Chapter 14 : Die You Bastard!

3.1K 408 108
                                    

Previous Chapter

Aku menajamkan mata dan menggertakkan gigi serta mengepalkan kedua tanganku namun orang yang menghadangku tepatnya pemuda itu tidak menghiraukan dan memberi seringai bagai predator. Membuatku merinding. Dan tiba-tiba saja ia sudah mencekal lenganku.

"Lepaskan aku"

"He, ternyata tanpa pengawal yang mendampingimu kau itu sangat lemah yah"

Grrr berani-beraninya dia. Aku berjuang sekuat tenaga untuk melepas cengkramannya namun sial dia terlalu kuat dan tubuhku yang dalam kondisi tidak fit, ditambah pula lorong yang sepi karena sudah jam makan malam.

Siapapun tolong aku!

************************

Gadis bermarga Malfoy tersebut mulai lemah dalam pemberontakkannya, tenaganya sudah banyak terkuras saat melawan tadi. Ia tidak bisa melakukan sihir karena pemuda yang mencengkramnya ini melemparkan mantra untuk membuat dirinya kehilangan sihir sementara. Hingga tanpa sadar gadis tersebut menggunakan parselmouth.

"Brengsek kau Percy Weasley" desisnya marah, sementara pemuda yang disebut namanya terlihat terkejut mendengar desisan Nix yakni parseltongue. Membuat Percy bergidik takut dengan suara Nix yang serupa ular bagai siap meneteskan racun baginya. Namun karena dendamnya lebih kuat dibandingkan rasa takutnya ia membungkam Nix dengan bibirnya, atau dengan kata lain Percy mencium Nix dibibirnya, membuat Nix yang tidak siap akan menerima serangan yang tak terduga tersebut.

Hiks Ayah aku dilecehkan, siapapun tolong aku.

Batin Nix dengan pilu, ia sudah lelah memberontak dan kini ia menangis dalam diam, entah sejak kapan ia disandarkan didinding dengan bocah Weasley itu masih menciumnya mencoba mencari akses masuk pada mulut Nix yang rapat.

Percy POV

Sial aku tidak bisa mengendalikan diriku,rasanya seperti terhipnotis dengan gadis Malfoy ini, aku tau apa yang aku lakukan saat ini tidak bermoral dan bisa mendatangkan bahaya baik untukku atau keluargaku tapi sial gadis ini membuatku kehilangan akal sehat.

Percy Pov End

Al tengah berjalan menuju Hospital Wings karena merasa khawatir pada gadis kesayangannya yang saat ini tengah sakit hanya Al yang saat ini memiliki jam kosong, semua sepupunya sudah memulai kelas meski kalau bisa mereka semua ingin membolos, namun sayangnya mereka tidak gila dengan alasan menjaga Nix sampai bolos kelas meski mereka tidak berkeberatan. Namun yang  menjadi permaslahan adalah Severus Snape akan membantai mereka dan melaporkannya pada orang tua masing-masing.

Diantara para sepupunya baik dari keluarga Black ataupun Bones, Al sangat menyayangi Nix meski gadis tersebut sangat mandiri ia masih sangat senang untuk memanjakannya. Untuk gadis seumur Nix biasanya adalah remaja putri yang akan senang di fashion, memikirkan pacar pertama atau orang yang ditaksir, ataupun tingkah remaja putri normal lainnya. Namun Phoenix tidak seperti itu, gadis tersebut hanya fokus untuk keluarganya, sangat senang belajar, bahkan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca buku strategi perang dan sangat tenang serta terkendali yang jarang dimiliki oleh kebanyakan gadis seusianya Daphne pun terkadang bisa lepas kendali meski ia adalah gadis paling tenang di asrama ular tersebut setelah Nix.

Pemuda Gryffindor itu menyusuri koridor dengan langkah santai namun tidak lambat, sampai telinganya yang tajam mendengar sesuatu, seperti ada yang menghantam tembok dan juga gesekan sepatu. Segera ia menuju ke sumber suara karena ia memiliki firasat buruk mengenai suara tersebut terlebih suara itu berasal dari arah yang sama dimana ia menuju hospital wings dengan tungkai kaki nya yang panjang dan juga berlari tanpa sadar, Al sampai disana lebih cepat dan betapa terkejutnya dia melihat ada laki-laki kurang ajar tengah mencium sepupunya yang terlihat rentan dan sakit. Nix adalah harta yang sangat dijaga oleh para Black. Dengan langkah yang tenang hingga tidak menimbulkan suara namun tersimpan amarah dingin yang mampu membuat menggigil siapapun yang merasakan aura bahaya yang menguar dari tubuhnya. Pemuda keturunan Sirius Black tersebut menarik kasar tubuh pemuda yang sudah mencium bintang mereka, dengan kepalan tinju dan tenaga yang tidak main-main Al meninju pemuda tersebut hingga tersungkur yang mana itu adalah Percy Weasley seorang prefek di asramanya. Ia tidak peduli lagi dan sudah gelap mata, dengan brutal dia menarik kerah Percy dan meninju lagi bahkan menendangnya hingga menabrak tembok sambil meludah dan berkata kasar.

Phoenix Malfoy [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang