#11 Pernyataan Tersirat

503 73 31
                                    

Gadis yang masih betah berbaring di kasur meletakan ponselnya asal tepat di sebelahnya setelah mengirim pesan singkat pada salah satu kenalannya untuk titip absen. Ia sedang tidak berkeinginan untuk menghadiri mata kuliah, hanya ingin berbaring dan tidur seharian sebab semalaman ia terus terjaga.

Aletha menarik selimut, menggelung diri hingga seluruh bagian tubuhnya tertutup, bahkan hingga kepala. Ia memejamkan kedua kelopak mata, membiarkan dirinya tenang agar bisa secepatnya tenggelam ke alam mimpi. Namun...

Ting!

Denting ponselnya terdengar begitu nyaring karena jaraknya dengan daun telinga sangat dekat, tapi sebisa mungkin Aletha menahan diri agar tak buka mata. Ia tak ingin menggubris pesan itu, dari siapapun dan sepenting apapun isinya.

Ting!

Ting!

Sedetik setelahnya, suara nyaring berikutnya berhasil membuat Aletha jengah dan menyerah. Ia menyibak selimut sambil mendengus kasar. Dengan cepat, ia menyambar ponsel sembari mengubah posisi menjadi duduk. Memandangi tiga buah pop-up notifikasi di layar ponsel, kening gadis itu sedikit berkerut.

+62 813-00x-xxx-xxx

[ save back, ini gue ]
[ lo di mana? ]
[ ada matkul gak? ]

[ siapa? ]

[ cowok lo ]

[ sorry, gue single ]
[ jangan ngaku-ngaku ]

[ sejak kapan kita putus? ]
Read.

Membaca bubble chat terakhir yang terkirim ke ponselnya, sepasang bola mata milik gadis itu sontak melebar. Tentu saja ia kaget. Kalimat itu terlalu jelas jika masih masuk ke dalam kategori kalimat yang mengandung makna tersirat.

Pesan ini dari Jaemin? Ia tidak salah tafsir kan?

Tapi, laki-laki itu mau apa? Maksudnya, setelah mengetahui alasan dibalik semua hal yang Aletha lakukan... Jaemin mengharapkan apa?

Aletha sama sekali tidak bisa menduga jika respon Jaemin sangat bertolak belakang dengan apa yang ia bayangkan.

+62 813-00x-xxx-xxx

[ ini Jaemin? ]

[ menurut lo? ]

[ lo bukan cowok gue ]

[ belom ada kata putus ]
[ gue masih cowok lo ]
Read.

Aletha cepat-cepat mengunci layar ponsel tanpa berniat membalas pesan tersebut lalu melempar ponselnya asal di atas kasur. Ia mengacak rambut frustasi setelahnya. Gadis itu menghembuskan deru napas pendek.

"Dasar sinting!" Umpatnya kesal. "Makhluk itu maunya apa sih?!" Sambungnya lagi, memekik tertahan.

Lagi, Aletha menghembuskan napas pendek untuk kedua kalinya. Ia berusaha menahan diri untuk tidak membuat kehebohan di pagi hari seperti ini—terlebih ini bukan kamarnya.

Setelah berhasil membuat dirinya menjadi lebih tenang dan kalem, Aletha kembali membaringkan tubuhnya, juga menarik selimut hingga sebatas perut. Hanya dalam hitungan detik ia tenang.

Setelahnya, Aletha kembali memekik tertahan lalu menendang-nendang selimut sebab residu kekesalan masih ada dalam dirinya. Rasanya ia ingin meng-

Tok! Tok!

[On Hold] Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang