Sejak perbincangan kemarin, Haruki lebih sering bersama Suna, yah walaupun selalu diabaikan olehnya. Tapi gadis itu tak menunjukkan tanda-tanda menyerah ataupun mengeluh seperti fans Suna lainnya.
Disaat pergi ke kantin pun, Haruki mengikuti Suna. Bahkan ia sempat memaksa ingin ikut Suna ke gym untuk melihatnya latihan. Tapi, Suna melarangnya."Haru-chan, sudah kubilang jangan menempeli tembok datar macam dia!" Sudah beberapa kali Rena mengatakan itu pada Haruki, namun sahabatnya itu selalu menjawabnya dengan logis, contohnya seperti "Aku tidak mengikutinya, kami hanya kebetulan bertemu dan aku ingin ikut dengannya."
Hari ini pelajaran olahraga dan kelas 2-3 sedang berada dilapangan untuk praktek lari. Sekarang giliran murid perempuan untuk praktek.
"Eh Chizuru kau masih memakai seragam mu?" Amane Yuriko, sang ketua kelas bertanya pada Haruki yang duduk manis dipinggir lapangan.
"Aku lupa membawa seragam olahraga hehe." Cengiran khas muncul diwajah Haruki, seperti anak polos saja.
"Hee sensei bisa memarahimu lo."
"Tak perlu bicara begitu Yuriko, dia sudah dapat hukuman untuk membersihkan kolam nanti." Rena menyahut ketika mendengar obrolan mereka.
Haruki masih nyengir, memang yang dikatakan Rena adalah kenyataan. Ia beruntung hanya disuruh membersihkan kolam renang sekolah daripada harus membersihkan halaman yang luasnya minta ampun.
"Kalau gitu, kami duluan ya!"
"yap, ganbatte!" Haruki menyemangati teman-temannya yang sedang mulai praktek.
Kini dirinya duduk sendirian dipinggir lapangan, atensinya berpindah ke Suna yang sedang duduk juga dipinggir lapangan tak jauh darinya. Kalau dilihat-lihat anak laki-laki mendapatkan waktu olahraga bebas.
"Kenapa Suna-san duduk disana? Apa dia tidak menyukai sepak bola?" Batin Haruki sambil melihat beberapa anak laki-laki yang seru-seruan bermain sepak bola.
Gadis itu memutuskan untuk menghampirinya.
"Suna-san!" Suna menoleh sedikit lalu kembali berbalik menatap lurus kedepan.
Haruki duduk disampingnya agak berjauhan, Suna masih enggan untuk bicara.
"Kau lelah ya?"Suna spontan menoleh dan memasang wajah seperti sedang marah. Jujur, Suna tak menyukai kata-kata sindiran yang berkaitan dengan lelah. "Habisnya, kau hanya duduk disini sambil memandangi mereka."
"Terserah aku." Jawab Suna, ia masih memandangi Haruki yang berpakaian seragam lengkap dengan jas almamaternya. Gadis didepannya yang paham apa arti tatapan Suna itu berniat sedikit menggoda Suna.
"Are, kau penasaran tentangku ya Suna-san?"
"Mana mungkin." Ujar Suna bohong, Haruki malah tertawa kecil melihat tingkah Suna seperti itu.
"Aku lupa membawa seragam olahraga, jadi aku masih berseragam."
Tidak ada jawaban dari Suna, Haruki memilih untuk memandang teman-temannya yang bersemangat praktek.
"Mereka bersemangat sekali ya!" Gumamnya semangat pula.
Sekarang Suna sudah mulai terbiasa akan kehadiran Haruki, walaupun sebelum-sebelumnya ia selalu mengusir ataupun menolak bicara pada Haruki. Tiap kali Haruki berbicara banyak hal dengan senang hati akan Suna dengarkan.
Sempat ada rumor kecil diantara mereka, banyak yang mengira kalau mereka sedang ada dalam masa pdkt atau bisa disebut pendekatan, padahal nyatanya tidak."Ah! Suna-san, aku lupa untuk membawa catatan biologimu, gomen!" Suna melirik Haruki yang merapatkan kedua telapak tangannya sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret | Suna Rintarou [END] ✓
FanfictionTentang Suna Rintarou yang terlambat jatuh cinta (Suna Rintarou X OC) Haikyuu!! © Haruichi Furudate - Start : 14th October 2020 - Finish : 10th November 2020 [Completed] #1 in Akagimichinari (20-10-2020) #1 in Rintarou (27-01-2021) #2 in Inarizaki (...