(Budayakan Vote sebelum membaca😊).
Okay kalau udah vote kalian bisa langsung baca, maaf yah kalau ngerpotin tapi vote itu gratis loh, dengan kalian memberi vote aku jadi tambah semangat buat nulis ceritanya sampai akhir😉😊😊.
Okay aku gak mau basa-basi silahkan dibaca.😊
Amanda terbangun dari pingsannya, ia menatap kesekeliling ternyata dia ada dikamarnya, pandangannya teralih pada pintu kamarnya yang tengah menampakkan Bi Inah yang tengah melangkah masuk kedalam kamarnya membawa sebuah nampan berisikan makanan untuk Amanda.
"Non Udah sadar?" Tanya Bi Inah.
"Ke-na-pa Ak-u bi-sa ad-a di-ka-mar?" Tanya Amanda dengan suara yang pelan sulit untuk berbicara.
"Dibantu sama tetangga non " Ujar Bi Inah.
"Non gak mau kerumah sakit? Luka non parah banget " Ujar Bi Inah. Amanda menggeleng.
"A-ku ga-k ma-u nge-re-po-tin si-apa p-un. " Ujar Amanda.
"Non Amanda makan dulu yah " sSuruh bi Inah, Amanda menggeleng.
"Kenapa gak mau makan?" Tanya Bi Inah.
"Ka-la-u ak-u ma-ka-n tu-buh ak-u tam-bah sa-kit, la-gi-an ka-lau ma-ka-nan ma-suk ke-tu-bu-h a-ku ka-ya di-tu-suk pi-sau " Ujar Amanda, sungguh tubuhnya sangat sulit digerakkan bahkan seakan tubuhnya lumpuh, jika ia menggerakkannya sedikit saja maka rasa sakitnya tak terkendali.
"Bibi panggilin dokter aja gimana?" Tanya Bi Inah, sungguh ia sangat kasian melihat kondisi Amanda sekarang. Amanda menggeleng.
"Na-n-ti ju-ga ba-ka-lan sem-buh sen-di-ri. " Ujar Amanda. Bi Inah hanya mematuhinya dan hendak melangkah keluar membiarkan Amanda istirahat namun ia urungkan saat mendengar ucapan Amanda.
"Bi " Panggil Amanda membuat Bi Inah menoleh padanya.
"Ada apa non?" Tanya Bi Inah khawatir.
"Ka-lau a-da ya-ng nya-ri a-ku, bi-la-ng a-ja ka-lau a-ku ga-k a-da di-ru-ma-h " Ujar Amanda.
"Tapi non-" Ujar Bi Inah terpotong.
"Ple-ase " Minta Amanda, Bi Inah hanya mengangguk pasrah, dan berpamit menuju lantai bawah, setelah bi Inah pergi Amanda menghela napas lelah, sampai kapan ia akan seperti ini?. Sampai kapan ia akan terbebas dari penderitaan yang menyakitkan ini?. Sampai kapan kehidupan akan membiarkannya lepas dari siksaan ini?. Dia menyerah sangat menyerah dengan semua ini.
******
Cakra turun dari kamarnya menghampiri Airin yang tengah duduk dihalaman belakang rumahnya lebih tepatnya ia tengah duduk dipinggir kolam renang membiarkan kakinya bermain dengan air.
"Hai bun " Sapa Cakra membuat Airin menatap putranya yang baru saja duduk disampingnya.
"Kenapa? Tumben mau duduk disini? " Tanya Airin.
"Lagi pengen aja bun " Ujar Cakra.
"Bun " Panggil Cakra lagi membuat Airin menatap bingung putranya tidak seperti biasanya Cakra akan memanggilnya seperti ini.
"Kenapa? Kamu mau cerita apa kebunda? Coba cerita bunda pasti dengerin " Ujar Airin mengelus puncak kepala Cakra lembut.
"A-Aku suka sama Amanda " Ujar Cakra membuat Airin tersenyum.
"Jadi masalah ini yang buat Anak bunda bimbang " Ujar Airin.
"Sejak kapan mulai suka sama Amanda?" Tanya Airin.
"Sejak pertama aku lihat dia disekolah, pas itu dia masih jadi murid baru, disitu aku mulai tertarik sama dia, bagi aku dia beda dari yang lain " Ujar Cakra.
![](https://img.wattpad.com/cover/241056139-288-k139004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong💔
Novela Juvenil(Budayakan Follow sebelum membaca) Apakah salah jika dia juga ingin merasakan kebahagiaan? Apakah salah jika dia juga ingin merasakan udara segar? Apakah salah jika dia juga ingin merasakan kasih sayang? Apakah salah jika dia juga ingin merasakan ba...