The Truth

101 17 6
                                    

"k-kak y-yoonbin"

Orang didepannya saat ini menoleh kearah ara begitu nama itu disebut.

"a-ara"

Langsung saja ara menerjang tubuh yang terlihat kurus itu. Menangis sejadi-jadinya, begitu mengetahui itu memang yoonbinnya.

"Ini beneran kak yoonbin 'kan? Kakak ternyata masih hidup. Kenapa kakak ninggalin ara. K-kakak jahat hiks"

Detik berikutnya, mobil ambulans datang dan membelah keramaian yang melingkari yoonbin dan ara.

Ara melepaskan pelukannya, beralih menatap yoonbin yang penuh peluh diangkat menggunakan tandu dan dimasukkan kedalam mobil ambulans.

Ara ikut masuk kedalam mobil ambulans, dan mengaku sebagai teman yoonbin.

Didalam mobil, para tenaga medis dengan sigap memberikan pertolongan pertama pada yoonbin. Menghentikan pendarahan yang keluar dari kaki yang terkena tembak tadi.

Beberapa menit berlalu, akhirnya sampai dirumah sakit.

Yoonbin dibawa keluar menggunakan tandu, diikuti ara disampingnya.

Mulut ara terus menerus merapalkan do'a agar kaki yoonbin bisa disembuhkan, air mata terus mengalir saat yoonbin dibawa keruang gawat darurat dan dirinya tak diizikan masuk.

Menunggu ditempat duduk yang ada disana dengan perasaan gelisah, ia tak ingin kehilangan yoonbin lagi, sudah cukup perpisahan antara dirinya dan yoonbin selama 3 tahun membuatnya merasakan sakit.

Kemudian ara menelepon kakaknya agar datang kerumah sakit dengan sang papa.

...

20 menit berlalu, namun belum ada tanda-tanda seorang dokter atau perawat keluar dari ruangan itu. Perasaan ara terus saja tidak enak, ia sangat takut jika kehilangan yoonbin-nya. Dadanya mulai sesak hanya karena memikirkan hal yang tidak-tidak tentang yoonbin.

Tak lama, dari kejauhan junkyu dan papa berlari mendekati ara yang duduk sendirian disana dengan keadaan kacau.

Ara sadar akan kehadiaran mereka kemudian berhambur kepelukan sang papa, menangis sejadi-jadinya tanpa peduli ditatap aneh oleh beberapa orang disekitarnya.

"k-kak yoonbin" papa menepuk-nepuk kecil punggung ara agar tenang. Pastinya ara sangat syok sekarang.

"adek kenapa bisa ada disini?" tanya junkyu, dahinya mengerut tak mengerti kenapa ara menyuruhnya dan papa datang kerumah sakit.

"kak yoonbin masih hidup" ara buru-buru melepaskan pelukannya saat decitan pintu terdengar.

Seseorang dengan setelan jas putih keluar dari ruangan itu dibarengi seorang perawat dibelakangnya.

Kemudian ara mengelap air matanya dan beralih menatap dokter "bagaimana keadaan dia, dok?"
*anggep aja udah pake bahasa inggris, hehe.

"beruntung sekali kamu membawanya kesini dengan cepat, kalau tidak, bisa fatal akibatnya" ara bernafas lega, begitupun papa dan junkyu. Walaupun junkyu sama sekali belum mengerti maksud dari ucapan ara beberapa detik yang lalu.

"untuk sekarang, pasien sudah boleh dijenguk"

Air mata ara langsung tumpah begitu saja, ia sangat bahagia mendengarnya. Reflek, ara mencium punggung tangan sang dokter seraya mengucapkan kalimat 'terima kasih'.

Setelah itu, dokter dan perawat tadi melenggang pergi dari hadapan mereka.

Dengan tidak sabarannya, ara membuka pintu dengan kasar hingga menimbulkan suara gaduh.

My Cold Prince || Ha Yoonbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang