Alam susah payah merayu seorang gadis
yang berabad termenung dengan asumsi.
Takut dirinya lupa akan masa depannya,
alam beri apapun yang selama ini ia inginkan."Tidak, tidak akan cukup," katanya.
Tinggal dirinya merapah,
terus meracau tanpa buntara.
Cantiknya belakangan ini pudar
oleh karena diputuskan kekasih."Tidak, tidak akan sanggup," racaunya.
Angin musim gugur mengusir panasnya residu musim panas yang lalu,
Aku, gadis yang selama ini mereka ceritakan.
Aku, menghadapi alam tanpa tapi,
sejauh apapun berpetualang tetap akhirnya terkubur di tepi,
menekan harga diri rapi-rapi:"Tidak, tidak akan mungkin," teriaknya.
Menjauh rupanya bukan pilihan yang tepat.
"Tidak, tidak boleh kembali. Tidak, tidak bisa kembali."
______________________________________________
Merapah: merantau
Buntara: semangat; gairah
Residu: sisa
KAMU SEDANG MEMBACA
KLM #2: Lintang | ✔
PoetryHighest rank #1 poetry (12/10/2023) #1 diksi (12/01/2023) #1 words (08/03/2023) #1 antologi (22/06/2023) #1 puisiindonesia (12/01/2023) #1 wattpadpoetry (07/01/2023) #1 pecintasastra (07/01/2023) #2 syair (12/01/2023) #2 sastraindonesia (12/01/2023)...