27. Kita: Mahakarya

18 12 0
                                    

Jaehyun (NCT) - Forever Only

Yang mau request silakan...

HAPPY LAST YEAR 2022!!

I know i late again. I am so sorry readers🙏

JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN!

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

HAPPY READING!

_____________________________________

Begitu objek di sekitar selesai mengalihkan perhatiannya, Senja menatap cekalan tangan Kala pada pergelangan tangan kanannya. Gadis dengan jas almamater hitam itu berhenti melangkah, melepas cekalan dan membuat Kala mau tidak mau harus menghentikan langkah.

"Cowok Nggak Jelas, lo kalo mau bawa kabur gue ke KUA nggak gini caranya."

Kala yang menoleh lantas menganga, agak lama sembari mengerjap. "Kalo lo bisa bikin IU berdiri di depan gue, gue bawa lo ke KUA." Cowok itu menyebutkan salah satu aktris dan penyanyi asal Korea Selatan.

"Daripada ngebiarin IU ketemu sama lo, lebih baik gue nendang lo ke Amazon."

"Gitu ya yang strong, mainnya tendang-tendangan. Coba sini praktekin, bawa gue ke Amazon."

"Depan lo tuh Amazon." Senja menatap Kala yang kini menoleh pada kolam renang persegi panjang di tengah ruangan indoor. "Tinggal gue dorong aja kan?"

Anehnya, ketika menatap Senja lagi, Kala justru tersenyum kecil. "Boleh deh."

Senja mengernyit, tapi tetap melanjutkan dengan bersikap siaga. "Satu." Sementara Kala hanya diam menatapi gadis itu.

"Dua." Kala masih diam.

"Tiga."

Ketika Senja menggerakkan kedua tangannya untuk maju dengan telapak tangan vertikal miring, Kala menyela, "Amazon terlalu jauh." Gerakan tangan Senja terhenti, justru Kala yang kini menggenggam pergelangan tangan kanannya. Sebagai gantinya, gadis itu menatap diam cowok di depannya. "Karena lebih deket, kenapa nggak dorong guenya ke hati lo aja?"

"Sekali tarikan dan semuanya selesai." Ketika kalimat terakhir Kala itu selesai diucapkan, tangan Senja masih berada di genggaman Kala. Dalam jarak yang pendek, keduanya justru hanya saling menatap.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Yakin musuh?

🌥️🌥️

Dengan telunjuk, Kala mendorong kepala Senja lewat kening, lalu menatap tepat pada matanya, "Ngarepin apa?"

"Ck!" Senja menatapi Kala yang berbalik sembari menarik tangannya. "Kalo gue lagi mood, beneran gue tendang lo! Enak aja lo bilang gue ngarep! Lo kan yang godain gue! Dan gue nggak baper ya! Lagian lo ngapain sih tarik-tark gue ke sini?! Lo mau apa?? Ngerepotin gue aja lo! Awas ka-"

"Udah-udah," Kala berhenti di kursi tribun paling depan, berbalik, "Dilanjut kapan-kapan aja marahnya." Menatap Senja yang terdiam dengan wajah kesal dan bibir cemberut, cowok itu tersenyum, "Lucu." Kemudian seperti tidak terjadi apa-apa, ia memegang lengan atas Senja, menggiringnya, "Duduk."

Senja menurut, tapi matanya tetap menatap Kala penuh kesal, "Ngapain sih? Dasar Cowok Nggak Jelas!"

Kala menghela nafas kecil, "Iya-iya gue nggak jelas. Jarang-jarang kan gue ngaku?" Cowok itu tersenyum. "Sekarang lepas sepatu sama kaos kaki lo." Tanpa beban, ia duduk di sebelah Senja. "Punya gue gue lepas juga nih."

Our TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang