"SUNA BODOH!"
Kalimat itu sudah berkali-kali diteriakkan oleh ketiga teman seangkatan Suna, siapa lagi kalau bukan Miya kembar dan Ginjima.
Kejadian kemarin benar-benar menggemparkan se klub voli karena Suna sang middle bloker itu dengan blak-blak an mengucapkan kalimat benci kepada seorang gadis. Siapa yang tidak shock mendengarnya.Suna pun curhat kepada ketiga teman biadapnya itu tapi pilihan nya salah, mereka malah mengatainya bodoh daripada memberi saran.
Siapa sangka dia bisa salah bicara cuma gara-gara kesal kepada Atsumu."Lidahku kepleset." Begitu alasan Suna.
Atsumu marah, Osamu cengo, sedangkan Ginjima memijit pelipisnya bak orang pusing.
Pasalnya Suna berkata begitu dengan wajah datar tanpa dosa, siapapun bakal kesal melihatnya."Suna benar-benar bodoh."
"Tolol."
"Kau manusia bukan sih?"
"Sampai kapan kalian mengolokku seperti itu?" Marah Suna.
"Pikir dong Suna sayang.. kau sudah mengatakan hal uhh hal yang sangat gila kepada Haruki-chan." Jelas Atsumu gemas sendiri.
"Aku setuju dengannya." Tambah Osamu.
"Dia bakal salah paham denganmu." Tambah pula Ginjima.
Suna makin mengutuk dirinya sendiri, benar juga apa yang dikatakan mereka. Mengingat wajah Haruki yang kaget kala itu semakin buatnya frustasi. Yang seharusnya dia berucap terimakasih malah menjadi benci, memang gila.
"Kau sudah minta maaf padanya?" Suna menggeleng.
"Oi─"
"Dia tak masuk hari ini." Sela Suna cepat.
"Kenapa?" Tanya Atsumu.
"Keterangannya izin tapi aku nggak tahu selebihnya."
"Jangan-jangan dia tidak masuk gara-gara kau mengatainya begitu?" Atsumu segera memukul kepala kembarannya.
"Dia bukan gadis yang seperti itu."
Sepertinya disini Atsumu lah yang paling mengerti soal Chizuru Haruki."Oh kalian masih disini?"
Kita Shinsuke masuk kedalam ruang ganti klub dan menemukan mereka. Ia masuk dan mengganti sepatunya dengan sepatu olahraga. Nampak tak peduli dengan obrolan adik kelasnya.
"Iya Kita-san." Jawaban Atsumu buat Kita menoleh tapi bukan ke arahnya melainkan ke arah Suna.
Yang ditatap menunjukkan ekspresi bingung."Kita-san, kenapa Chizuru-san tidak masuk sekolah?" Ganti Ginjima yang bertanya.
"Kau ada urusan dengannya?" Kita menjawabnya dengan pertanyaan pula, hal itu buat Ginjima menggaruk tengkuknya canggung. "Kalau ada, biar aku sampaikan."
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Giliran Suna yang bertanya, karena mengingat Haruki yang sering tidak masuk kelas cukup membuatnya penasaran.
Kita sedikit tertegun, selain Rena si sahabat Haruki ternyata ada yang penasaran dengan sepupunya itu.
"Tidak ada apa-apa." Kita menatap datar Suna yang tengah berdiri dan berhadapan dengannya.
"Sebaiknya, kau menjauh darinya." Ucap Kita kepada Suna.
Suna terkejut, semua yang mendengarnya juga terkejut. Apa yang baru saja sang kapten katakan?
"Apa maksudnya?"
"Kau mendengarnya."
Jawaban itu membuat Suna geram, lelaki itu bahkan tak mengerti dimana letak kesalahannya kepada gadis itu.
Dia membungkukkan tubuhnya 90° dihadapan Kita dan berucap lantang."Aku tidak membenci nya! Kemarin aku hanya salah bicara, tolong biarkan aku sendiri yang menjelaskannya padanya!" Begitulah kata Suna, karena dia menganggap ucapan Kita tadi menyindir perkara kejadian kemarin.
"Begitu ya, seperti yang kuduga." Kita sedikit menyunggingkan senyum, para kouhainya itu seketika jantungan. "Anak itu terlalu berlebihan." Gumamnya lirih.
"Tapi aku tidak akan memberitahu mu." Tegas Kita.
"Kenapa?"
"Karena ini permintaan."
- secret -
Ini sudah kelewat seminggu, interhigh pun sudah lewat. Inarizaki mendapat peringkat kedua, cukup memuaskan. Tentu hal ini berkat kerja keras tim yang solid.
Dan kabar mengenai Haruki pun belum Suna dapatkan. Meskipun belakangan ini dia selalu mengekori Kita Shinsuke, tetap saja lelaki itu tidak mau buka bicara mengenai sepupunya.
Kini Suna pun berani pergi ke kediaman gadis itu.Pintu rumah dibuka dan menampakkan Kita dengan setelan jaket tampak seperti ingin pergi kesuatu tempat.
"Kau sungguh keras kepala." Kata Kita buat Suna menoleh kearahnya.
"Bukan begitu, tapi rasanya aku merasa bersalah dengan Chizuru. Em aku ingin bicara dengannya, supaya perasaan ini hilang." Kita membola, wow Suna berubah itu yang ada dipikirannya. Ia mempersilahkan adik kelasnya itu masuk ke dalam dan duduk.
Suasana rumah begitu sepi, tak seperti biasanya.
"Ayahku dan ayah Haruki sedang bekerja, nenekku dirumah sakit bersama ibuku, dan aku sendiri ingin menyusulnya." Perkataan dari Kita menjawab rasa penasaran Suna yang sekarang.
"Suna, bagaimana perasaan mu kepada Haruki?"
"Hah?"
Suna terkejut, tentu saja. Dia tidak begitu paham dengan maksud sang kapten. Perasaan apa yang ia maksud?
Selama ini dirinya menganggap Haruki sebagai gadis berisik yang hobi membuntutinya, gadis yang keterlaluan dan seenaknya sendiri, dan yang terpenting seseorang yang telah mengubahnya."Perasaan ya, etto.. aku tidak tahu pasti. Seperti teman ah bukan juga. Ah tapi.." Kita sweetdrop melihat Suna yang nampak berpikir keras, padahal pertanyaan yang ia lontarkan tidak sulit.
"Kalau begitu kau tertarik padanya?"
Nah itu dia, kata "tertarik" membuat Suna paham. Memang ia akui dia tertarik dengan segala hal tentang gadis itu.
"Iya, sepertinya begitu. Tepatnya dia lah yang sudah menarikku." Ucap Suna dengan keyakinan.
Kita menghela napas dan tiba-tiba berdiri dari duduknya, "Apa tidak masalah kau pulang malam hari ini?"
"Tidak."
"Ikut denganku kerumah sakit."
Suna kaget, apa kaptennya ini mengajak dirinya untuk menjenguk neneknya? Atau hal lain?
"Kau mau menemuinya bukan? Kita harus ke rumah sakit karena Haruki dirawat disana."
- secret -
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret | Suna Rintarou [END] ✓
FanfictionTentang Suna Rintarou yang terlambat jatuh cinta (Suna Rintarou X OC) Haikyuu!! © Haruichi Furudate - Start : 14th October 2020 - Finish : 10th November 2020 [Completed] #1 in Akagimichinari (20-10-2020) #1 in Rintarou (27-01-2021) #2 in Inarizaki (...