24. Akhir

1K 146 86
                                    

"Haru-chan, kau akan sembuh kan?"

"Um, tentu Osamu-kun. Aku akan menjalani pemeriksaan akhir jadi tolong berikan semangatmu padaku!"

Osamu tanpa ragu memegang telapak tangan Haruki yang bebas akan jarum infus, namun ketahuan Atsumu dan lelaki itu langsung mendorong kembarannya sampai jatuh terjengkang ke belakang.

"Haru-chan! Aku membawakan kue untukmu, cobalah ini enak!"

"Oi Tsumu minggir!"

Mendengar dialek Kansai perdebatan si kembar Miya memusingkan Haruki. ia kasihan dengan se kotak kue yang menjadi korban pelampiasan si kembar.
Sayang, ia tidak bisa memakan kue yang dibawakan si kembar.

"Oi kalian kesini bukan untuk ribut kan?"

Suna penyelamat.

Tapi Atsumu dan Osamu masih tidak mau berhenti.
"Tidak mungkin aku membiarkan diriku terjebak dalam kelakuan bodoh si kembar."

"Ku panggilkan Kita-san!" Ajaibnya Si kembar langsung diam dan saling menatap sinis.

"Haruki-chan, aku menyukaimu." Celetuk Atsumu.

Osamu dan Suna shock, Haruki mengerjap menatap Atsumu.
Kenapa Suna merasa sedikit sesak ya?

"Jadi, ma─"

"Arigatou Atsumu!" Potong Haruki, "Tapi maaf, kita berteman saja."

Atsumu shock, Atsumu nggak terima, Atsumu nggak rela, Atsumu sedih, Atsumu tidak mau menerima kenyataan bahwa cintanya telah ditolak.

Sebelumnya dia sangat percaya diri akan diterima, karena pikirnya siapa sih yang mau nolak cinta dari Atsumu?
Tapi saat ini, Haruki menolaknya.

"Maaf ya, dia memang nggak waras. Haru-chan permisi ya!" Osamu menggiring kembarannya paksa untuk keluar.

"Matte!" Haruki mencegah mereka, "Atsumu selalu menemaniku disaat kesepian, aku begitu tertolong saat kau ada makasih ya! Dan Osamu makasih sudah mengizinkan aku memasak untukmu! Aku senang bersama kalian!"

Si kembar saling bertatapan lalu ikut tersenyum bersama Haruki, "Aku juga!" Balas mereka bersamaan.

Atsumu buru-buru keluar, tak tahan dengan situasi. Disusul Osamu dibelakang nya, hingga menyisakan Suna. Lelaki itu menunjukkan layar handphone nya pada Haruki, yang berisi pesan dari Ginjima.

"Beritahu Gin-kun, maaf aku belum bisa mentraktirnya." Suna mengangguk.

"Hm, selebihnya bicara lah sendiri padanya saat disekolah." Jeda Suna, "Kau.. akan masuk sekolah kan?"

Haruki tersenyum teduh menatap si sipit, penglihatannya sedikit kabur karena cairan bening yang menumpuk dimatanya. Bahkan dia menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

"Ada apa? Kau kesakitan?" Haruki menggeleng cepat, dia ingin memeluk Suna, dia ingin menyentuhnya, namun apa daya tubuhnya lemas dia merasa kelelahan walaupun sudah istirahat total.

"iie daijoubu, aku berharap bisa masuk sekolah lagi dan bertemu teman-teman."

"Kalau begitu cepatlah sembuh!" Balas Suna dan gadis itu mengangguk.

"Mhm! besok aku akan menjalani pemeriksaan akhir."

"Ne, kenapa kau menolak Atsumu?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Suna.

"Alasannya sederhana, karena aku tertarik pada orang lain." Jawab Haruki mantap, "Oh ya, kau sendiri ada perubahan?"

Suna berpikir sebentar, "Kurasa ada, seperti yang kau katakan dulu aku mulai tertarik pada seseorang."

Secret | Suna Rintarou [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang