Mereka berpikir sejenak, misteri?
Hmm, sepertinya ini akan sangat melelahkan.Entah kesalahan apa yang mereka perbuat sampai harus menuntaskan misteri seperti itu. Bahkan nyawa mereka hampir dalam bahaya!
"Gue dah capek dengerin omong kosong lo." Kata Minho.
"Jadi hyung pikir gue boong? Cih, muka dua aja sok bener."
Yang lain langsung menoleh ke arah Felix. Sedangkan Minho sudah berkeringat panas dingin sekarang.
"Maksud lo apa sih, Lix?" Tanya Changbin.
"Sudah lah, kalian jangan bertengkar di tokoku. Sini kuberi petunjuk agar kalian bisa keluar dari tempat ini secepatnya." Kata Jaebeom lalu mengambil sebuah buku yang ada di salah satu rak buku.
Buku itu sangat tebal dan sudah berdebu pula, ditambah sampul depannya yang sudah mulai koyak. Entah siapa yang ingin membeli buku seperti itu, ditambah ini hanyalah alam bawah sadar yang lebih mirip seperti kota mati. Jelas tidak ada yang membeli buku-buku tersebut.
"Kenapa hyung jual buku kayak gini, sih? Gak ada yang lebih bagus lagi bukunya?" Tanya Jisung komplen seperti akan membeli buku saja.
"Ini bukan untuk dijual, sudahlah jangan banyak tanya."
Jaebeom pun membuka halaman pertama buku tersebut. Yang lain ingin melihat isinya juga tapi segera ditutupi oleh Jaebeom, entah apa maksudnya.
"Kalian mau kuceritakan sebuah dongeng?" Tanyanya kemudian.
"Emangnya kita anak ke-"
"Mau dong! Jeongin dah lama gak didongengin!"
Hyunjin hanya bisa geleng-geleng kepala. Sepertinya ia harus mengalah dengan si mata rubah itu. Ia sangat kekanak-kanakan.
Jaebeom berdeham, setelah itu ia pun mulai bercerita. Sedangkan yang lainnya hanya berdiri mendengarkan, siapa tahu ada hal menarik di dalam cerita tersebut.
"Duabelas tahun yang lalu, ada seorang anak laki-laki yang tewas bersama ibunya di sebuah ruangan rahasia yang terletak di bagian belakang ruang bawah tanah rumahnya. Tidak ada yang tahu siapa yang telah membunuh mereka, bahkan orang lain pun tidak tahu kalau mereka berdua sudah meninggal.
Ayah dari anak kecil tersebut dikabarkan bunuh diri karena mendapat kabar istri dan anak semata wayangnya menghilang dan tidak kembali. Ia depresi berat lalu memberikan rumah tersebut kepada penjaga rumah yang sudah delapan tahun merawat rumah tersebut. Lalu ia pun pulang ke luar negeri, seminggu kemudian dia dikabarkan bunuh diri.
Anak kecil itu, arwahnya tidak tenang. Karena itu ia tidak bisa pergi bersama ibunya ke Surga. Sampai akhirnya ia teringat ia pernah menemukan sebuah kunci misterius dengan pegangan berbentuk jam dinding lingkaran tiga hari sebelum ia tewas terbunuh.
Kunci itu adalah kunci waktu yang bisa membalikkan waktu, atau lebih tepatnya memperbaiki takdir seseorang di masa lalu ataupun di masa depan. Setelah menemukan kunci tersebut dan bisa menyelamatkan dirinya dan ibunya di masa lalu dari kematian, ia berjanji bahwa ia di masa lalu akan pergi ke masa depan dan menyelamatkan dirinya sendiri dan menemukan jasadnya serta jasad ibunya yang tersimpan di sebuah lemari di ruangan rahasia tersebut.
Kenapa harus seperti itu? Karena jika ada seseorang yang mencoba merubah takdir hidupnya menggunakan kunci waktu tersebut, maka ia akan terkurung di masa lalu untuk selama-lamanya dan tidak bisa kembali ke dunia nyata ataupun pergi dengan tenang ke Surga, entah dirinya yang asli ataupun dirinya yang ia selamatkan.
Karena itu dirinya di masa lalu yang ia selamatkan dari kematian pergi ke masa depan untuk menepati janjinya. Agar dirinya yang sudah meninggal bisa pergi dengan tenang karena jasadnya sudah ditemukan dan dikubur dengan layak, dan dirinya yang berhasil diselamatkan oleh dirinya yang sudah meninggal bisa hidup dengan tenang di masa yang akan datang bersama dengan para sahabatnya."
Jaebeom pun mengakhiri cerita dongengnya tersebut lalu menutup buku yang ia pegang. Yang lain tak bisa berkutik, ada yang tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Jaebeom, ada yang bingung kenapa yang dialami anak laki-laki tersebut harus serumit itu, dan sisanya hanya mencoba untuk tetap tenang dan terlihat biasa saja.
"Gue gak mudeng sama sekali." Kata Changbin menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
"Apalagi gue." Tambah Jisung.
"Kok kunci yang dimaksud itu persis kayak kunci yang ditemuin Jeongin, ya? Kunci pintu belakang itu loh." Kata Woojin.
Yang lain pun mengangguk paham. Benar, sangat persis. Namun sayangnya kunci itu hilang entah kemana saat mereka tertarik masuk ke dunia District 9 ini.
"Kalian dah tahu kan misi kalian apa?" Tanya Jaebeom.
Sedangkan yang lainnya saling melempar pandang. Entahlah mereka tidak yakin akan hal itu.
Kalian tidak akan percaya dengan apa yang telah terjadi. Sudah ku katakan ini semua ada hubungannya dengan masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back Door | Stray Kids feat. Kim Woojin. [END].
FanficSebuah pintu yang akan menjadi misteri yang sulit untuk dipecahkan. Pintu rahasia, sebuah pintu yang menyimpan segudang misteri di masa lampau. Pintu yang bisa membawa mereka ke tempat-tempat yang bahkan tak mereka duga sebelumnya. Mereka harus meme...