Cleaning Time

2.9K 324 4
                                    

Membersihkan markas. Siapa sangka misi pertama mereka adalah membersihkan markas tua ini. Temboknya saja sudah berlumut. Levi heichou benar-benar maniak kebersihan. Ia tidak segan-segan memarahi anggota yang tidak serius.

"Aaaa! Levi heichou benar-benar. Padahal tadi ku rasa sudah tidak ada debu di sini." teriak Sasha. Ntah darimana debu itu datang. Yang ia tau, sebelum Levi datang jendela tersebut sudah lumayan bersih.

"Sudahlah, Sasha. Bukankah kita seharusnya senang tidak berhadapan dengan titan saat ini?" kata Conny.

"Ah iya kau benar juga. Setidaknya aku bisa sambil diam-diam memakan rotiku, hehehe."

"E-eh, Sasha kau mencuri lagi?!" teriak Conny.

***

Mikasa dan Petra membersihkan bagian kamar-kamar. Pekerjaan mereka lebih rapi dibanding para anggota yang lain. Mereka membersihkan setiap sudut ruangan itu dengan tenang.

"Kerja bagus." kata Levi.

"E-eh, heichou." ucap petra sambil tersenyum.

Mikasa hanya menoleh menanggapi perkataan Levi. Bagaimana pun ia masih kesal dengan tingkah Levi yang seenaknya memukuli Eren. Awas saja si cebol itu.

"Oi, kau memberi ku tatapan seakan-akan ingin membunuhku." ucap Levi pada Mikasa.

"Perasaanmu saja."

Levi menghampiri Mikasa, jarak mereka sangat dekat. Mikasa bisa merasakan detak jantungnya tidak beraturan. Levi mengulurkan tangannya. Mikasa sudah berancang-ancang untuk memukul pria itu jika ia berani macam-macam, "Bagus, tidak ada debu yang tertinggal." ucap Levi sambil memeriksa rak di belakang Mikasa.

"Dasar cebol sialan!" ujar Mikasa dalam hati.

Petra yang sedari tadi memperhatikan mereka hanya terdiam. Levi bahkan tidak pernah berbasa-basi kepadanya. Apalagi sampa menjahilinya seperti itu, "Apa mungkin Levi heichou menyukai Mikasa? Waktu itu pun heichou bertanya tentang Mikasa. Ah tidak mungkin." kata Petra dalam hati.

"Petra." panggil Mikasa.

Petra tersadar dari lamunannya, "Ah iya, ada apa Mikasa?"

"Ayo kita membersihkan ruangan lain, aku rasa ruangan ini sudah bersih."

Saat membersihkan ruangan lain keheningan terjadi antara mereka. Mikasa yang pada dasarnya memang tidak banyak bicara dan Petra yang masih asik dengan pikirannya yang tak karuan. Jika memang Levi menyukai Mikasa, darimana mereka saling mengenal? Bukankah Mikasa seorang anggota baru?

Mikasa menyadari ada yang aneh dari tingkah Petra, perempuan itu terlihat murung. Ia bukanlah tipe yang mau ikut campur dengan urusan orang lain. Namun, Petra berubah sejak Levi datang-- ah, apa mungkin Petra..? Ah mengapa juga ia harus pusing-pusing memikirkan hal itu.

"Oi, Mikasa!" Eren tiba-tiba menghampirinya, "Misi yang benar-benar tidak terduga bukan? Levi heichou benar-benar menyukai kebersihan." kata Eren

"Iya, Eren. Dia sang--" ucapan Mikasa terpotong oleh Petra.

"--Levi heichou memang sangat menyukai kebersihan. Ia selalu membawa lap tangan kemana-mana. Ia sampai sering dijuluki maniak kebersihan oleh anggota lain." kata Petra sambil tersenyum.

"Walaupun terlihat dingin, namun aku yakin Levi heichou memiliki sisi yang hangat. Mungkin kejadian masa lalu yang merubahnya." lanjut Petra.

"Kejadian masa lalu?" tanya Eren.

"Ah aku juga tidak tahu pasti. Namun, banyak rumor beredar bahwa dulu ia hidup di kota bawah tanah dan menjadi incaran polisi militer dan ntahlah kejadian apa yang menimpanya." jelas Petra.

Levi tiba-tiba datang, "Oi, bocah sedang apa kau di sini?"

Eren terkejut karena pundaknya tiba-tiba dipukul oleh Levi, "Ah, maaf heichou aku akan kembali ke tempatku."

Petra tersenyum pada Levi. Mikasa menyimpulkan, Petra memiliki perasaan tersendiri pada Levi. Dari cara ia menceritakan Levi, dia seperti mengetahui dan mencari tahu latar belakang pria itu. Tch, bagaimana bisa Petra menyukai pria tanpa ekspresi itu?

***

Haii semuaa!
Di sini udah mulai ada rivamikanya yaa hehe, semoga sukaa ya!
Menurut kalian ini aku 1 chapternya kependekan ga? Kalau iya, untuk ke depannya bakal aku panjangin.

Jangan lupa vote!❤

The Sound of The Rain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang