"Kamu pikir kamu siapa? Ha? Kamu ingin memanfaatkan anak saya ya? Saya yakin kamu suka anak saya yang tuli, karena dia kaya kan? Kamu cuma mau duitnya kan? Kamu nyadar nggak sih? Ke mana-mana cuma bisa naik motor butut! Sepuluh tahun nanti kamu itu nggak bakal bisa beli mobil meski cuma bekas! Karena kamu cuma pengantar pizza! Awas kamu kalau masih berhubungan dengan anak saya! Kamu akan berurusan dengan saya!." Mama DeHaan dengan wajah sadis menunjuk-nunjuk muka Naomi dengan tangan kirinya. Galak sekali dia. Benar kata rekan-rekan kerjanya. Mama DeHaan sadis. Pantas mereka sampai tidak mau mengantar pesanan ke rumahnya.
"DeHaan itu sudah punya calon yang lebih kaya daripada kamu. Kamu nggak pantas dampingi dia. Jangan mimpi kamu!!,"
Awal pagi yang buruk bagi Naomi. Didamprat Mama DeHaan. Padahal baru saja dia mengantar pizza pesanan pertamanya di hari itu.
Setelah Mama DeHaan pergi, Reza, salah satu kurir Pizza menghampiri Naomi.
"Lu mending diomelin, lah muke gue pernah dilempar pizza sama tuh nenek sihir karena pesanan nggak sesuai katanya. Padahal jelas-jelas di rekaman dia mesan yang pizza yang gue bawa,"
Naomi tersenyum kecut.
"Kamu nggak papa, Omi? Beni bisa gantiin kamu. Dia mau kok."
Naomi menggeleng. Meski hatinya sakit dan terluka, dia tetap mengantar pizza. Padahal tujuannya lumayan jauh. Tapi Naomi berusaha menghilangkan risau di hatinya.
***
Sudah tiga hari ini Naomi tidak bekerja. Dia benar-benar terpukul sekaligus trauma dengan apa yang dia alami saat Mama DeHaan mendampratnya. Kontak DeHaan pun diblok Naomi. Naomi tidak ingin berurusan dengannya lagi.
Tapi Naomi tetap bersikap biasa di rumah. Dia tidak ingin menceritakan hal yang sebenarnya ke keluarganya. Untuk apa diceritakan? Toh bekerja adalah pilihan hatinya. Ujung-ujungnya nanti tentu dia yang disalahkan. Makanya enakan kuliah, nggak ada komplen-komplen macam gini, Cuma belajar tok, dan lain-lain. Dan Naomi akan susah hati.
Ketika ditanya, dengan enteng Naomi menjawab, "Ada yang lebih baik dan gajinya lebih besar. Ini lagi nunggu jawaban dari HRD." Jawaban yang cukup masuk akal. Nggak njelimet. Dan sangat melegakan orang-orang di rumah.
Akan tetapi ada saja yang masih kepo, Nat misalnya.
"DeHaan?," tanya Nathalie suatu hari. Dia sedikit curiga dengan berhentinya Naomi dari pekerjaan. Apa ada kaitannya dengan DeHaan. Karena dia mengamati Naomi tidak lagi menghubungi Laki-laki itu.
"Dia sudah punya tunangan...,"
"Trus statusnya? De dan Om?," cecar Nat. Dia ingat status IG DeHaan yang menunjukkan seakan-akan dirinya jadian dengan Naomi.
"Kan aku udah bilang dia cuma lebay...,"
"Dia udah bertunangan trus PDKT ke kamu?,"
"Udah, Kak. Ngapain dibahas lagi."
Nathalie sebenarnya masih belum puas dengan tanggapan Naomi. Tapi karena Naomi menunjukkan sikap biasa dan tidak ada yang berubah dari dirinya, dia pun akhirnya menganggap tidak ada masalah dengan Naomi. Mungkin DeHaan cuma iseng saja, simpulnya.
********************
Naomi kini bekerja di jasa cleaning service di gedung perusahaan asing yang lokasinya lebih jauh lagi dari tempatnya bekerja dulu. Kalau sebelumnya dia bisa mengendarai motor langsung menuju tempat kerja, sekarang dia harus mengambil jalur kereta api; motornya dia parkir di stasiun, lalu lanjut ikut berkerumun dengan para commuter lainnya. Seru juga, gumam Naomi. Suasananya beda lagi. Lebih menantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namaku Naomi
RomancePutus dari Riko adalah awal hidup Naomi penuh dengan kebimbangan dan kesendirian. enjoy... cover source: devapp.uberpeople.kr