Hari 19, Bujuk Diri

168 72 49
                                    

Teruntuk Puan sendiri,
ini mengenai rasa yang biasa dibisukan.

Tuan, tiba detik Puan mengalah.
Jatuh hati pada Tuan, Puan ambruk.
Raga merenta, jiwa merepui.
Bahkan puisi-puisi Puan terlampau sampis,
aksara tak berdaya luluh karena ego Tuan.

Belum tercapai ingin Puan 'tuk merindu,
dibuang sudah nama Puan ke baris terakhir.
Kelabakan berlari mengejar Tuan,
tetap sulit memahami Tuan dengan cerita tanpa bahasa ini.

Pandang Tuan setengah hati,
membuat Puan sakit hati.
Selama Tuan yang Puan sasar,
Tuan jadikan arah Puan tersasar.

Puan gagal membujuk diri,
belum tanggap menyikapi Tuan.

______________________________________________

Repui: lemah

KLM #2: Lintang | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang