My Cold Prince || Ha Yoonbin [END]

I Can See You?

Ini 2000 words gaes soalnya udah deket sama END.

Oke, selamat membaca🤗

.
.
.
.

Tak terasa waktu berjalan sangat cepat, hari-hari yang berbeda dijalani ara sejak 3 tahun terakhir. Dimana ia harus ikhlas menerima kepergian orang yang sangat disayanginya. Ya, yoonbin dinyatakan tiada setelah insiden itu.

Dan lagi, ingatkan ara untuk membenci seorang penguntit. Ia tau dari papa yoonbin, beliau menceritakan saat sebelum kejadian itu yoonbin sempat diikuti oleh seseorang yang tak dikenal.

Jika saja waktu itu dirinya tak memiliki hubungan dengan yoonbin, mungkin alurnya tak akan serumit seperti ini. Sampai yoonbin terkorbankan. Karena bagaimanapun semua ini salahnya, yoonbin datang untuk menyelamatkannya.

Hari ini tepat 3 tahun yoonbin pergi. Niat awal ara, ia akan pergi ke makam yoonbin pagi ini. Bisa saja ia kesana siang hari, namun jam kuliahnya nanti siang sampai jam 4 sore.

Fyi, ara mengambil jurusan hukum. Entah kenapa ia memilih jurusan itu, padahal ia sama sekali tak berminat dijurusan tersebut.

Namun, karena jurusan yang diambilnya itu ia menjadi terkenal. Karena apa? Karena ia dipercaya oleh pihak kampus untuk menghukum mahasiswa yang melanggar peraturan kampus. Banyak yang membencinya, namun mereka sama sekali tak bisa melawan karena ara dilindungi oleh pihak kampus. Sampai-sampai ia dijuluki sebagai 'si setan culun' aneh kan, padahal ia adalah manusia. Bahkan, perangainya sangat lembut saat memberi hukuman.

Pernah ada seorang laki-laki yang menyukai ara. Entah dengan alasan apa, sampai empunya menyatakan cintanya pada ara didepan mahasiswa/mahasiswi. Apakah ara menerimanya? Tentu saja tidak. Ia belum bisa menerima siapapun untuk mengisi hatinya, menurutnya yoonbin masih saja melekat didalam hatinya. Seolah-olah lelaki itu masih disampingnya dan mengawasinya. Yah.... Itu hanyalah mimpi belaka nyatanya.

Tak butuh waktu lama untuk berdandan, ia keluar dari kosan nya sudah mengenakan pakaian yang sopan untuk ke makam.

Sejak 1 tahun yang lalu, ara memutuskan ingin tinggal dikosan sendiri. Ia ingin mandiri. Walaupun kebutuhan masih orang tuanya yang menanggung. Sedangkan, junkyu-kakaknya juga sama tinggal dikost sepertinya.

Tinggal menunggu sesorang menjemputnya.

Baru saja ara akan duduk dikursi depan kosnya, seseorang yang ditunggunya sudah menyalakan klakson mobilnya, lalu kaca mobil terbuka memperlihatkan senyum manis seseorang itu yang mirip yoonbinnya.

Dengan segera, ara menghampirinya. Keduanya saling melempar senyum, itu hal yang wajib dilakukan setiap kali mereka bertemu.

Ara segera membuka pintu mobil bagian depan dan duduk disamping orang itu.

"pagi, papa" sapanya hangat. Orang yang dipanggil 'papa' itu mengusak surai ara gemas. Kemudian membalas sapaannya.

Mobil dilajukan ketempat tujuan dimana letak peristirahatan terakhir yoonbin.

Sebenarnya, setiap kali ara mendatangi makam yoonbin hatinya selalu sakit. Ia masih mengingat bagaimana kejadian keji itu sudah membuat yoonbinnya pergi untuk selamanya.

Apa boleh buat kalau memang takdir berkata demikian. Ikhlas adalah cara terbaik supaya yoonbin juga senang disana.

Tak terasa setelah beberapa menit membelah jalanan, akhirnya mereka sudah sampai diparkiran makam.

Setelah kedua insan itu keluar dari mobil, tak lupa mereka membeli bunga mawar untuk ditaburkan diatas makam.

...