Naomi terhenyak sore itu. Tidak habis pikir dengan kejadian yang sangat cepat barusan. Nanda yang tiba-tiba muncul di kamarnya, memasak, membersihkan dapurnya, membuatnya jeruk hangat. Tiba-tiba pergi begitu saja. Naomi malah belum sempat menanyakan nomor kontak. Padahal sudah banyak pertanyaan yang akan dia lontarkan saat menikmati jeruk hangat. Duh, orang kaya yang satu ini beda sekali. Apa memang gue ditakdirkan dipertemukan dengan pria-pria kaya, tapi langsung hilang dalam sekejap? DeHaan, Quinn, Leon, kini Nandana?Tapi satu hal yang sedikit membuatnya terhibur, ternyata Nanda adalah pria yang sangat sederhana dan baik hati.
"Dia tau segala tentang gue..., kok bisa?," gumam Naomi kembali gelisah. Dia juga tahu tentang Riko, tentang dia yang tidak menyukai orang kaya yang sombong.
Lagi-lagi malamnya. Insomnia kembali menghampirinya.
________
Keesokan harinya, tentu saja Naomi bekerja dengan rasa kantuk yang luar biasa. Karena kurang tidur semalam. Tapi untungnya, kerjaan sudah dikuasai Naomi. Seperti biasa, Naomi selalu bekerja dengan baik dan sempurna.
Tapi tetap saja bayang-bayang sosok Nanda seakan terus membututi kemana dia melangkah. Kadang ada rasa takut, kadang dia berpikir tidak perlu khawatir. Tapi rasa takut mulai mendominasi dirinya. Akhirnya, Naomi memutuskan menghubungi Bapaknya.
"Bapak nggak lagi sibuk?,"
"Yah. Biasa, Naomi. Kamu gimana kerjaanmu?,"
"Yah lancar, Pak."
Sejenak Naomi ragu bertanya.
"Pak...,"
"Ya, ada apa?,"
"Hm..., Bapak kenal dengan tetangga kita yang rumahnya gede itu...,"
"Oh. Pak Bian? Ya kenal. Tapi nggak dekat...,"
"Pas Kak Nat nikah, diundang ya?,"
Terdengar gelak tawa Pak Tirta.
"Lah iya diundang dong. Kamu ini gimana toh? Tetangga. Sebelahan lagi. Kamu aja nggak datang. Lengkap kok. Ada Pak Bian, Bu Bian, Mbak Ambar dan suami, Mas Nanda dan istri...,"
"Oh...,"
Nanda berarti tidak bohong.
"Kenapa?,"
"Hmm..., gini lo, Pak. Masalah Mas Nanda...,"
Naomi menghela napasnya. Tiba-tiba dia tidak ingin Bapaknya khawatir, terus dia disuruh berhenti bekerja dan...,
"Oh. Mas Nanda? Iya pas nikahan Nat dia nanyain kamu. Bapak bilang sibuk kerja. Tapi yang nanyain kamu bukan dia saja. Hampir semua. Budemu, bulekmu. Semua... Kenapa emangnya?,"
"Dia datang ke kosku, Pak. Ngobrol sebentar, terus pergi...,"
"Lo? Kok?,"
"Iya. Tiba-tiba datang,"
"Trus?,"
"Udah. Pergi aja gitu,"
Terdengar helaan berat dari Pak Tirta.
"Kamu kalau nggak merasa aman, pulang. Gimana?,"
"Aku masih mau kerja, Pak."
"Yo sudah. Kalau ada apa-apa kasih tau bapak. Yang penting dia nggak ngapa-ngapain kamu to. Jaga diri."
Naomi merasa heran. Tidak ada nada khawatir dari suara bapaknya. Malah terkesan biasa saja. Atau memang karena bapaknya tidak ingin dia khawatir berlebih.
![](https://img.wattpad.com/cover/242620097-288-k772054.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Namaku Naomi
RomancePutus dari Riko adalah awal hidup Naomi penuh dengan kebimbangan dan kesendirian. enjoy... cover source: devapp.uberpeople.kr