Chloe menarik napas panjang saat dia kembali dipertemukan dengan Nick. Pria itu datang dengan wajah muram. "Sebagai calon pengantin pria kamu harusnya bahagia bukan menekuk wajah seperti orang yang baru patah hati." Sindir Chloe seakan lupa apa yang sempat Nick lakukan padanya.
Nick menatap Chloe dingin. Keinginan Garnetta untuk kembali bersamanya dan menikah dengannya membuat Nick berada dalam kebimbangan.
Chloe memiringkan wajah heran melihat Nick hanya diam menanggapi perkataannya. "Kamu benar-benar sedang patah hati, pria sampah?"
Nick masih bertahan dengan tatapan dinginnya.
"Well, kurasa kita seharusnya membatalkan pernikahan ini. Semesta tak merestuinya. Sebagai pria sampah kamu juga harus menemukan wanita yang seperti dirimu, Nick." Chloe senang bisa memberikan perkataan pedas pada Nick.
Nick medekati Chloe.
Chloe mundur selangkah.
"Kamu membuatku semakin menginginkanmu, Chloe." Perkataan Nick sukses membuat bulu kuduk Chloe meremang.
Chloe tidak berniat membuat Nick menjadi lebih menginginkannya. Dia ingin Nick jengkel padanya dan membencinya hingga akhirnya pria itu memilih membatalkan pernikahannya. Nyatanya, dia salah. Apa yang dilakukannya malah membuat Nick mengeluarkan kalimat yang tidak diduganya.
Nick meraih dagu Chloe. Mengangkat wajah Chloe dan menatap dengan tatapan seperti seorang Alpha yang menginginkan mangsanya. "Kamu menggangguku saat aku tidak ingin diganggu. Kamu ingin aku mengganggumu kan?" sebelah alis Nick terangkat ke atas.
Chloe berniat meludah di depan wajah Nick tapi itu hal yang terlalu frontal. Dan kemungkinan besar akan membuat Nick semakin menjadi-jadi padanya.
Chloe mencoba menetralisir dadanya yang naik turun dengan cepat. Dia melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukannya. Chloe meraih dada Nick dengan kedua tangannya. Naik ke bahu Nick dan berbisik di telinganya. "If you want me, just do it."
Nick tidak percaya kalau Chloe berani mengatakan hal itu. Seperti dia menyerahkan dirinya pada pria sempurna yang biasanya menaklukan berbagai macam wanita kecuali wanita seperti Chloe. Wanita yang bahkan tidak pernah tertarik padanya. Chloe memandang Nick sebagai sampah.
Chloe merasa sinting setelah menyadari apa yang dilakukannya. Dia melihat sebelah sudut bibir Nick melengkung misterius. Mereka bersitatap cukup lama hingga Chloe memilih memalingkan tubuhnya dan berniat pergi dari hadapan Nick.
Nick meraih pergelangan tangannya. "Munafik kamu, Chloe."
Chloe menelan ludah. Dia tidak ingin menatap mata Nick ataupun senyum pria itu lagi.
"Setelah mengatakan keinginan terpendammu, kamu mau pergi begitu saja?"
Chloe tidak sanggup berkata apa-apa lagi. Dia merasa bodoh. Canggung, takut dan bingung. Apakah dia harus tetap berpura-pura menjadi wanita seperti yang baru saja dia perankan.
"Lihat wajahku, Chloe!" titah Nick.
Hening.
"Kamu tidak ingin menatap wajahku?"
Chloe masih belum bisa menatap Nick. Dia meyakinkan diri untuk berani. Berani menatap pria itu dan berani menampilkan sisi lain dirinya. Sisi lain yang bukanlah dirinya. Sisi lain yang paling dibencinya sebagai orang lain.
Perlahan, Chloe membalikkan tubuhnya. Pergelangan tangannya masih digenggam Nick. Dia menatap wajah tampan Nick. Matanya fokus pada mata Nick yang mengerikan.
"Aku tidak menyangka kalau kamu bisa mengatakan hal itu di depanku."
Ikut bermain dalam permainan Nick adalah tantangan bagi Chloe sendiri. Tapi, sebenarnya dia tidak ingin. Tidak sama sekali. Apa rencananya nanti setelah dia terlihat seperti wanita lainnya yang setiap kali bersama Nick akan menyerahkan segalanya pada Nick?
Nick semakin mendekat pada wajah Chloe. Bibir Chloe terbuka. Nick yang batinnya sedang bergejolak karena Garnetta dan juga pernikahan dengan Chloe membuatnya mencium rakus bibir Chloe dan mendorong Chloe hingga punggung Chloe menempel pada dinding.
Nick merapatkan tubuhnya pada tubuh Chloe.
Ciuman itu berlangsung cukup lama hingga Chloe mendorong Nick setelah tersadar akan seseorang yang diinginkannya.
Andrew.
Nick tersinggung dengan apa yang dilakukan Chloe tapi bel rumahnya berbunyi.
Nick dan Chloe saling bersitatap.
"Apa yang kamu lakukan padaku? Kamu mendorongku di saat kita sedang menikmati ciuman kita?"
Chloe memilih diam dan pergi ke pintu rumah.
Nick menatap calon istrinya dengan tatapan kesal namun juga merasa senang. "Selangkah lagi kamu tidak akan bisa menghindar dariku."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect CEO (21+)
Romance*** Di saat semua wanita memuja Nicholas Dean Willis hanya Chloe yang berani menyebutnya 'sampah'dan itu membuat Nick tertantang untuk membuat Chloe bertekuk lutut padanya. mampukah Nick membuat Chloe bertekuk lutut ataukah yang terjadi malah sebal...