DeHaan

1K 153 2
                                    


Minggu pagi ini sangat cerah. Secerah wajah dan hati Naomi. Meski semalam sempat galau saat ngobrol dari hati ke hati dengan Riko, tapi justru Naomi merasa sangat lega. Apalagi tadi pagi dia senang melihat Nathalie sedang ngobrol asyik lewat telfon dengan Riko. Padahal Nathalie baru saja bangun.

"Asyik. Nyantai banget kalo nggak kerja...," ujar Natahalie yang melihat Naomi sedang duduk santai di bangku teras belakang. Naomi meliriknya sekilas.

"Siapa tuh?," tanya Nathalie tiba-tiba saat matanya tersita ke wajah laki-laki yang tampak jelas dari layar ponsel Naomi.

"Gebetaaan..., baru ngecek-ngecek IGnya doang. Belum ngobrol-ngobrol. Baru kenalan. Pelanggan. Hihi...,"

"Waaaa..., orang luar ya?," tanya Naomi. Dia masih mengamati wajah DeHaan yang memang sekilas wajah eropa. Apalagi bibirnya. Pink.

"Nggak tau. Baru kenal nama. DeHaan,"

"Ganteng. Kalah Riko...,"

"Idiih, Kak Nat. Udah mulai nih banding-banding."

Nathalie terbahak-bahak. Dia memang terlihat lebih genit sejak berpacaran dengan Riko. Dulu, mana pernah dia menilai wajah atau penampakan laki-laki. Baginya sama saja waktu itu. Tidak tahu kenapa dia berubah sejak jalan dengan Riko.

"Kuliah atau kerja?,"

"Kerja. Graphic Designer,"

Nathalie manggut-manggut.

"Kakak pergi duluan ya? Jalan sama Riko...,"

"Pasti daaah...,"

Naomi lega. Sudah dari tadi dia ingin menghubungi DeHaan. Tapi karena ada Nathalie. Dia merasa privasinya sedikit terganggu.

        Maaf semalam aku pulang larut. Nggak sempat hubungi kamu, De.

Dia pacar kamu, Naomi?

        Siapa?

Yang antar kamu pulang semalam

Naomi tergelak. DeHaan ngegass juga ternyata. Nggak pake basa basi. Langsung to the point.

          Dia Riko. Dulu pacar aku. Tapi dia jatuh cinta dengan kakakku. Sekarang dia pacar kakakku, Nathalie namanya.

Oh. Gitu.

          Kamu sudah punya pacar, De?

Aku sudah punya tunangan

Bug. Wajah Naomi serasa ditinju. DeHaan membuatnya terkaget-kaget.

Naomi menghela napasnya sejenak. Padahal dia berharap DeHaan masih jomblo. Dan dia mengira DeHaan menyukai dirinya. Ya ampuun, kan baru kenalan, Naomi.

Naomi? Kok typing dari tadi.

         Oh. Gak papa.

Kenapa dia ngajak ngobrol dan kenalan sama gue, batin Naomi kemudian.

           Trus, kamu ajak aku ngobrol, hm?

Salah? Aku memang sudah bertunangan. Aku dijodohkan. Aku bahkan jarang bertemu. Cuma dua kali.

Naomi menghela napasnya. Sepertinya DeHaan mengalami tekanan. Ah, cuma dugaan saja.

          Kamu suka dia?

Nggak tau.

         Suka aku?

Iya.

        Vcall mau?

Boleh

Naomi menghubungi DeHaan. Dan muncul wajah DeHaan. Sepertinya dia juga berada di luar rumah. Ada penampakan kolam renang di belakangnya.

Namaku NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang