Berpaling tanpa tapi,
aku paling takut di sini.
Jika sewaktu-waktu pisah menjemput,
perjalanan kita jelas dipertaruhkan.Tolong, ingat-ingat jalan ke tempatku,
tanggung jawabmu menghilangkan gemetarku ini.
Perlintasan yang direncanakan berdua,
kacau balau jika dijalani pincang kaki.Urung gerak, urung teriak.
Aku selalu tampak gelisah,
seperti mengintip lewat lubang kunci.
Setiap aku sendiri, aku selalu mengingatmu.
Bersama dengan titik-titik rasa sakitnya.
Meskipun ini terlampau sakit,
meski semua tampak mustahil,
aku tidak akan melupakannya.Aku tidak akan (mau) melupakan kamu.
______________________________________________
Sekala: sewaktu-waktu
Haihaii
Kita tiba di pertengahan perjalanan ini.
Bagaimana sejauh ini?
Jangan lupa vote dan komen selalu di part Lintang ya!
Kalian juga bisa bantu share cerita Lintang ke teman dunia oranye kalian.Tunggu puisi yang lainnya di Lintang ><
KAMU SEDANG MEMBACA
KLM #2: Lintang | ✔
PoetryHighest rank #1 poetry (12/10/2023) #1 diksi (12/01/2023) #1 words (08/03/2023) #1 antologi (22/06/2023) #1 puisiindonesia (12/01/2023) #1 wattpadpoetry (07/01/2023) #1 pecintasastra (07/01/2023) #2 syair (12/01/2023) #2 sastraindonesia (12/01/2023)...