Hari 10, Bolehkah Aku Pamit?

172 80 63
                                    

Kita ini abai
bebas menginterpretasikan rasa
sehingga kita lepas kendali masing-masing.

Jikalau mencintai adalah tabu untuk kita,
mengapa masih ada kita yang saling menutup mata?
Relung lebih dari tau kutinggal menunggu waktu sebelum aku bukan lagi prioritasmu.
Diri sudah cukup memprihatinkan,
memperumit eksistensi kita tidak akan berakhir baik.
Hingga sekarang terserah buatku, buatmu, buat kita.

Aku hanya membawa masalah.
"Tolong enyahlah."
Kalimat itu selalu kutujukan untukku.

Aku pamit undur diri.

Haihai!
Bagaimana puisi-puisi Lintang sejauh ini?
Terima kasih sudah setia baca, vote, dan komen. Dipertahankan ya? Hihii~
Bagi yang belum, yuk vote dan komen pendapat kalian tentang Lintang!

Thank you and see you soon✨

KLM #2: Lintang | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang