Chloe menghela napas seakan dia teramat lelah pada Nick. "Pulanglah kalau kamu hanya ingin mengoceh tentang fantasimu itu."
"Aku..." Nick memainkan lidahnya di dalam mulut. "Aku ingin kita bisa bersikap layaknya pasangan yang saling mencintai di hari pernikahan kita.
"Kita bisa membohongi semua orang dengan kepura-puraan kita. Aku suka berpura-pura." Chloe tersenyum kecil.
"Jangan buat masalah di hari pernikahan kita nanti."
"Aku tidak akan membuat masalah, tapi, kamu perlu menanyakan ini pada Garnetta. Dia tidak akan membuat masalah dengan datang di hari pernikahan kita kan." Sebelah sudut bibir Chloe tertarik ke atas.
Nick bangkit dari kursinya dan pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Chloe menatap punggung Nick hingga punggung pria itu lenyap dari pandangan matanya.
Dia tidak pernah memikirkan apa pun lagi tentang masa depannya bersama Nick. Apa pun yang terjadi dia hanya perlu melewatinya saja. Tanpa ekspektasi apa pun. Tanpa keinginan apa pun. Keinginan dan ekspektasinya hanya akan menyakiti dirinya.
Nick berpapasan dengan Olivia. "Awasi Chloe."
"Baik, Tuan." Olivia mengangguk patuh.
***
Jade—adalah pria yang serba bisa. Dia paham bagaimana cara hacker bekerja tapi akhir-akhir ini dia tidak menerima tawaran dari siapa pun kecuali dari Nick. Dia malas mengorek-ngorek surel, media sosial atau apa pun itu yang berhubungan dengan pekerjaannya. Yang jelas, Jade selalu berhasil. Sebagai pria berambut cokelat dan wajah memikat dia bisa saja menjalin hubungan dengan klien wanitanya yang sedang terperosok karena mengetahui pria yang dicintainya adalah suami orang lain, atau memiliki kekasih lain.
Klien Jade bukan hanya dari wanita bahkan saat ini lebih banyak pria yang meminta bantuannya. Bukan hanya soal hubungan percintaan tapi juga soal bisnis hingga sesuatu yang Jade tidak mengerti.
Jade berniat menemui Olivia di rumah tempat Olivia bekerja. Sebagai seorang teman dia ingin sekali bisa membebaskan Olivia dari pekerjaan sebagai seorang pelayan untuk calon istri Nick. Jade tidak tahu nama calon istri Nick tapi dia tahu Garnetta sebagai kekasih Nick. Percintaan orang kaya memang sering diatur.
Chloe membuka pintu. Matanya bersitatap dengan mata Jade yang berwarna hazel. "Siapa?" tanya Chloe dengan ekspresi dingin dan tak tertarik.
"Hai, aku, Jade. Teman Olivia. Ada Olivia?"
"Olivia sedang pergi ke supermarket. Kamu bisa menunggunya kalau mau. Kenapa tidak mencoba menghubunginya terlebih dahulu sebelum ke sini?"
"Hmmm, sebenarnya aku ingin memberi kejutan pada Olivia. Aku akan menunggunya di sini. Hei, siapa namamu? Kamu calon istri Nick?"
"Ya."
Jade tersenyum misterius. "Aku pikir kamu dan Garnetta sama."
"Apa maksudmu?"
"Ngomong-ngomong, Garnetta sangat ramah. Kamu terlihat sangat, ekhem, maaf, dingin. Aku suka wanita sepertimu."
Chloe menatap kesal pria di depannya itu. Dia tidak pernah bertemu dengan pria aneh dan tengil seperti Jade. Chloe menatap pintunya dengan kasar di depan wajah Jade.
"Berengsek." Umpa Chloe sebelum mengunci pintu rumahnya.
***
Chloe tampil dengan gaun klasik tapi tak meninggalkan sentuhan sensual dan modern. Gaun Chloe terbuat dari bahan sutra yang lembut dan berkilau. Make up flawless dan rambut yang dicepol indah. Semua mata tertuju pada kecantikan Chloe termasuk Nick. Pria itu untuk beberapa saat lamanya menatap Chloe.
"Jangan menatapku seperti itu, Tuan Sampah." Kata Chloe dengan nada rendah saat dia berdiri di pelaminan.
"Alangkah lebih baiknya kalau sekarang aku mengecup bibirmu." Nick tersenyum. Dia melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Chloe. Dia mengeratkan pegangan tangannya di lengan Chloe hingga Chloe mendadak merasa tegang.
Dari kejauhan Chloe melihat Andrew yang menatapnya di antara puluhan tamu yang datang. Nick membatasi kedatangan tamu dan hanya mengundang orang-orang yang dekat dengannya.
Andrew terlihat tersenyum pada Chloe. Tatapan matanya seakan mengatakan, "kamu cantik, Cloe". Wajah Chloe memerah. Dia mengangkat wajah agar air matanya tidak jatuh.
Tiba saat pembawa acara mengarahkan mereka untuk berdansa termasuk sang mempelai. Nick dan Chloe berdansa di antara beberapa pasangan lainnya. Garnetta datang dan berdiri di sebelah Andrew.
"Mau berdansa?" tanya Andrew.
Garnetta mengangguk.
Nick menikmati dansanya bersama Chloe. Chloe tidak menatapnya meskipun wajah mereka begitu dekat dan hidung mereka nyaris menyentuh hidung satu sama lain. Tangan Chloe melingkar di leher Nick dan tangan Nick memeluk pinggang Chloe hingga tubuh mereka menempel satu sama lain.
Nick menyukai sensasi yang diberikan tubuh Chloe padanya. Sedangkan Chloe demi menghindari merasakan sensasi yang sama dengan Nick, Chloe memilih menatap hal lain dibandingkan mata elang pria itu.
"Tatap mataku dan tersenyumlah seakan kamu sangat mencintai dan menginginkan, Chloe." Bisik Nick di telinga Chloe.
Chloe menatap mata elang Nick. Label 'Tuan Sampah' pada Nick untuk malam ini terasa lenyap. Nick... perlu diakui sangat memesona. Mata, hidung, bibir bahkan tubuh pria tinggi itu memiliki daya tarik sensual sendiri.
Apa yang harus dilakukannya sekarang saat matanya mulai terbuka akan betapa tampannya suaminya itu?
Saat Nick dan Chloe berdansa dan di samping mereka adalah Andrew dan Garnetta mereka saling menatap satu sama lain. Garnetta menatap Nick dan begitu pun sebaliknya.
Nick tidak menyia-nyiakan waktunya untuk memanas-manasi Andrew meskipun di sana ada Garnetta. "Kamu sangat cantik malam ini, Chloe." Dia memuji Chloe dengan suara yang cukup keras didengar Andrew dan Garnetta meskipun suara violin menggema di sana.
Chloe menarik napas berat.
Nick dengan mudahnya meraih bibir Chloe dan memagut bibir Chloe persis saat Andrew dan Garnetta melihat mereka. Chloe tidak bisa menolak karena penolakan hanya akan membuatnya menjadi pusat perhatian.
Nick seakan lupa tempat, ciumannya yang tadinya lembut berubah menjadi ciuman yang rakus.
Garnetta dan Andrew memandang dengan nelangsa adegan ciuman Nick dan Chloe sedangkan Jade tampak sangat antusias.
***
Yang mau The Perfect CEO kembali diupdate silakan komentarnya tinggalkan ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect CEO (21+)
Romance*** Di saat semua wanita memuja Nicholas Dean Willis hanya Chloe yang berani menyebutnya 'sampah'dan itu membuat Nick tertantang untuk membuat Chloe bertekuk lutut padanya. mampukah Nick membuat Chloe bertekuk lutut ataukah yang terjadi malah sebal...