The Truth pt.2

119 21 2
                                    

"nitip yoonbin dikamar kamu bentar ya nak ara"

"memangnya papa mau kemana?" tanya ara, entahlah orang tua didepannya saat ini terlihat sudah rapi sekali.

"udah jangan kepo. Tadi sebenarnya mau dititipin junkyu, tapi anaknya lagi mandi mungkin jadi pintunya dikunci"

Setelah mendapat persetujuan ara, papa pergi dari sana entah mau kemana.

Menatap yoonbin sebentar, kemudian beralih membantu laki-laki itu masuk kedalam dengan memegangi lengannya.

Mendudukkan yoonbin pada tepian kasur, lalu meninggalkannya untuk menonton tv tak jauh dari posisi kasur berada.

Ini adalah hari ketiga saat ara mengucapkan akan mendiamkan yoonbin selama seminggu, dan lihat, ini sudah berjalan selama tiga hari dan artinya ia bisa berhasil mewujudkan omongannya.

"gelangnya masih lo simpen?" tanya yoonbin saat beberapa lalu dilalui dengan keheningan.

Ara menoleh takut-takut untuk menatap yoonbin, ia ingat jika gelangnya tak ia pakai saat akan pergi keaussie. Gelang itu masih ada kosannya.

Karena ingin berdiaman dengan yoonbin, ia hanya mengangguk kan kepala sebagai jawaban. Setelahnya pun hening.

"ar, lo sayang ngga sama gue?"

"lo seneng ngga gue sehat, dan ada didepan lo?"

"lo ngga kangen liat gue marah-marah?"

Sudah cukup, pertahanannya sedikit goyah hanya karena pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan yoonbin. Haruskah ia menyerah?

"lo....seneng liat gue sakit?" suaranya mengecil, beda dengan yang tadi. Seakan menyiratkan sebuah kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.

Tak lama suara isakan memasuki indra pendengaran ara, langsung saja ara menoleh cepat pada yoonbin yang duduk disampingnya.

Berdiri kemudian mengambil posisi duduk disamping yoonbin yang terlihat sedang menangis.

Apakah tindakannya ini sudah keterlaluan? Jelas saja jawabannya 'iya'

"lo seneng kalo gue mati beneran?"

Ara menggeleng cepat dibarengi air mata yang tiba-tiba keluar karena pertanyaan dari yoonbin, ia tak ingin kehilangan yoonbin lagi.

"g-gue sakit malah lo diemin"

Ara menggeleng lagi, entahlah lidahnya kelu hanya untuk mengeluarkan sepatah kata pun.

Lalu, ia berinisiatif memeluk yoonbin dari samping, mencoba menyalurkan rasa bersalah akan tindakan konyolnya.

Tak lama, yoonbin berdiri sehingga tangan yang melingkari tubuhnya seketika lepas.

"gue pergi aja, ngga guna juga gue disini" ucapnya tanpa melihat wajah ara.

"kak, ara minta maaf hiks... Ara ngga bermaksud gitu, maafin ara"

Yoonbin kemudian menghapus air matanya, lalu berbalik menatap ara. Kedua tangannya ia letakkan dikedua sisi bahu ara, menatap gadis itu dengan tatapan lembut.

"makasih udah percaya akting gue" lalu yoonbin tersenyum menang. Namun tidak dengan ara, terdiam mencerna apa yang yoonbin katakan tadi.

Lalu suara gaduh pun terdengar, dari yoonbin- si korban yang tadi didorong oleh ara, alhasil yoonbin duduk meringis sembari memegangi kaki kanannya.

Lagi, ara melakukan kesalahan dengan mendorong yoonbin.

Dan beruntungnya, yoonbin jatuh diatas karpet berbulu jadi, ngga terlalu sakit:)

My Cold Prince || Ha Yoonbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang