Hari 15, Mimpi yang Tidak Ingin Kuakhiri

163 74 61
                                    

Lebih baik hari tidak usah pernah pagi.
Daku kehabisan akal, belum bisa menahan diri untuk tidak lagi memanggil kamu.
Pun daku tidak (diperbolehkan) memaksa kamu tinggal.

Daku siapamu?

Dirimu beranjak hingga saat yang belum kamu tentukan.
Sudahlah,
dia yang ingin kamu kejar menunggu
untuk dikecup oleh bibir manismu.
Sudahlah,
di himalaya sana ada kebahagiaan yang
selama ini didawaikan.
Sudahlah,
daku tahu betul s'gala yang bertepuk
sebelah tangan tak baik dipertahankan.

Sudah,
daku harusnya sudah siap,
risiko ditanggung oleh daku saja.

Daku merasa bahagia meski hanya mendengarmu dari kejauhan.
Seribu ampun, untuk sekarang mungkin kamu harus pergi dengan ikhlas yang belum utuh.
Doakan dari tempatmu, doakan bersama dia juga tidak apa,
agar daku mampu melupakan kamu.

Maka sementara, daku ambil kamu sebagai bunga tidur.
Harap-harap tertidur lebih lama
sehingga nanti daku bersua pada malam tentang kamu ketika daku menutup mata.
Kemudian, daku (mudah-mudahan) melepas dengan lebih rela.

[Tapi lebih baik pagi tak pernah datang.
Masih merindu menatap senyummu
s'tiap kali daku letih dan terlelap]

KLM #2: Lintang | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang