1. Ketidakberuntungan Berlipat

267 82 20
                                    

Moving On - Kyuhyun

Yang mau request silahkan...

JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN!

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

HAPPY READING!

_____________________________________

Suara mesin elektrokardiogram terdengar memenuhi sebuah kamar rawat VIP yang selalu tenggelam dalam kesunyian. Di brankar yang tak jauh dari tempat mesin itu berada, seorang gadis remaja tengah berbaring tenang dengan mata terpejam, selang infus yang terpasang di punggung tangan kanannya, dan masker oksigen yang menutupi hidung serta mulutnya.

Tak lama setelahnya, sebuah suara tak asing dari arah pintu terdengar, membuat seorang wanita dengan sepasang flat shoes putih mulai melangkah memasuki ruangan, dan kemudian menutup pintu dengan pelan. Ketika berbalik, suster yang tengah membawa sebuah papan catatan itu langsung mengarahkan pandangannya pada sang gadis remaja. Belum sempat menyelesaikan langkah keduanya, suster itu dibuat terkejut dengan terbukanya sekarang mata indah milik gadis di hadapannya. Dengan cepat, suster itu keluar dari kamar rawat untuk memanggil dokter, meninggalkan sang gadis yang baru saja menoleh.

Sang gadis remaja kembali menatap langit-langit kamar VIP tempatnya dirawat. Ia terdiam sejenak dengan mata mengerjap, kemudian melepas masker oksigen di wajahnya secara perlahan, dan meletakkannya di atas kepala. Gadis itu menghela nafas, kemudian menggerak-gerakkan kecil seluruh tubuhnya yang lemas. Semua terasa normal, tidak ada yang salah dengan tubuhnya, hanya lemas saja dengan kepala yang sedikit pusing. Tapi, entah kenapa gadis itu merasa ada yang tidak beres.

Bersama dengan pikirannya yang masih blank, dan belum bisa memikirkan apa yang terjadi padanya sebelum koma, gadis itu memejamkan matanya sembari menghela nafas. Setelahnya, pintu kamar rawat VIP itu terbuka, menampakkan sesosok dokter muda tampan dengan seorang suster di belakangnya.

🌥️🌥️

Setelah dokter muda yang ditemani seorang suster itu selesai memeriksa kondisi sang gadis, memberikannya minum, dan sebagainya, dokter itu tersenyum. Ketika sudah berbalik bersama dengan sang suster dan hendak pergi, sang gadis mencekal satu pergelangan tangan sang dokter muda.

Handra Wiguna, dokter muda yang ramah dengan raut wajah tenang itu berbalik, menatap sang gadis. "Ya? Kamu butuh sesuatu?" tanyanya membuat sang gadis melepaskan cekalannya.

"Keluarga saya mana?" tanya sang gadis remaja.

Raut wajah antusias dengan senyum indah milik sang Handra seketika memudar secara perlahan. Tapi dengan cepat, laki-laki itu tersenyum. "Mereka sudah pulang setengah jam yang lalu. Setelah ini, saya akan segera menghubungi mereka dan mengatakan jika kamu sudah siuman. Kamu tenang saja." Ia tersenyum.

Sang gadis mengangguk kecil. "Terimakasih."

Handra kembali tersenyum. "Sama-sama." Laki-laki itu berbalik, hendak pergi, tapi sekali lagi, sang gadis mencekal satu pergelangan tangannya dengan gemetar, dan membuat dokter itu seketika berbalik. "Kamu-" ucapnya terpotong karena melihat mata gadis di hadapannya berkaca-kaca dengan raut wajah khawatir dan cekalannya yang semakin erat juga gemetar. "Kamu kenapa?"

Our TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang