Teruntuk Puan sendiri,
ini mengenai rasa yang biasa dibisukan.Tuan, tiba detik Puan mengalah.
Jatuh hati pada Tuan, Puan ambruk.
Raga merenta, jiwa merepui.
Bahkan puisi-puisi Puan terlampau sampis,
aksara tak berdaya luluh karena ego Tuan.Belum tercapai ingin Puan 'tuk merindu,
dibuang sudah nama Puan ke baris terakhir.
Kelabakan berlari mengejar Tuan,
tetap sulit memahami Tuan dengan cerita tanpa bahasa ini.Pandang Tuan setengah hati,
membuat Puan sakit hati.
Selama Tuan yang Puan sasar,
Tuan jadikan arah Puan tersasar.Puan gagal membujuk diri,
belum tanggap menyikapi Tuan.______________________________________________
Repui: lemah
KAMU SEDANG MEMBACA
KLM #2: Lintang | ✔
PoetryHighest rank #1 poetry (12/10/2023) #1 diksi (12/01/2023) #1 words (08/03/2023) #1 antologi (22/06/2023) #1 puisiindonesia (12/01/2023) #1 wattpadpoetry (07/01/2023) #1 pecintasastra (07/01/2023) #2 syair (12/01/2023) #2 sastraindonesia (12/01/2023)...