Part 13💔

195 16 0
                                    

Apakah engkau masih belum cukup melihat hidupku yang hancur berantakan?. Apakah keadaanku tidak menunjukkan bahwa aku sangat menyedihkan?. Apakah senyum palsuku tidak menyadarkanmu bahwa aku tengah menyembunyikan sesuatu?. Ayolah aku hanya sedang berpura-pura saja, aku hanya ingin melihat seberapa jauh kau dapat memahamiku. Tak apa jika aku hanya mengharapkanmu, tak apa jika aku hanya mencintaimu sendiri, tak apa jika aku mengharapkan perhatianmu. Tapi bisakah kau lihat lebih dalam lagi bagaimana aku menjalani kehidupanku selama ini?. Cobalah untuk melihat lebih dalam lagi dan aku pastikan kau pasti akan melihat bagaimana hancurnya kehidupanku.

******

Dear diary 25 Mei 2019.

Maaf Mah kalau aku baru bisa curhat lagi, akhir-akhir ini aku ngerasa aneh deh, jantung aku tiba-tiba berdenyut kencang kalau aku dekat sama dia, aku ngerasa nyaman saat dia sandar dibahu aku, aku ngerasa bahagia saat tatapan dia keaku beda dibanding tatapan dia keorang lain. Mama tahu gak itu penyakit jenis apa? Aku sampai bingung. Ah kok aku jadi bahas itu sih, hai Mah udah lama yah aku gak curhat sama Mama, oh iya aku punya kabar baik, aku udah ketemu tante Airin aku senang banget ternyata dia Mamanya teman aku. Tapi aku sedih aku pikir setelah aku ketemu tante Airin aku bakalan ketemu Mama juga, tapi nyatanya setelah cerai sama Papa, aku gak pernah liat Mama, gak pernah lagi dengar suara Mama yang selalu ngomel kalau aku pulang telat, yang selalu perhatian kalau aku lagi sakit, Mah aku kangen semua perlakuan hangat Mama, aku kangen semuanya Mah😔.

Kemarin aku keacara perusahaan, aku ketemu sama Nyonya Ariana, Mama tahu kan siapa nyonya Ariana. Kemarin dia maksa aku buat ketemu sama Anak dia yah walaupun aku tahu anaknya itu Revan teman SMP Aku diAmerika dulu, tapi aku tetap mau ketemu karna aku gak mau ngecewain dia. Mama tahu gak sifat Revan itu masih sama kek dulu, nyebelin dan banyak tingkah, sok ngerasa paling ganteng yah walaupun sebenarnya dia emang ganteng sih. Tapi aku senang banget bisa ketemu dia lagi setelah sekian lama. Pas acara aku sempat ketemu sama teman Papah, tapi lagi-lagi Papah malah lukain tangan aku, yaudah aku milih buat cari udara segar aja.

Mah aku capek, benar-benar capek, aku butuh Mamah yang selalu ngedukung aku, sampai kapan sih aku harus cerita keMama lewat buku diary?. Aku pengen cerita langsung keMama, aku mau curahin semua kesedihan yang aku pendam selama ini, aku mau nangis dipelukan Mama dan aku mau saat aku nangis Mama ngelus pundak aku, aku mau dengar suara Mama yang bilang kalau aku harus kuat dan gak boleh nyerah. Mah aku mau numpahin semua beban yang ada dipundak aku yang aku pendam selama ini, aku capek mah harus kek gini terus😭😭. aku benar-benar capek😔.
Ia menutup buku diarynya dan memilih melangkah menuju kamar mandi.

*****

Seorang laki-laki tengah berdiri sendirian diSebuah Ruangan yang sangat gelap. Tak lupa diwajahnya terdapat senyum yang mematikan, senyum itu mengambarkan bahwa ia telah berhasil melakukan sesuatu, ia meletakkan jaket hitam dan pisau yang ia pegang diatas meja, dan ia memilih duduk disebuah kursi. Pandangannya teralih saat sebuah pintu terbuka yang tengah menampakkan seorang wanita dengan wajah sedih dan marahnya, wanita itu langsung menghampiri laki-laki itu.

" Apakah kau yang membunuh mereka?" Tanya Wanita itu dengan suara marahnya. Laki-laki itu hanya diam saja membuat Wanita itu kesal sendiri.

"Aku tanya padamu, APAKAH KAU YANG MEMBUNUH MEREKA?" Tanya Gadis itu marah.

"Hahahahahahaha, Ada apa? Apakah kau tidak senang? Apakah kau tidak bahagia? " Tanya Laki-laki itu.

"Apakah kau sudah gila? Mengapa kau membunuh mereka?" Tanya Gadis itu dengan nada suara tinggi.

"Bukankah mereka pantas mendapatkan itu? Aku tidak suka jika ada yang menganggu ketenanganku " Ujar Laki-laki itu.

"Itu belum seberapa, hanya saja aku masih memiliki belas kasihan dengan membunuh mereka dengan cara yang tidak kejam " Ujar Laki-laki itu.

Tolong💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang