11. Festival olahraga

1K 186 10
                                    

Suna mengacuhkan obrolan para murid di koridor, dia lelah sehabis latihan pagi. Ketika masuk kelas pun, rasanya lebih ramai dari biasanya. Entah apa yang mereka bicarakan, Suna tak peduli.
Seperti biasa lelaki itu bermain handphone sambil meletakkan kepalanya di meja.

Ketenangannya agak terganggu karena obrolan seorang gadis. Siapa lagi kalau bukan Haruki dan Rena.
Sesekali Haruki mengajak Suna bicara dan berakhir di marahi Rena.

"Haru-chan, kenapa kau pergi bersamanya kemarin?" Bisik Rena dengan melirik wajah malas Suna.

"Aku meminta Suna-san untuk mengajariku belajar." Suara Haruki terbilang keras sampai yang bersangkutan pun ikut bangun dan menatapnya heran.

Rena sudah kelabakan sedangkan Suna masih diam saja.

"Uh, kenapa kau tidak minta tolong padaku saja?"

"Karena kau sibuk latihan untuk kompetisi musik, aku tidak mau mengganggu Rena-chan." Jawaban Haruki begitu polos sampai Rena pun tak enak hati. Gadis itu tak sampai berkomentar karena bel pelajaran berbunyi dan Sumire sensei selaku wali kelas masuk ke dalam.

"Sebentar lagi akan ada festival olahraga, sensei berharap kalian semua ikut serta. Karena itu sensei menyiapkan ini!" Ucap Sumire sensei antusias dengan mengeluarkan sebuah box yang berisi gulungan kertas.

"Akan ada banyak olahraga yang akan di lombakan, maka dari itu kalian maju satu persatu dan ambil satu saja gulungan kertas didalam sini. Jadi kalian akan tahu lomba apa yang harus kalian ikuti." Jelas Sumire sensei.

Mendengar kata perlombaan, murid-murid dikelas semakin bersorak gembira. Sedangkan Suna berharap tidak ikut saja.

"Rena-chan, tolong bantu." Sumire sensei menyuruh Rena yang selaku sekretaris kelas untuk mencatat nama di papan tulis. "Ayo mulai!"

"Suna Rintarou!"

Suna berjalan gontai ke depan dan mengambil sebuah gulungan kertas dari dalam box.

"Lari estafet."

Rena mencatat nama Suna dalam perlombaan lari estafet. Sebelumnya lomba lari tersebut diikuti oleh 2 siswa laki-laki dan perempuan. Para gadis yang termasuk penyuka Suna Rintarou bersemangat ingin mendapatkan gulungan kertas dengan tulisan yang sama.

Sedangkan Suna sendiri mengumpat dalam hati, "Menyusahkan." Dia benar-benar malas untuk mengikuti acara semacam ini.

Tiba saatnya Haruki untuk giliran mengambil, rasanya gadis itu tidak bersemangat seperti biasanya.

"Lari estafet." Ucap Haruki lirih disaat membaca gulungan kertas yang ia dapatkan, Sumire sensei yang mendengarnya menjadi prihatin.

"Haru-chan, sebaiknya─"

"Aku akan ikut." Haruki yang sebelumnya muram kembali tersenyum bersemangat, hal itu malah menambah kekhawatiran Sumire sensei.

Suna melirik sebuah nama yang dituliskan disebelah namanya.

Takdir macam apa ini? Begitulah yang dipikirkan.

"Suna-san, ayo berjuang bersama-sama!" Ujar Haruki disaat kembali ke tempat duduk, Suna hanya menatapnya malas. "Untuk kelas kita!"
Satu hal yang dia yakini, senyuman Haruki yang sekarang terkesan dipaksakan.

"Haru-chan, kau bisa bertukar denganku." Rena sama seperti Sumire sensei, sedikit khawatir dengan gadis itu. Karena yang Rena ketahui Haruki sama sekali jarang sekali terlihat mengikuti pelajaran olahraga.

"Eh?! Tidak! Kau lebih jago dalam bersepeda Rena-chan! Dan lari hal yang mudah buatku hahaha." Jawaban itu cukup menyakinkan Rena. "Aku akan berusaha yang terbaik untuk kelas kita, yeay!"

Secret | Suna Rintarou [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang