11 : 11 - Taeyeon
Yang mau request silahkan...
JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
HAPPY READING!
_____________________________________
"Hahahahahaha!"
Kala yang tengah berdiri di ambang pintu samping kanan rumah orang tuanya tertawa terpingkal-pingkal, kemudian memukuli pintu besar yang tak jauh darinya. Masih dengan tawa kerasnya, cowok berponi itu menatap ke depan, dimana seorang Lee Sadika Nataka tengah berdiri di dalam kolam renang dengan raut wajah cemberut. Di dalam hati, cowok blasteran itu menghujati dirinya sendiri.
Mengingat bagaimana seorang Sekala Arunaga Prambudi melihatnya tersandung kakinya sendiri, dan berakhir jatuh dengan tidak elegan ke dalam kolam renang, membuat Sadika merasa begitu malu sekaligus kesal. Ditambah lagi ketika tawa Kala yang terpingkal-pingkal mengudara kencang membuat cowok itu merasa semakin kesal.
"AAAAAAA!" teriak Sadika sembari memukul-mukul air yang tak berdosa dengan brutal.
Perlahan, Kala memelankan tawanya sembari memegang perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa. "Oh kasihaan, oh kasihaan, aduh kasihaaan," ucapnya bernyanyi, menirukan salah satu lagu dalam kartun Upin & Ipin, kemudian kembali tertawa dan memukuli pintu. Hal itu membuat Sadika menjerit, kemudian sembari merengek seperti anak kecil, cowok blasteran itu memukuli air lebih brutal lagi. "Eh copot-copot!"
"Kamu ini! Dika bukannya dibantu naik malah diketawain!" ucap Sekar yang tadi memukul lengan Kala sampai cowok itu latah.
"Iya tuh Tante-Mama!" ucap Sadika, masih dengan wajah cemberut, malu, dan kesalnya.
"Habisnya Ma, kelakuan sama mukanya Dika itu minta diketawain!" ucap Kala. "Hahahahahaha!"
Sadika kembali memukul air. "Lihat tuh Tante-Mama!" cowok itu menunjuk Kala yang tanpa merasa berdosanya malah sibuk ketawa-ketiwi, tak lupa dengan tangan yang memukuli pintu.
"Kala!" ucap Sekar memperingati.
"Iya Ma, iya," ucap Kala yang mulai meredakan tawanya, kemudian bersedekap dan bersandar keren di dinding. Cowok itu menatap sang mama yang dengan lembut meminta Sadika untuk naik, kemudian melingkupi tubuhnya dengan handuk besar yang Sekar ambil sebelum memukul lengan Kala.
Ketika melewati Kala, Sadika melotot pada cowok itu dengan tampang galak, kemudian dengan cepat memalingkan wajah, ala-ala cewek ngambek. Hal itu membuat Kala mengangkat satu alis, kemudian mengendikkan bahu dengan masa bodoh. Cowok itu berjalan memasuki rumah, mengikuti Sadika dan Sekar yang kini berjalan menaiki tangga.
Kala tersenyum miring dengan pikiran yang begitu licik, tak lupa dengan tawa kerasnya di dalam hati. Cowok berponi itu berlari, membuat poninya bergerak ke sana ke mari. "DIKA JELEK BARU AJA KEPLESEET! LANGSUNG NYEBUR TUH KE KOLAM RENAANG! LALALALALAAA!" teriaknya dengan riang sembari berlari menaiki anak tangga, melewati Sadika dan Sekar begitu saja, membuat mereka menghentikan langkah. "OH KASIHAAN! OH KASIHAAN! ADUH KASIHAAAN!"
Sadika dan Sekar menatap ke lantai atas, dimana dengan riang Kala menari-nari sembari mengejek Sadika. Hal itu membuat Sadika menarik bibir bawahnya ke atas, cemberut, matanya mengerjap polos dengan sedih. "Tante-Mama!" ucapnya merengek.
"Kala!" ucap Sekar kembali memperingati.
"ADUUH! KASIHANNYA YANG BARU NYEBUR KE KOLAM RENAAANG! UTUTUTUTUUU!" ucap Kala dengan riang sembari menggerak-gerakkan kepala, tanda mengejek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Twilight
RomansaSetelah semestanya menggelap secara tiba-tiba, Senja diharuskan membangunnya kembali, bersama pemuda-pemudi yang satu persatu datang ke dalam lingkaran semestanya. Bersama keajaiban yang membuat Senja harus menyesuaikan diri lagi dan lagi. Termasuk...