Keesokan harinya pasangan Malfoy tersebut kembali ke manor setelah Nix dengan halus membujuk agar tidak perlu khawatir lagi dan mencegah agar para tetua tidak heboh untuk ke Hogwarts.
Beruntung saat insiden tersebut banyak dari anggota keluarga mereka memiliki pekerjaan di luar negeri atau pun sedang melakukan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, terkadang gadis bungsu Malfoy itu tak habis pikir dengan tingkah orang-orang disekitarnya yang senang sekali membuat heboh, padahal yang membuat heboh itu karena dirinya namun sayang Nix adalah gadis tak peka jadi jangan harap dia bisa peka dengan kode-kode saja.
Kini gadis bermarga Malfoy itu sedang berada di kamar asramanya untuk membereskan barang-barang yang masih berada di koper ke dalam lemari dan mempersiapkan diri untuk memulai kembali pendidikannya esok hari, meski ia sudah melewatkan penyambutan siswa sejak lusa lalu.
"Nix, bagaimana keadaan mu?" tanya seseorang sambil membuka pintu kamar, gadis yang dipanggil Nix pun menoleh dan mempersilahkankan orang tersebut untuk masuk ke kamarnya
"Aku baik-baik saja Leo, ada apa dengan wajah mu itu? Terlihat kusut sekali." Tanya Nix pada sepupunya itu, sambil menuntun Leo duduk di sofa nya dan gadis itu menyiapkan teh.
Sambil menunggu sepupunya itu menyiapkan teh, Leo mengatur nafas dan emosinya terlebih dahulu sebelum bisa berbicara jujur apa yang dia pikirkan dan resahkan saat ini. Jujur saja anak tunggal Regulus itu merasa ketenangan bila bersama Nix bukan hanya dia saja yang merasakan itu akan tetapi orang disekitarnya akan merasa seperti itu.
"Nix... Aku membawa kabar buruk kurasa." Leo membuka pembicaraan.
"Jelaskan"
Leo pun menjelaskan bahwa para pure blood yang masih berhubungan dengan Rabastan dicurigai dan berpotensi dimasukan ke azkaban oleh Auror dari pihak light, mereka yang mendukung Albus Dumbledore dipastikan akan dilepaskan namun tidak memungkiri bahwa dibalik tindakan itu pasti ada maksud tersembunyi.
Leo yakin bahwa yang menjadi target utama adalah keluarga Malfoy, Black, dan Lestrange karena kedekatannya dengan dark side dan dikenal sebagai loyalis dari Dark Lord. Sebagai tanggapan Nix hanya tersenyum saja karena ia sudah menebak bahwa Dumbledore akan menggunakan kesempatan ini untuk menjatuhkan tiga pure blood berpengaruh di Inggris untuk memperkuat posisinya bahwa ia adalah Light Lord sesungguhnya.
Hanya saja pak tua itu tidak tahu bahwa Nix sudah merencanakan kejutan untuknya, ayah nya juga mengatakan belum lama ini melalui suratnya, saat ini Rabastan berada di mansion Malfoy yang letaknya tidak diketahui oleh siapapun kecuali berdarah Malfoy.
"Leo tenanglah, aku sudah mengantisipasi hal ini. Dan sudah meminta ayah untuk selalu menjaga Fudge di kementrian sihir dibawah radarnya, Uncle Reggie aku memintanya untuk mengawasi divisi curse breaker, dan untuk Uncle Siri dan Uncle James untuk mengawasi divisi Auror."
Pantas saja sepupunya ini tidak begitu khawatir karena sudah menduga akan hal ini, Leo merasa sia-sia khawatir tentang hal ini. Meskipun begitu Nix tetap meminta agar para ular dan juga sekutu mereka waspada, karena serangan bisa saja terjadi di Hogwarts oleh antek-antek Dumbledore.
"Leo hubungi para sekutu utama kita dari berbagai asrama, kita adakan pertemuan di ruang kebutuhan."
"Ruang kebutuhan? Nix bukannya itu hanya mitos?"
"Hmm..."
"Niixxxx kau pasti tau sesuatu tentang itu kan? Beritahu aku."
"Leo kau itu Lord Slytherine bersikaplah seperti itu. Tidak merengek" ujar Nix dengan menggoda nya, pasalnya Leo terkenal dingin dan tidak akan merengek pada hal apapun termasuk pada orang tua nya. Namun beda cerita bila bersama Nix.
"Aku tidak peduli, sekarang beritahu aku"
"Nu-uh"
"Nixx"
"Leo lebih baik kau keluar dengan kaki mu sendiri atau ku tendang?"
Leo yang tau kekuatan tendangan Nix segera keluar, namun sempat-sempatnya dia mencium pipi adik sepupunya itu dan pergi keluar dengan cepat sebelum terkena kutukan.
Nix hanya tersenyum pasrah saja dengan kelakuan sepupunya. Bukan hanya Leo yang sering bersikap seperti itu namun hampir semua sepupunya minus si kembar black.
"Nah Dumbledore, aku sudah kembali maka bersiaplah papan catur mu ku balikkan." Nix menyeringai licik dan membayangkan skenario untuk membuka topeng Dumbledore.
TBC
Guys sebentar lagi PM mau tamat dan bakal ada season 2 nya. Nah sedikit spoiler Nix bakal amnesia di season 2 nya dan penjahat sesungguhnya bakal muncul.
Pai Pai readers pm yg setia, love you sekebon
KAMU SEDANG MEMBACA
Phoenix Malfoy [Slow Update]
FanfictionSeingatnya dia sudahlah mati, terkena kutukan kematian yang dilontarkan Voldemort saat berduel dengannya dihutan kematian. Ia pun bertemu kepala sekolahnya dan menaiki kereta untuk menuju orang-orang yang disayangi yang telah direnggut sang kematian...