Bonus : [Ova - Kita Shinsuke]

1.5K 173 41
                                    

Kita Shinsuke's POV

Disaat umurku 6 tahun, sepupuku pindah ke rumahku. Kukira dia anak kecil yang nakal ternyata dugaanku salah, dia sungguh pemalu.
Mendengar alasannya pindah membuatku ikutan sedih.
Dia harus pindah, karena paman sudah menjual rumahnya untuk biaya operasi bibi.

Hal pertama yang dia katakan padaku adalah,

"Wah, rambutmu aneh sekali!"

Aku hanya menatapnya malas kala itu.
Tapi dia sangat tertarik dengan rambut dwiwarnaku.

Disaat bibi meninggal, dia sama sekali tidak menangis.

"Ibuku masih disini, dia selalu memperhatikanku." Begitu alasannya.

Aku salut kepadanya.

Kami saling merawat satu sama lain, dia mengajariku apa yang tidak ku mengerti dan sebaliknya.
Aku juga mengajarinya bermain voli, ternyata bakat olahraganya sungguh minus.

Dan dia lebih sering jatuh sakit dibandingkan denganku.

***


"Kanker darah."

Aku seperti tertampar ketika paman berbicara mengenai penyakitnya.
Haruki yang begitu tangguh dimataku harus mengalami takdir yang tidak menyenangkan.
Seperti ibunya dulu juga mengidap penyakit yang sama. Jadi ini kah namanya penularan secara genetik?

Sejak kami sekeluarga mengetahui penyakitnya, kami jadi semakin possessive padanya.
Bahkan ibu dan nenek ikut bekerja untuk kesembuhannya.

***


"HARUKI!!"

Benar-benar diluar dugaan, Haruki saat itu berdiri diatas pembatas roftoop rumah sakit. Aku berusaha mendekatinya tapi dia malah ingin menjatuhkan dirinya dari lantai paling atas ini.

"Turun lah! Ayo kita bicara baik-baik." Bujukku padanya.

Aku terkejut melihat tatapan kosongnya, dia seputus asa itu kah?

"Shinsuke.."

Disaat dia memanggil namaku dengan isakan, hatiku tercabik.

"Bukanlah ini keputusan yang baik? Aku tidak akan membuat semua orang bekerja keras lagi demi aku! Dan semuanya tidak akan kesusahan lagi! Dan aku, tidak akan merasakan sakit lagi, jadi.."

Disaat dia berkata seperti itu, dia lengah. Dan aku langsung menariknya turun dan membawanya ke pelukanku.

"Kau salah, kami ingin melihatmu terus hidup. Setidaknya jangan biarkan usaha ayahmu sia-sia. Haruki, kau tidak sendiri.. kami sungguh menyayangimu. Jangan beri luka pada keluarga mu sendiri."

"Gomen hiks gomennasai.."

"Jangan berpikiran seperti itu lagi."

Paman membawa Haruki ke luar negeri, dia ingin perawatan terbaik untuknya.

Takdir berkata lain, bahkan kemoterapi tidak membuahkan kemajuan padanya. Aku khawatir dia akan bertindak gegabah lagi seperti dulu, Haruki jadi lebih murung dan stress itu dapat meningkatkan komplikasinya.
Ditambah dengan usianya yang masih remaja kala itu.

Tapi disaat masuk SMA, dia mulai menunjukkan perubahan.
Nenek bahkan meminta Sumire-san alias tetangga sebelah rumah untuk menjadi wali kelas Haruki sekaligus penjaga ruang kesehatan hanya untuk mengawasi keadaan Haruki.

***


"Shin, sepertinya aku jatuh cinta."

"Ternyata kau normal."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret | Suna Rintarou [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang