Part 12. Trouble, trouble, trouble!

1.7K 187 33
                                    

Part 12. Trouble, trouble, trouble!

Anastasia tidak pernah dicium sebelumnya, pun dia tidak pernah membayangkan diri nya akan dicium dalam waktu dekat. Ibu panti nya selalu memintanya supaya menjaga diri ketika berdekatan dengan lelaki manapun. Ketika dia tumbuh remaja sampai usia nya sekarang, memang banyak lelaki lajang di desa mereka yang mencoba mendekati nya. Mereka tertarik akan kecantikan anastasia yang unik. Tapi Anastasia sendiri terlalu sibuk mengurusi keluarga nya di panti asuhan. Dia berkutat dengan segala urusan dapur serta rumah tangga, belum lagi dia juga bekerja di toko kue, sehingga para lelaki yang dulu nya tertarik kepada nya akhirnya menyerah dan memilih perempuan lain yang lebih mudah diajak bersenang-senang. Bahkan Tristan sekalipun hanya pernah mencium pipi nya.

Karena itulah Anastasia belum pernah berciuman sebelum nya. Ini adalah ciuman pertama nya.

Dia tidak menyangka bahwa ciuman pertama nya akan diberikan oleh lelaki yang tidak ia kenal, yang menyeretnya menikah dengan ancaman kasar dan di atas altar dengan diguyur pandangan ratusan pasang mata. Bibir lelaki itu terasa begitu dingin, memaksa bibir nya membuka, sementara mulut dan lidah nya terus menjelajah tanpa permisi. Dia mencecap seluruh kehangatan yang ada di bibir anastasia. Seolah mencoba merenggut kehangatan itu dan menodainya.

Anastasia mengerang. Dia mencoba melepaskan diri ketika dirasakannya ciuman itu semakin dalam. Dan syukurlah sepertinya lelaki itu tersadar dan melepaskan nya tanpa perlawanan. Untuk sesaat mereka berdua berdiri bertatapan. Hanya diselingi tatapan penasaran dari para tamu undangan. Mata anastasia berkaca-kaca antara rasa tidak rela dan ketakutan, sementara Akira tidak berkedip, menatap tajam seolah tak peduli akan sekeliling. Lalu dengan gerakan cepat, Akira menarik pinggang anastasia, menarik nya mendekat hingga dada mereka saling bertubrukan.

Anastasia terbelalak ketika mata nya menatap tepat di dada Akira. Aroma lelaki itu tercium samar di indra penciuman nya. Aroma kekayuan dan rempah-rempah seperti kayu manis juga campuran jeruk tercium segar dan maskulin di waktu bersamaan terasa menggelitik penciumannya. Hati Anastasia tidak bisa tidak berdetak lebih cepat tanpa mampu ia ketahui alasan nya. Kedua tangan nya yang tak siap masih menggenggam erat buket bunga yang kini terhimpit di antara dada nya dan dada akira. Tanpa mampu menghindar, anastasia mendengar Akira berbisik tepat di telinga nya.

"Berpura-pura lah. Lihat ke depan".

Tepat di detik Akira mengangkat wajahnya, detik itu juga anastasia melihat tatapan tajam penuh intimidasi muncul di wajah lelaki itu. Detik berikutnya, Akira sudah memandang para tamu undangan dengan wajah datar nya.

Anastasia mendongak menatap mata hitam Akira, mencoba beringsut kembali ketika Akira melonggarkan rengkuhan nya di pinggang ana. Anastasia berbalik, menatap para tamu undangan. Dengan terpaksa ana tersenyum. Senyum yang tidak sampai ke mata nya.

Tanpa mereka berdua sadari, ibu Akira sedang memandang kedua nya dengan wajah penuh kecemasan.

"Apa - apaan ini Yamato. Bagaimana bisa kau mengatakan Beatrice kabur dan digantikan wanita asing itu. Pernikahan ini tetap sah di mata agama dan negara, kau tahu itu." Bisik Sabrina pada Richard. Dia terbiasa memanggil Richard dengan nama kecilnya. Tangan Sabrina tetap bertepuk tangan seolah sedang bersuka cita atas pernikahan putrinya tanpa ada yang menyadari betapa marah nya dia saat ini. Wajah pucat nya hari ini terlihat bersinar dengan bantuan make up, tapi dia berkali - kali mengelus dada demi meredakan emosi nya. Entah apa yang dipikirkan anak lelaki nya itu, menyeret wanita lain untuk dinikahi hanya untuk menyelamatkan muka? Astaga.

Sementara Richard dan Selena yang berdiri disamping mama nya hanya bisa saling berpandangan, karena mereka juga sama tidak tahu nya apa yang dipikirkan Akira.

Akira's LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang