-3rd-

398 63 18
                                    

Jeongin terkejut, tiba-tiba saja Felix ada di dalam kamarnya. Tunggu dulu, bukannya tadi Jeongin sudah mengunci pintunya?
Kenapa Felix bisa masuk? Pintu kamar Jeongin pun terbuka.

"K-kok hyung bisa-"

"Gak usah bingung gitu, gue punya kunci cadangan untuk setiap pintu di rumah ini." Jawab Felix seperti bisa membaca pikiran Jeongin. "Dan satu lagi, kayak yang lo bilang tadi gue emang tahu sesuatu. Bahkan gue tahu banyak hal lebih dari yang lo bayangkan. Jadi, jangan pernah coba-coba nyembunyiin sesuatu dari gue. Gue tahu lo yang sebenarnya."

Deg

Jeongin meneguk salivanya kasar. Hyungnya itu tahu ia yang sebenarnya, ia harap semoga Felix tidak membocorkan rahasianya.

"Lo mau cari tahu tentang ruang bawah tanah itu, kan?" Tanya Felix.

"E-enggak."

"Gak usah boong. Gue kan dah bilang gue tahu semuanya."

"Niatnya emang gitu, tapi Jeongin inget omongannya Chan hyung yang katanya jangan pernah masuk ke ruang bawah tanah kalo gak mau terjadi sesuatu nantinya. Apalagi kan Jeongin juga gak tahu ruang bawah tanahnya ada di mana."

"Gue tahu lo bisa liat masa depan, dan gue juga tahu kalo lo tahu ruang bawah tanahnya ada di kamar ini. Tapi lo gak tahu di sebelah mana. Iya, kan?"

Oh tidak, kenapa Felix bisa tahu segalanya?

"I-iya, tapi Jeongin masih sayang nyawa. Jeongin gak mau masuk kalo nyawa Jeongin yang jadi taruhannya." Jawab Jeongin.

"Gue saranin, lo cari ruangan itu dan kasih tahu gue secepetnya. Jangan dengerin omongannya Chan hyung ataupun penjaga rumah ini. Karena nyawa lo dan yang lainnya justru akan dalam bahaya kalo lo, dan kita semua cuman bisa diem dan gak cari tahu apa-apa."

Setelah mengatakan hal itu, Felix hendak keluar dari kamar Jeongin. Namun sebelum keluar ia menoleh ke arah Jeongin dan memasang smirk misteriusnya.

"Satu lagi, jangan pura-pura polos. Gue tahu lo gak sepolos itu, Yang Jeongin."

Lalu Felix pun keluar dari kamar Jeongin dan menutup pintunya. Sedangkan Jeongin hanya bisa berdiri sambil memasang muka gelisah. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran Felix, Felix terlihat sangat menyeramkan dan berbeda dari yang biasanya. Ditambah dengan suaranya yang berat menambah kesan misterius yang mendalam pada diri Felix.

Apakah ia harus menuruti perkataannya Felix?
Tapi bagaimana kalo Bangchan nanti marah padanya? Apalagi katanya istri dan anak pemilik rumah ini meninggal di ruang bawah tanah.

Sepertinya ada rahasia besar yang sedang disembunyikan oleh Felix, Jeongin yakin itu. Namun ia tidak akan mencari ruang bawah tanah tersebut, karena Jeongin merasa akan terjadi sesuatu padanya jika mencari ruangan itu.







































































Aarrgghh!!!

Semua orang di ruang tamu terkejut. Itu seperti suara teriakan Jeongin. Ada apa dengannya?

"Jeongin kenapa?" Tanya Hyunjin panik.

"Gak tahu, kita liat ke kamarnya yuk." Ajak Minho lalu mereka semua pun langsung berlari ke kamar Jeongin yang terletak di lantai atas.

Bahkan Jisung dan Felix yang sedang berada di kamar Jisung pun ikut panik sambil keluar dari kamar.

"Jeongin buka pintunya!" Teriak Bangchan, namun tidak ada jawaban.

Kini, kamar Jeongin sudah sepi. Tidak seperti tadi.

"Kita dobrak aja, hyung." Kata Seungmin.

Yang lain mengangguk. Bangchan yang kebetulan memiliki tubuh yang kekar dan atletis pun mencoba untuk mendobrak pintu kamar Jeongin.

Brak

Brak

Brak

Dalam hitungan ketiga pintu pun terbuka, namun mereka semua sangat terkejut. Jeongin...




























































...tergeletak tak sadarkan diri dengan luka sayat di sekujur tubuhnya. Siapa yang berani melakukan hal ini pada Jeongin?


































































Dia, tidak akan membiarkan mereka tinggal di rumah tersebut tanpa berbuat apa-apa. Mereka harus membantunya, menemukan jasadnya.

Back Door | Stray Kids feat. Kim Woojin. [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang