Mereka semua sangat terkejut. Jisung, orang yang tak sengaja mereka tinggalkan di pinggir jalan tiba-tiba ada di atas tangga sambil melambaikan tangannya yang tak lupa dengan sengiran menjengkelkannya.
Sejak kapan dia ada di situ?
Ia pun turun dari atas tangga dan menghampiri yang lainnya yang sedang memperhatikannya dengan tatapan tidak percaya. Jisung bukan cenayang kan? Dia juga tidak mungkin bisa berteleportasi.
"K-kok lo b-bisa ada di s-sini?" Tanya Minho gelagapan. Ia senang ternyata Jisung sudah datang, tapi bagaimana mungkin Jisung bisa datang lebih cepat dari mereka? Dia naik apa emangnya?
"Hehehe, sorry ya gue gak bilang dulu ke kalian kalo gue mau berangkat lebih awal. Gue udah gak sabar pengen liat rumah baru kita. Gak nyangka seleranya Felix bagus juga milih rumah sebagus dan seluas ini."
Jawaban Jisung membuat yang lainnya terkejut. Dia datang lebih awal dari mereka, lalu siapa Jisung yang berangkat bersama mereka tadi?
"Lo beneran Jisung, kan?" Tanya Minho sekali lagi sambil mencubit pipi chubby milik Jisung.
"AW! Sakit hyung!"
"Hehe, cuman mau mastiin doang."
"Sejak kapan lo jadi pucet gitu, Sung?" Kini Seungmin yang bertanya.
"Masa sih gue pucet? Padahal gue sehat-sehat aja kok, gue juga udah sarapan tadi pagi." Jawab Jisung yang kebingungan dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Seungmin.
"Siapa tahu aja tadi lo keserempet truk terus arwah lo gentayangan dan mau nakut-nakutin kita karena gak sengaja udah ninggalin lo di jalan tadi." Celetuk Hyunjin yang akhirnya mendapatkan sebuah hadiah berupa tabokan dari Jisung.
"Enak aja lo kalo ngomong." Kata Jisung sambil melotot ke arah Hyunjin. "Lagian kan gue juga udah bilang kalo gue tadi berangkat dulu dan gue lupa gak bilang ke kalian. Gimana ceritanya gue bisa berangkat satu mobil sama kalian terus gue ditinggal di pinggir jalan?"
"Udahlah gak usah bingung gitu, yang penting sekarang Jisung ada di sini." Kata Bangchan.
Felix menatap Jisung dengan tajam. Ia merasakan aura yang sangat berbeda, apakah ia benar-benar Jisung? Kenapa Felix tidak percaya ya?
"Ya udah kalo gitu sekarang kita makan aja yuk, Jeongin lupa belum sarapan tadi pagi. Chan hyung bikinin ramyeon dong." Rengek Jeongin manja seperti biasanya.
Oke, Jeongin sudah kembali seperti sedia kala. Jeongin memang sangat membenci sesuatu yang menyeramkan, termasuk Felix juga. Namun anehnya Felix yang sekarang malah terlihat sangat senang dan ia tidak merasa takut sama sekali.
Dan anehnya Jisung juga sepertinya sangat senang dengan rumah itu. Padahal tuh rumah auranya nyeremin banget.
Setelah sarapan dan memasukkan pakaian-pakaian mereka ke dalam lemari, mereka berdelapan lebih memilih untuk beristirahat. Jarak dari Seoul ke Incheon memang lumayan jauh. Apalagi ban mobil belakang mereka bocor tadi dan cuacanya panas banget. Mereka semua lagi ngumpul di ruangan yang ada TV nya di deket ruang tamu.
Bangchan lagi telponan sama mamanya yang ada di Australia. Maklum, udah sekitar dua atau tiga tahunan Bangchan gak balik ke kampung halamannya karena lagi kuliah di Seoul. Dan kenapa mereka beli rumah itu yang jelas-jelas tempatnya jauh dari kampus?
Karena mereka berdelapan berniat mau tinggal bareng kalo udah lulus kuliah, menetap di Incheon maksudnya. Yah, itu aja mereka lagi cuti selama sebulan. Abis itu balik ke Seoul untuk nyelesaiin kuliah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back Door | Stray Kids feat. Kim Woojin. [END].
Fiksi PenggemarSebuah pintu yang akan menjadi misteri yang sulit untuk dipecahkan. Pintu rahasia, sebuah pintu yang menyimpan segudang misteri di masa lampau. Pintu yang bisa membawa mereka ke tempat-tempat yang bahkan tak mereka duga sebelumnya. Mereka harus meme...