-The End-

198 20 3
                                    

Hari ini tak seperti biasanya, yang biasanya ara akan langsung bergegas mandi sangat pagi karena akan ada pemeriksaan rutin dikosnya, namun tidak untuk hari ini, bermalas-malasan dikasur rumahnya adalah rutinitas saat ara tak tinggal dikost.

Melakukan berbagai kegiatan sendiri, karena junkyu tidak bisa menemani karena ada suatu acara dilingkungan kosnya.

Kemudian ara bangkit dari kasurnya kala mengingat dirinya akan kerumah yoonbin.

Membuka lemari, lalu menelisik isi dari lemari itu yang hanya ada dua hoodie, satu kaos, dan tiga celana panjang.

Kemudian ia mengambil hoodie berwarna pink muda miliknya yang hanya dipakainya satu kali saja karena terlalu kebesaran. Sedangkan yang satunya lagi itu sudah kekecilan. Apa iya pergi kerumah yoonbin menggunakan kaos? Ah, tidak sopan menurut ara. Lalu, diraihnya celana jeans berwarna hitam.

Dilanjutkan lagi olehnya dengan kegiatan mandi.

30 menit dilalui ara untuk mandi dan berdandan sekarang dia sudah siap untuk menuju rumah yoonbin, tinggal memakai sepatu saja.

Mungkin waktunya akan sedikit berkurang untuk dirinya menunggu angkot datang, belum lagi ia harus berjalan kaki kurang lebih 10 menit untuk sampai halte.
*ini halte angkot bukan halte bis:)

Mungkin keberuntungan sedang memihak pada ara, baru akan sampai didepan halte, kira-kira empat meter didepan sana sudah ada angkot yang berhenti. Kakinya dibuat cepat saat melangkah agar tak ketinggalan angkot.

...

Hahhh, waktu 25 menit ara terkuras karena perjalanan menuju rumah yoonbin sedikit terhambat oleh beberapa penumpang. Dan dirinya yang terpaksa berhenti ditengah jalan hanya untuk membeli kue sebagai buah tangan.

Dan syukurlah dia sudah sampai sekarang. Setelah turun, tak lupa ara juga membayar tarif angkot yang ditumpanginya tadi.

Saat sudah masuk kehalaman rumah, sedikit menarik nafas lalu dihembuskan, rasanya ia gugup entah kenapa.

Merasa tidak peduli dangan rasa gugupnya, ara terus saja melangkah sampai tepat didepan pintu yang terbuka sebelah.

Bi tinem adalah orang yang pertama kali sadar akan kedatangan ara, karena beliau sedang menyapu lantai depan.

"eh, silahkan masuk, nak ara!"

Ara tersenyum kikuk kearah bi tinem "iya, bi"

Kemudian dia masuk kedalam setelah dipersilahkan.

Pemandangan pertama yang mungkin sangat enak dipandang sampai-sampai membuat hatinya bergejolak aneh adalah yoonbin duduk berdua sembari menonton TV dengan seorang perempuan dengan kepala si perempuan ada dibahu kiri yoonbin.

Ya, beruntung sekali mereka tak sadar dengan kehadiran ara karena posisinya yang membelakangi. Sampai...

"DEN-hmph" ara menutup mulut bi tinem dengan telapak tangannya karena mencoba memanggil yoonbin.

Karena suara bi tinem terlampau menggelegar, sampai mereka pun menoleh, dan sialnya mereka melihat ara.

Yang bisa dilakukan ara hanya tersenyum canggung kearah mereka. Sadar tangannya masih ada didepan mulut bi tinem, segara ara melepasnya.

"hehe, maaf ya, bi, ara ngga bermaksud"

"iya iya tidak apa-apa. Seperti biasa, tuan ada dilantai atas, diruang kerja, nak. Naik aja!"

Bi tinem sudah hafal dengan kebiasaan ara yang datang kerumah hanya untuk menemani papa, melewati beberapa masa sulitnya karena tiba-tiba yoonbin mengalami insiden beberapa tahun lalu itu. Ah, sudahlah lupakan.

My Cold Prince || Ha Yoonbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang