Imut?
Ya
Cantik?
Of Course
Pureblood?
100%
Dan semua itu dimiliki oleh seorang bocah perempuan bernama Phoenix Malfoy, putri bungsu yang paling disayang oleh seluruh keluarga besarnya. Namun meski begitu ia terkadang suka meratapi nasib nya, kok bisa? Karena ia pernah mengalami yang namanya penculikan dan berujung kerusuhan. Tenang ini bukan penculikan seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang atau film aksi muggle tentang penculikan. Mari kita simak kisah-kisah penculikan bungsu Malfoy ini, mungkin ini bisa menjadi inspirasi kalian dalam menculik bocah imut ini.
//Ka aya : jangan ngajarin readers yang ga bener deh
Me : maaf kan aku ka aya karena aku ga mau tersesat sendirian jadi ngajak barengan😂😂.
Ka aya : 😑mohon jangan diikuti setan satu ini readers sekalian//********
"Fathel...fathel... au cyemana?" Ujar Nix kala itu yang berusia dua setengah tahun dan berjalan seperti boneka teddy bear dimana tangannya sedikit terjulur kedepan guna menyeimbangkan tubuhnya yang gempal namun terlihat imut."Oh halo my dear angel father akan ke Kementrian Sihir" ujar Lucius sambil menangkap tubuh montok Nix dan menggendongnya.
"Wuuhh, Nyix boyeh ikut?" Ujar Nix dengan tatapan polos yang berbinar senang disertakan senyum yang menampilkan keimutannya ditambah pipi bakpao nya yang memerah. Lucius mana tahan dengan keimutan Nix yang diatas rata-rata
"Tentu saja sayang kau boleh ikut, nah sekarang bersiaplah dengan dibantu Mother agar kau terlihat cantik""Uumm, fathel acu ajyak Dwaco boyeh? Yah...yah..pweesee" ujar Nix memohon dengan mata bulatnya, Lucius mengangguk dan jadilah kedua anaknya kini sedang bersiap-siap untuk ikut dengannya.
Setelah beberapa saat kedua anaknya sudah rapih dan tentu memukau. Lalu keimutan mereka saat akan berangkat.
"Dwaco, cini... cini bajyu nya ada yang beyum ke kancying, Nyix bantu" lalu Nix mengkaitkan kancing yang dimaksud"Tyeyimaacih Nyix" ujar Draco dan mengelus lembut kepala adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Phoenix Malfoy [Slow Update]
FanficSeingatnya dia sudahlah mati, terkena kutukan kematian yang dilontarkan Voldemort saat berduel dengannya dihutan kematian. Ia pun bertemu kepala sekolahnya dan menaiki kereta untuk menuju orang-orang yang disayangi yang telah direnggut sang kematian...