-19th- (Jeongin's Secret.)

351 55 32
                                    

Mungkin karena sudah jatuh beberapa kali membuat mereka terbiasa dan kini mereka jatuh dengan kedua kaki yang menapak di atas tanah.

Namun nasib sial datang dari Jisung yang justru jatuh dan menyangkut di atas pohon mangga. Ya setidaknya tidak jatuh ke dalam kali yang ada di dekat pohon mangga tersebut.

Jisung melompat namun hampir kehilangan keseimbangannya.

"Ish, kalian enak banget ya. Lah gue malah nyangkut di atas pohon."   Gerutu Jisung.

"Terima aja nasib lo, seenggaknya lo gak berubah jadi monyet jadi-jadian."   Jawab Changbin yang terdengar seperti mengejek.

"Sekarang kita masuk ke tanggal 8 Februari pukul 24:00 KST."   Kata Hyunjin memberi tahu yang lainnya setelah melihat arlojinya.

"Berarti nanti rahasianya Jeongin dong yang bakalan terbongkar."   Kata Jeongin.

"Gue yakin kalo Jeongin sih gak akan yang aneh a-"

Bruk!

Mereka sontak terkejut. Bagaimana tidak, tepat di tengah jalan terjadi kecelakaan yang menimpa sebuah mobil berwarna putih dengan mobil berwarna hitam. Kecelakaan itu sangat parah hingga membuat mobil berwarna putih rusak parah.

"Eomma, appa. Ayo bangun kita harus keluar dari sini!"   Terdengar suara anak laki-laki dari dalam mobil putih tersebut.

Lalu tiba-tiba seseorang keluar dari dalam mobil berwarna hitam sambil membawa golok di tangannya. Sepertinya orang itu sengaja menabrak mobil putih tersebut.

Seseorang dengan pakaian serba hitam, wajah yang tertutup topeng berwajah iblis dan rambut yang tertutup topi hitam. Ia membuka pintu mobil putih itu dengan paksa lalu membawa anak kecil yang sedang menangis tadi keluar.

Lalu tiba-tiba mobil putih itu meledak, untungnya si pria misterius tadi sudah membawa anak kecil tadi menjauh dari sana.

Anak laki-laki berusia dua belas tahun yang tak lain adalah Jeongin 7 tahun yang lalu. Ia dibawa ke dalam mobilnya lalu pergi dari lokasi kejadian.

"Jeong, lo dulu pernah hampir dibunuh? Lo gak papa, kan? Lo tahu gak siapa pelakunya?"   Tanya Hyunjin melayangkan pertanyaan bertubi-tubi.

"Ehm, i-itu..."  

Hyunjin tak sengaja melirik arlojinya dan betapa terkejutnya ia melihat ketiga jarum yang ada di arlojinya berputar dengan cepat ke arah depan.

Lalu tiba-tiba semuanya berubah, yang awalnya mereka berada di pinggir jalan sekarang berada di sebuah ruangan yang dipenuhi dengan lemari dan ada Jeongin dari masa lalu yang...

Jleb

Mereka semua sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat, semua begitu cepat. Pria misterius yang tadi membawa Jeongin kecil pergi, orang itu telah membunuh Jeongin. Jadi, kalau Jeongin sudah meninggal 7 tahun yang lalu terus Jeongin yang sedang berada bersama mereka selama ini adalah...

"J-Jeong, l-lo udah meninggal?"   Tanya Bangchan syok.

"Ehm, hyung. D-dengerin Jeongin dulu..."   Jeongin sangat bingung harus menjawab apa. Ia yakin semua ini pasti akan terbongkar.

Sedangkan Felix, haha! Ia yakin kalau saat ini mereka semua pasti mengira kalau Jeongin lah anak kecil itu. Tapi sebenarnya...

"Lo bukan anak kecil itu, kan?"   Tanya Hyunjin memastikan.

"Gue boleh cerita bentar, gak?"   Tanya Jeongin tiba-tiba.

Yang lain mencoba mencerna perkataan Jeongin. Gue?

"Maaf, gue nyembunyiin semua ini dari kalian. G-gue... Emang udah meninggal."   Jawabnya kemudian.

"T-terus lo... Arwah gentayangan dong? Lo anak kecil yang ikut kesepakatan perputaran waktu itu? Lo anak pemilik rumah baru kita yang dibunuh di ruang bawah tanah?"   Tanya Jisung masih tidak percaya.

"Itu semua ada benernya, tapi ada salahnya juga. Gue emang ikut kesepakatan itu, tapi bukan gue anak kecil itu. Kalian liat sendiri kan, gue emang dibunuh di ruangan rahasia di ruang bawah tanah rumah baru kita tapi harusnya ada wanita itu juga."

"Dan satu hal lagi, orang tua gue meninggal karena kecelakaan kayak yang kalian liat tadi. Gue lahir di Korea bukan di luar negeri. Dan gue baru kenal sama Chan hyung waktu kita gak sengaja ketemu di Kampus."

"Ehm, jadi? Lo itu..."

"Gue Jeongin dari masa lalu yang diselametin sama arwah diri gue sendiri yang nemuin kunci waktu itu. Kalo boleh jujur gue yang udah meninggal ketemu sama arwah anak kecil itu, dia kasih kunci waktu itu ke gue dan-"

"Lo tahu siapa anak kecil itu?"   Tanya Changbin.

"Awalnya gue gak tahu, karena apa? Karena gue yang udah meninggal yang ketemu sama dia. Bukan gue dari masa lalu yang selamat."

"Aish, pala gue puyeng kan jadinya."   Kata Minho sambil memijat pelipisnya.

"Terus kenapa lo ikut kesepakatan itu?"   Tanya Woojin.

Lalu Jeongin menunjukkan smirk nya. "Gue mau balas dendam sama orang yang udah bunuh gue dan orang tua gue."

"Ayo kita bongkar semuanya."   Kata Seungmin.

Lalu Seungmin pun membuka pintu waktu yang kebetulan muncul tepat di sampingnya. Yang lain ikut tertarik, namun sebelum itu Jeongin mengucapkan sesuatu pada Felix yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua.

"Makasih udah nolongin gue, hyung. Semoga semuanya kembali normal."   Lalu Jeongin berlari masuk ke dalam pintu waktu.

Sedangkan Felix masih terdiam, jadi begitu ya. "Semoga semuanya terungkap."
































Kalian tak pernah tahu apa yang telah disembunyikan oleh waktu. Terkadang kenangan itu terlalu pahit, tapi itulah kenyataannya.



























Aku up lagi, hehe. Maaf keknya aku bakalan jarang update sekarang. Selain tugas yang numpuk dan selalu bertambah, bentar lagi aku mau PAS. Doa-in semoga berjalan lancar dan nilai naik ya.

Dan doa-in juga semoga peringkatku naik dan lebih bagus dari sebelumnya. Aamiin...

Oh ya, mohon doanya juga semoga book ini bisa kutulis sampe tamat. Entah cepat ataupun lambat. Karena book sebelah udah kuhapus dan itu kedua kalinya aku nulis ff di wp tapi kuhapus. Semoga cerita Back Door dan squel-nya Back Door bisa kutulis sampe tamat. Aamiin...

Sampai jumpa kapan-kapan lagi, tapi gak tahu kapan :"(

Back Door | Stray Kids feat. Kim Woojin. [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang