Part 13. Let's Make A Deal

1.8K 188 61
                                    


Part 13. Let's Make A Deal

Akira menyandarkan tubuhnya ke tembok tidak jauh dari pintu ruangan itu berada. Dia memasukkan kedua tangannya ke kantong celana dan tidak bisa melakukan hal lain selain menunggu. Tak jauh dari nya ada Richard dan istrinya, Selina. Lalu ada Alphard dan istrinya, Tita.

"Akira, sebaiknya kami kembali ke pesta." Ucap Tita pada Akira. Alphard sendiri hanya melihatnya tanpa berucap sepatah kata.

Akira mengangguk, mengiyakan. "Terima kasih, nyonya." Kata Akira.

"Kami juga sebaiknya kembali ke pesta." Ucap Richard dengan meremas pundak Akira.

Akira hanya mengangguk dan tersenyum kecil. Lalu mereka semua pergi meninggalkan Akira sendiri menunggu di depan pintu itu.

*****

Entah berapa lama dia menunggu di depan pintu ini tapi tiba - tiba saja pintu itu terbuka, menampilkan wajah sosok ibu nya dengan raut wajah marah dan cemberut. Akira sudah siap untuk dimarahi ibu nya. Bagaimana pun dia telah bersikap egois dengan bertindak impulsif menyeret orang lain dalam masalah nya. Dia sudah siap menerima amukan ibunya ketika ibu nya berjalan mendekat pada nya. Tapi yang terjadi justru diluar dugaan Akira. Ibunya malah memeluknya erat dan membisiki nya kata-kata yang tak pernah dia duga.

"Aku merestui pernikahanmu dengan Anastasia. Perlakukanlah dia dengan baik." Sabrina melepaskan pelukannya dari Akira.

Akira menatap wajah ibu nya yang berubah tersenyum bahagia. Akira merasa hati nya berdenyut nyeri. Dia sudah membohongi ibu nya tapi ibu nya masih memaafkan nya bahkan merestui pernikahannya.

Sabrina meminta Ana mendekat dan meraih tangan Ana juga Akira, lalu menatap keduanya. "Kalian berdua harus saling menjaga. Aku berharap kalian berdua bisa tetap menjalani pernikahan ini dengan saling mengenal dalam pernikahan kalian. Ingat terlepas dari apa yang melatarbelakangi pernikahan kalian terjadi, tapi pernikahan kalian tetap sah dimata agama dan negara. Kalian sudah sah sebagai suami dan istri. Jadi Mama harap kalian bisa mempertahankan rumah tangga kalian ini, jika suatu saat mama sudah tidak ada." Kata Sabrina dengan mata berkaca - kaca.

Akira kaget. apa yang dikatakan penjahat kecil ini pada ibu nya. Tanpa menunggu jawaban dari anak dan menantunya, Sabrina meneruskan. "Ayo kita kembali ke pesta. Kasihan para tamu undangan itu pasti mencari kedua mempelai." Sabrina kembali duduk di atas kursi roda nya. "Ayo Akira, dorong kursi roda mama." Pinta nya pada Akira.

"Ah, iya. Baik, ma." Kata Akira.

Lelaki itu menatap Anastasia dan dengan mengangkat alis seolah bertanya, "Apa yang sudah kau katakan, hah?"

Ana membalasnya dengan gestur yang sama, dia mengangkat alis seolah berkata, "Apa? Aku tidak berkata apa - apa!"

Tapi kalimat - kalimat itu jelas tidak bisa terlontar dari mulut kedua nya karena, begitu mereka memasuki Ballroom kembali, suasana sudah terlihat ramai dengan orang - orang yang menikmati berpesta meski kedua mempelai meninggalkan mereka.

Tanpa Akira menyadari, di tengah hiruk pikuk ramai nya para tamu undangan itu, Anastasia sedang tenggelam dalam ingatannya beberapa menit yang lalu di dalam ruangan itu bersama Mama Sabrina.

*****

Flashback

Anastasia baru menyadari untuk pertama kali nya dia bisa bercerita tentang hidupnya pada orang asing senyaman ini. Apakah karena wanita dihadapannya ini memiliki pasokan jiwa keibuan yang begitu banyak hingga rasanya sangat nyaman bercerita dengannya walaupun ini adalah pertemuan pertama mereka.

Akira's LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang