Setelah Dobby pergi, Nix mengambil sebuah kotak kayu berukuran 15cm x 10 cm, berukiran rumit dan memiliki ornamen sepasang sayap malaikat, ditengah-tengah sayap tersebut dihiasi ukiran pedang dengan list emas dan batu rubi menonjol di gagang pedang. Nix menekan rubi tersebut dan muncul sebuah lubang kunci tersembunyi dibaliknya, Nix memasukkan kunci perak yang sedari tadi digenggaman tangannya yang lain. Ketika kotak terbuka sebuah benda berupa bola kristal kecil seukuran bola pingpong terlihat.
Piatră de Lună atau disebut sebagai batu bulan, dan menyerap energi gelap. Benda tersebut adalah pecahan kristal milik kematian sebagai petunjuk bagi orang-orang yang tersesat dalam ambisi untuk balas dendam, namun dengan bayaran merelakan apa yang paling disayanginya entah itu keluarga, cinta, ataupun benda bahkan jiwanya sendiri sebagai bayaran dari kesepakatan. Sementara itu Nix sebagai Master Of Death di kehidupan masa lalunya dan sampai sekarang masih memegang gelar tersebut tidak perlu membuat kesepakatan seperti itu, karena ketika menjadi Harry Potter ia sudah cukup membayar untuk itu semua.
Tujuan kematian memberikan pecahan kristal tersebut pada Harry atau Phoenix adalah untuk memberikan kekuatan dan perlindungan pada tanah magis Inggris, Hecate Sang Lady Magic tengah sekarat, karena ketamakan manusia, kebijaksanaan yang kurang, dan campur tangan seorang pangeran kegelapan tertentu yang membuat sihir semakin menipis dalam perlindungannya. Banyak ritual yang dianggap gelap hingga perlu dilarang, banyak sihir yang diklasifikasikan menjadi Light and Dark. Semestinya sihir adalah anugrah dan untuk selalu menjaga tanah yang dipijakinya menjadi aman bagi para penyihir dan juga makhluk. Namun sebaliknya tanah tandus karena kekurangan sihir, banyak darah penyihir menjadi squib karena banyak meninggalkan tradisi lama. Oleh karena itu Hecate meminta bantuan pada Lady Fate dan Death untuk memperbaiki semua itu dengan mengirim sang utusan yang terpilih yakni Harry Potter yang menjadi Phoenix Malfoy.
Kembali ke masa kini
"Lady Hecate, aku akan memenuhi tugasmu dan aku akan membuat sihir Inggris menjadi yang terbaik kembali. Apapun rintangannya akan aku hadapi. Berkati setiap langkahku." Bisik Nix sambil menggemgam. Piatră de Lună.
Tak selang beberapa lama kemudian Dobby datang dengan membawa seseorang yang ia mintai untuk menemuinya secara langsung dan tersembunyi.
"Lady selamat siang dan semoga Magic selalu memberimu berkatnya." Ujar suara seorang gadis belia sambil membungkuk ala perempuan bangsawan.
"Kami menghadap Lady dan memberi salam. Semoga Magic selalu memberimu berkatnya." Kali ini suara tersebut terdengar dari sepasang laki-laki muda yang juga membungkuk ala bangsawan.
"Aku menerima salam kalian, tegakkan punggung kalian wahai para kesatria." Ujar Nix dengan lembut, mendengar nada perintah tersebut mereka kembali menegakkan punggung, mereka adalah George dan Fred Black serta Hermione Granger yang kini menjadi Hermione Jane Granger-Longbottom karena sejak Hermione menyatakan ingin belajar mengenai budaya pureblood dan bersedia masuk sebagai new-pureblood ketika malam samhain tahun pertamanya, namun hal itu di rahasiakan demi menjaga keamanan Hermione dan posisi ular-ular milik Nix.
"Berikan laporan kalian selama aku absen, tanpa terkecuali."
"Kemarahan dalam wine yang terbuang sia-sia karena kegagalan membuat Si Bungkuk marah, dan kecerdasan taktik serta Lady Fortune tidak memihak pada orang yang tamak dan keji" Hermione melaporkannya dalam bahasa kiasan, namun Nix mengerti dibalik permainan kata-kata tersebut.
"Lady, sudah sebulan yang lalu para singa terlihat gelisah dan tidak nyaman karena Lord mereka menerapkan aturan dan tidak bisa diganggu gugat sekalipun oleh Kepala Rumah atau Kepala Sekolah. Karena kekuasaan tertinggi adalah milik keturunan langsung dari pendiri Hogwarts" ujar Fred dan dilanjutkan oleh George.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phoenix Malfoy [Slow Update]
FanficSeingatnya dia sudahlah mati, terkena kutukan kematian yang dilontarkan Voldemort saat berduel dengannya dihutan kematian. Ia pun bertemu kepala sekolahnya dan menaiki kereta untuk menuju orang-orang yang disayangi yang telah direnggut sang kematian...