gak ada niatan buat obati luka aku?.
Mah sampai kapan papah bakalan siksa aku?, setiap hari tubuh aku kayak hancur semua mah, kalau aku lakuin kesalahan kecil papah bakalan siksa aku sampai aku bener-bener kayak udah mau mati, gimana kalau aku lakuin kesalahan yang besar, bisa mati aku detik itu juga mah.
Ih kok aku jadi ngeluh sih, maaf yah mah jadi ngeluh, yaudah aku mau istirahat dulu, good night Mah.
 

                        *******

"Mah.....Mamah....mamah " Teriak Amanda terbangun dari tidurnya, ia bermimpi buruk tentang ibunya.
Dengan cepat Amanda mengambil air dan langsung meminumnya. Ia menetralkan napasnya, ia sangat takut. Amanda berjalan menuju jendela kamarnya, ternyata sudah pagi. Amanda yang hendak melangkah menuju ruang bawah langsung terhenti saat Papahnya Menarik rambutnya dan membawanya kegudang yang akan membawa Amanda bermain-main terus dengan kematian.

"Pah aku gak buat salah " Ujar Amanda takut.

"Kenapa kamu berteriak tadi, kamu membuat konsentrasi saya hancur " Ujar Yudha marah.

"Aku gak sengaja, Maaf pah, aku janji gak bakalan ulangin lagi " Ujar Amanda memohon, namun bukan Yudha namanya jika tidak memberi hukuman pada Amanda, Yudha langsung mengambil Cambuk andalannya dan langsung mencambuk tubuh Amanda, darah bercucuran dimana- mana, lantai yang tadinya berwarna putih kini berganti dengan warnah merah kental. Yudha mencambukknya tanpa ampun seakan Amanda adalah binatang yang harus ia bunuh agar tidak menganggunya lagi. Yudha beralih mengambil pisau dan mengoreskannya dipungung maupun ditangan gadis itu. Setelah itu ia menendang perutnya berkali-kali hingga Amanda mengeluarkan darah dari mulutnya. Setelah merasa puas Yudha langsung meninggalkan Amanda yang tergeletak mengenaskan digudang itu.

"B....bi....Bibi.. " Panggil Amanda dengan suara yang sangat pelan, seakan suaranya akan habis saat ini juga.

"Bi....bi.......t.....to...lo....ng " Ujar Amanda lagi.

"Ya ampun non " Ujar Bi Inah merasa kasihan dengan keadaan Amanda.

"To.....lo...ng " Minta Amanda, Bi Inah mengangguk dan langsung memopah Amanda. Ingin rasanya Bi Inah menangis namun ia tahu bahwa Amanda tidak suka dikasihanin.

"Non hari ini gak usah kesekolah aja yah, non harus istirahat supaya luka non bisa sembuh. " Ujar Bi Inah.

"Luka aku gak mungkin bakalan sembuh bi, kalau aku terus-terusan disiksa setiap harinya, bahkan sampai mati pun kalau aku terus disiksa luka aku gak bakalan mungkin bisa sembuh " Ujar Amanda tersenyum nanar atas hidupnya. Bi Inah hanya bisa diam, benar apa yang Amanda katakan bahkan sampai kapan pun luka pada tubuh gadis itu tidak akan pernah bisa sembuh, Papahnya tidak mungkin membiarkannya hidup tenang walau sedetik pun.