Hayyuuukkk, jangan lupa vote n komen. Selamat hari selasa n libur panjang >w<
"Pak, saya titip anak-anak, ya?"
Johnny memang selalu menitipkan anak-anaknya ke Pak Taeil dan istrinya. Juga sama Chanyeol, bagus juga Chanyeol pindah rumah satu komplek, jadi anak-anaknya bisa makan di sana kalau jadwal Mark masak.
"Dad sampai tanggal berapa?" Tanya Hechan sambil bantu masukin koper Johnny ke dalam bagasi.
"Belum tau, mungkin semingguan?" Jawab Johnny.
"Okay."
"Hati-hati dirumah." Pamit Johnny lewat kaca mobil dan melambai kearah Mark, Jeno, Jaemin dan Hechan yang berbaris didepan pintu.
Begitu mobil Dad Johnny udah ga kelihatan, ketiganya buru-buru rebutan masuk kedalam rumah.
"GUE MANDI DI KAMAR MANDI DADDY!" Teriak Jaemin dan nyempil-nyempil.
"GUE DULUAN NJIR, KAN TADI UDAH DI COP DULUAAAN." Balas Hechan dan dorong Jaemin kuat-kuat.
"YANG TUA DULUAN BUBAR-BUBAR." Kata Mark ga mau kalah dan nyempil dari bawah.
Soalnya kamar mandi Daddy Johnny itu lebar dan ada showernya, ada bathub lagi. Beda sama kamar mandi di lantai dua sama deket dapur yang biasa mereka buat mandi. Cuma ada bak, wastafel, sama gayung ijo label mangga.
"BYE GUE LEWAT PINTU BELAKANG."
"CURANG JENOO!"
[]
"Cas, gue ke tempat lo. Tapi gue mau mampir dulu ke tempat lain. Jangan tunggu gue, ya."
"Bodo."
Setelah berhasil mandi di kamar mandi Daddy, tentunya Jaemin, Hechan dan Jeno ngalah, Mark pergi ke tempat favoritnya beberapa minggu terakhir.
Sebelum itu Mark mampir dulu ke mini market buat beli beberapa snack. "Yogurt, roti isi coklat, dan air mineral. Totalnya 23.000." kata penjaga kasir.
Setelah bayar, Mark langsung bawa mobilnya keluar perumahan. Menjauh dari arah ke rumah Lucas. Sambil nahan senyum, Mark nyetir dengan pelan.
Sebenarnya udah ga heran lagi kalau Mark minggu pagi atau siang suka ilang tiba-tiba. Kalau enggak belajar bareng, tujuannya berarti satu.
"Yujiin."
"Hai, Mark!"
Namanya Yujin, cewek sederhana yang bikin Mark suka senyum-senyum kalau lagi enggak belajar.
Yujin itu seumuran sama Mark, bedanya, Yujin ga sekolah. Jadi, Yujin tinggal di sebuah panti jompo yang diurus oleh pamannya. Yujin kehilangan orangtuanya waktu kecil, jadi disinilah Yujin, membantu pamannya dan ga sekolah.
Bukan karena ga mau, tapi Yujin sadar kalau perekonomian pamannya ga sebagus yang dia kira.
Terus, kenapa bisa ketemu sama Mark? Waktu itu Mark pergi ke pameran lukisan outdoor di salah satu taman kota. Disana Yujin ngejual beberapa hasil lukisannya ke collector yang datang.
Lucunya, beberapa dari collector itu ngasih Yujin kartu nama, tapi Yujin tolak karena, "ma-maaf, saya ga punya telfon."
Like, helloww, siapa yang ga punya gadged di jaman sekarang? Ada, Yujin. Pokoknya dimata Mark, dari 4 bulan yang lalu hingga detik ini, Yujin itu perempuan paling sederhana, paling lembut, dan hobi ngelukis yang bisa bikin Mark fallin' in love.
"Bagus banget lukisannya." Puji Mark dan duduk di samping Yujin yang sedang ngelukis di bangku taman panti jompo. Yujin membalas senyum Mark.
"Aku pakai cat yang kamu kasih kemarin. Makasih, ya. Lain kali ga perlu repot, cat yang lama masih ada." Katanya dengan muka ga enak.
Mark ngangguk dan nyodorin makanan yang tadi dia beli, "nih, makan."
"Mark.." muka Yujin berubah, Yujin benar-benar ga mau ngerepotin Mark. Mark terlalu sering beliin Yujin makanan dan barang-barang kecil lainnya.
"Eii,, kan makannya buat berdua. Bukan buat kamu aja, geer."
"Oke, Mark, pergi sana."
"Bercandaa, cantiik."
Yang dipuji malah manyun dan bikin Mark tambah gemes. "Beneran cantik lho." Kata Mark sambil buka tutup botol yogurt yang dibelinya tadi.
"Tapi masih belum rapi. Lihat, nih, awannya belum dikasih shadow-"
"I said you, not the canvas."
Asli aku ga pandai bikin momen uwuwuwuwuwuw krn aku ga pernah d uwu in asli :>
Thank you sudah mampiiirr, have a nice daayy :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeker | NCT
FanfictionKatanya anak-anak ga bakal ngerti masalah orang dewasa. Tapi salah, ga, buat sekedar tahu? . . Seeker NCT fanfiction [ Mark Haechan Jeno Jaemin Johnny ] Genre : family, fanfiction, etc.