01. Tidur

4.5K 390 41
                                    

Suara decitan yang ditimbulkan dari sepatu dan lantai mendominasi gymnasium sekolah inarizaki. Hari ini klub voli sedang melakukan latihan pagi. Tidak ada yang datang terlambat, latihan pun berlangsung lancar seperti biasanya.

Bel tanda masuk kelas masih kurang 15 menit lagi. Sekarang tiap anggota voli tersebut tengah memunguti bola voli yang berserakan untuk dikumpulkan dan juga ada yang beristirahat.

Suna menguap lebar, mata sipitnya semakin sipit dalam keadaan mengantuk seperti ini. Ia memunguti bola voli satu persatu dengan malas.

"Oi Suna! Jangan tidur waktu pelajaran lo." Nampaknya Ojiro aran, senpai nya itu menyadari Suna yang tengah mengantuk. Suna menoleh dan mengangguk singkat sebagai balasan.

"Ck ck anak itu." Decak Aran sebal melihat Suna yang kurang tenaga seperti itu. Kouhai nya itu memang terlihat malas-malasan, tapi waktu latihan konsentrasinya tak main-main.

"Biarin aja Aran-kun. Melihat dia yang seperti itu rasanya aku punya saudara kembar lagi, Suna sama malasnya dengan Samu." Sang setter utama inarizaki, Miya Atsumu ikut mengomentari tindakan Suna.

"Oi kau juga sama saja dasar pembohong!" Saudara kembar atsumu menjawab tak terima. "Aku selalu bangun awal dan buat sarapan tiap pagi."

"Aku yang lebih sering!"

"Aku selalu membangunkanmu!"

"Tapi aku yang sering bangun awal!"

"Aku yang lebih dulu!"

"Geh! Aku!"

"Atsumu, Osamu. Masih pagi, jangan berisik." Ujar sang kapten dan dengan ajaib Miya bersaudara berhenti berdebat.

Anggota voli yang lain hanya tertawa renyah melihat situasi yang dianggap sudah kebiasaan ini. Padahal sang kapten melerai mereka memakai nada datar, tapi mereka anggap sungguh menakutkan jika dimarahi seperti itu.

Selesai ganti baju, mereka semua berpencar dan masuk kelas masing-masing.

Suna masih memasang wajah mengantuk ketika masuk ke kelas. Tahun ini ia beruntung tak sekelas sama si kembar yang berisik minta ampun.

Bangku nomor dua dari belakang dan dekat jendela merupakan tempat yang dituju Suna, ia meletakkan tas dan langsung menelungkupkan kepalanya diatas meja untuk tidur.

"Ano, itu tempat duduk ku."

Suna mengangkat kepalanya malas dan menangkap sosok gadis yang berani membangunkannya.

"Bukankah itu tempat duduk ku?" Ulang gadis itu dengan nada riang.

Suna tak repot-repot menjawabnya dan segera pindah ke bangku belakangnya yang kebetulan kosong. Memang itu bangku Suna yang asli.
Sudah sebulan Suna terpaksa menduduki bangku nomor dua dari belakang itu karena pemiliknya tidak masuk, dan seorang gadis yang tidak ia kenali tiba-tiba datang dan menyebutkan bangku itu miliknya, mungkin dia murid yang tidak masuk itu.

"Terimakasih sudah menjaga tempat duduk ku Suna-san." Ucap gadis itu dengan senyuman yang tak luput dari wajahnya.

Kening Suna mengernyit, padahal dirinya hanya mendudukinya. Gadis ini berlebihan sekali.
Ia tak peduli apa yang dikatakannya dan kembali tidur.

"Eh, sebentar lagi masuk loh. Jangan tidur."

Siapa gadis berisik yang mengganggu Suna?
Padahal sebelumnya tidak ada yang protes akan tindakan Suna, baru kali ini ia diprotes.

"Bukan urusanmu." Suna menjawab masih dengan posisi yang sama.

"Uhh tapi─"

"Haru-chan! Wah, kau udah masuk lagi? Gimana liburanmu? Apakah menyenangkan?" Datang lagi pengganggu tidur Suna.

"Rena-chan! Aku merindukanmu huhu." Gadis yang dipanggil Haru-chan memeluk gadis lain yang baru saja mendatanginya.

"Aku juga, sebelumnya aku kaget waktu kau tiba-tiba izin keluar negeri dalam sebulan."

"Bisa kalian pergi saja?" Suna tertanggu dengan perbincangan kedua gadis itu.

Rena mencebik kesal dan menarik tangan temannya itu untuk pergi menjauh. Tapi tidak jadi karena ia ditahan.

"Suna-san kau lah yang salah dengan tidur di waktu ini. Ayo bangunlah!"

Kepala Suna diangkat paksa oleh gadis didepannya, mata Suna kembali menyipit karena sorotan cahaya dari arah jendela.

"Harinya cerah lo." Suna sedikit melebarkan matanya menikmati senyum gadis itu yang berpadu dengan cahaya matahari.

"Haru-chan!" Rena menarik lengan gadis itu sehingga kepala Suna terjatuh begitu saja diatas meja karena pegangan pada gadis itu terlepas.

"Suna-san maaf! Rena-chan pelan-pelan saja aisss." Rena meringis kecil mendengar perkataan temannya itu.

Suna membenarkan posisinya dan hendak tidur lagi.

"Eh! Jangan tidur lagi!"

- secret -

Jam istirahat Suna gunakan untuk tidur diperpustakaan. Kini ia tak sendiri. Ia ditemani Miya bersaudara dan Ginjima yang tengah mengerjakan tugas.

"Suna, kalau nggak ada kerjaan sini bantuin."

"Kita nggak sekelas."

"Bantuin dikit lah, cari jawaban gitu kek."

Atsumu kesal karena Suna masih menelungkupkan kepalanya, seperti orang nggak punya tujuan hidup saja.

"Oi, Suna!"

"Tsumu berisik! Ini perpustakaan." Tegur Osamu sedangkan Ginjima masih fokus menulis tugas. Atsumu hanya menggeram kesal.

"Are, Suna-san kau tidur lagi?"

Gadis itu kembali mengganggu tidur Suna lagi.

- secret -

Secret | Suna Rintarou [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang