Comeback Home

2.6K 267 20
                                    

Eren terbangun dari pingsannya. Ia tersadar, tidak seharusnya ia berada dalam kondisi seperti ini. Ia melihat keadaan sekitar. Reiner, Bertholdt, dan Ymir memperhatikannya.

"Oh, Eren kau sudah bangun."

Matanya memperhatikan sekitar, ia sedang berada di hutan Wall Maria. Eren memandang Reiner dan Bertholdt dengan tajam, menyiratkan kemarahan. Ia mencoba menggigit tangannya, tetapi Ymir terlebih dahulu menghalaunya.

"Tidak ada gunanya kau berubah menjadi titan. Kau lihat keadaan sekitar, Eren.

Kita sedang berada di wilayah titan. Jadi, berubah menjadi titan tidak akan mengubah apapun." ucap Ymir.

"Lagipula, kondisi tubuhmu tidak memungkinkan, Eren. Kau lihat, tanganmu belum tumbuh dengan sempurna. Kau tidak ada tenaga untuk berubah menjadi titan." ucap Reiner ikut menjelaskan.

Ah, mereka benar juga. Banyak sekali titan yang menunggu mereka di bawah pohon ini. Jika kekuatannya belum terkumpul sempurna, ia malah akan menjadi makanan para titan. Keadaannya serba salah, ia pasti sudah dikalahkan.

'Apa yang terjadi pada anggota survey corps yang lain? Apakah mereka akan mengejarku? Tidak, itu sama saja mereka bunuh diri.' ucap Eren dalam hati.

"Reiner, kau bilang akan memberitahu rencanamu saat Eren sudah sadar. Cepatlah beritahu kami apa rencanamu." ucap Ymir.

"Kami akan membawa kalian ke kampung halaman kami. Walaupun aku tahu kalian tidak akan menuruti kami. Kita akan berangkat saat malam hari." jawab Reiner.

'Tidak mungkin kita berangkat pada malam hari. Mereka tidak mungkin menunggu tubuhku dan Ymir sembuh.' ucap Eren dalam hati.

"Lalu, mengapa titan yang di kastil itu masih dapat bergerak saat malam hari?" tanya Ymir.

"Titan yang di sini berbeda. Apa kau tidak mengerti, Ymir?" tanya Reiner.

***

Anggota survey corps yang lain sedang menunggu kedatangan pasukan lainnya. Sasha diperintahkan untuk menyampaikan pesan kepada anggota lain yang berada di tembok dalam. Beruntungnya, mereka hanya terluka ringan. Jadi, masih bisa menyusun strategi untuk menyelamatkan Eren secepat mungkin.

Levi mengulurkan tangannya untuk membantu Mikasa berdiri. Ia memegang pundak Mikasa dengan kuat. Seolah-olah memberikan sebagian kekuatannya untuk melengkapi separuh diri Mikasa.

"Aku akan kembali ke tembok dalam. Jangan sekali-kali bertindak bodoh lagi, bocah!" ucap Levi.

Mikasa mengangguk menjawab Levi. Mengapa Levi selalu menyelamatkannya disaat ia sedang bertindak gegabah? Ia yakin semua ini hanya kebetulan. Lagipula, mungkin saja Levi hanya tidak ingin ada anggota lain yang terbunuh.

"Aaa! Mikasaa! Kau sangat cocok dengan Levi. Apakah kalian akan menikah?" tanya Hanji sangat antusias.

"Hanji-san! Kau baru saja terluka!" ucap Moblit. Sungguh, Hanji masih bisa berteriak antusias, padahal ia masih berbaring dalam keadaan luka.

Anggota lain pun melihat Mikasa dengan pandangan tidak dapat diartikan. Beberapa dari mereka malah memiliki semburat merah di pipinya. Cih, mereka pikir hal tadi adalah drama romantis? Mikasa mengeluarkan aura suramnya, membuat anggota lain mengalihkan pandangannya ke arah lain.

'Jika sedang seperti ini, ia benar-benar mengerikan.' pikir anggota lain.

"Armin, mengapa Eren selalu pergi ke tempat yang jauh dari kita?" tanya Mikasa.

The Sound of The Rain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang