part 9

1.1K 124 6
                                    








" Beraninya kau "

Ino menatap Sakura marah Karena sudah menamparnya.
Sai memegang pipi ino yang kena tamparan Sakura.
Ino melepaskan tangan sai,dia maju selangkah untuk lebih dekat dengan Sakura.

" Kau yang terlebih dahulu berani mengungkit masalah keluargaku "

Sakura marah sampai dia tidak bisa menahan emosi saat ia mengungkit masalah kematian keluarganya didepan umum.

" Itu memang Kenyataan kenapa kau harus marah ?"

Ino menatap Sakura dengan sinis,Sasuke hanya diam,dia menonton saja pertengkaran keduanya yang mungkin menarik untuk disaksikan,bahkan orang-orang yang ada disana tidak ada yang berani membuka suara sama sekali.

" Kau tidak tahu apapun jadi jaga ucapanmu "

Sakura ingin ino tutup mulut kalau dia tidak tahu kebenaranan apa yang terjadi jangan membuat orang salah berasumi tentang keluarganya.

" Mereka sudah seharusnya mati seperti itu Karena gara-gara keluargamu,hinata dan keluarganya harus kehilangan segalanya "

Ino mengungkit masalah yang sangat tidak ingin Sakura bahas,hinata ,nama yang tidak ingin Sakura dengar,nama temannya dulu,ia,ino,sai,Sasuke ,hinata dan naruto mereka adalah teman,memang Sakura akui Karena keluarganya,keluarga temannya harus mengalami kebangkrutan dan membuat mereka pergi meninggalkan tokyo ,entah Sakura bahkan tidak tahu keberadaan mereka Karena sejak saat setelah perusahaan mereka bangkrut mereka segera pergi Karena tidak kuat menahan malu,ayah hinata memutuskan untuk bunuh diri dan hanya menyisahkan ibu,hinata dan adiknya hanabi.
Teman-teman Sakura mulai membencinya saat itu Karena tahu perusahaan ayah Sakura yang membuat mereka bangkrut.

" Kenapa kau diam?tidak bisa menjawab ?"

Ino menatap sinis Sakura yang tidak bisa menjawab perkataannya setelah ia mendengar nama hinata,mereka yang ada disana tentu saja tahu apa yang terjadi ,Sakura beruntung Karena saat itu mereka lulus dan membuat ia tidak harus menghadapi cibiran mereka,inilah alasan Sakura menolak datang keacara tersebut.
Sakura memang tidak bisa membalas perkataan ino yang membuat ia kalah telak.

Drt drt drt

Suara handphone Sakura menyelamatkan Sakura,dia langsung mengambil handphone setelah melihat siapa yang menelpon Sakura langsung menerimanya.

" Halo,gaara "

Jawab Sakura,dia terlihat menunggu apa yang dikatakan gaara.

"aku akan segera Menemui"

Sakura mematikan handphone,dia pun memasang wajah panik ,dia langsung mengambil ancang-ancang untuk pergi membuat mereka semua bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

" Kau mau kemana?urusanmu belum selesai "

Sasuke menghalangi Sakura untuk pergi dari sana mungkin pertunjukan tersebut tidak menarik jika berhasil seperti itu.

" Aku harus pergi ,ini sangat penting "

Sakura menyentakan tangan Sasuke,dia segera berlari dari sana dengan terburu-buru,membuat mereka hanya dapat melihat Sakura yang pergi dari hadapan mereka.

"Siapa gaara?"

Tanya ino kepada Sasuke,tentu saja mereka masih teman baik sampai sekarang walaupun jarang bertemu.

" Temannya "

Itulah yang Sasuke tahu walaupun tidak tahu bagaimana sebenarnya hubungan mereka Karena dia tidak tahu secara pasti.
Mereka pun kembali untuk melanjutkan acara yang Sempat terhenti tersebut.



Sakura berhenti saat ia sudah tidak sanggup lagi,dia tidak perduli dengan tatapan orang-orang yang menatapnya bertanya Karena penampilannya yang sangat berantakan seperti itu.
Rambut yang berantakan kena terpa angin ,sepatu yang dilepaskannya,mata yang penuh air mata,mungkin orang-orang mengirai jika adalah seseorang yang sedang patah hati.
Tanpa tahu dia menjadi orang yang sangat sangat bersalah sampai rasanya begitu sesak.

Sakura tidak lagi berlari Karena dia sudah cukup lelah ,dia berjalan kaki ,dia hanya mengikuti langkah kakinya Karena dia tidak dapat memikirkan apapun otaknya seakan penuh dengan hinata dan hinata.

" Kenapa aku harus merasakan ini?"

Sakura meremas bagian bajunya tepat dimana Jantungnya berada,Sakura merasakan perasaan yang begitu sesak ,dia tidak sanggup merasakan semuanya padahal dia sudah mencoba untuk melenyapkan semua perasaan tersebut.

" Aku rindu padamu nii-san "

Teriak Sakura,dia rindu pada sang kakak yang selalu saja menenangkan saat sedih dalam setiap masalah.
Dia saat seperti inilah Sakura sangat merindukannya,rindu pelukannya,rindu belaiannya.

" Kenapa kau meninggalkan aku sendiri?"

Sakura terus berbicara sendiri,dia sungguh frustasi akan kematian kakaknya,hal yang tidak bisa ia relakan sampai sekarang walaupun sudah hampir bertahun-tahun tapi Sakura selalu menganggap jika kakaknya masih hidup.
Sakura kembali melanjutkan langkahnya,dia tidak perduli dengan tatapan penghuni apartment lainnya,dia masuk kedalam lift dengan Pandangan kosong.
Sakura hari ini begitu lelah dengan semuanya yang terjadi kejadian yang sudah ia lupakan bertahun-tahun kini harus kembali lagi ,dia harus mengulang dari awal lagi melupakan semuanya.

Ting

Lift terbuka Sakura masuk kedalam apartmentnya.
Dia meletakan sepatunya sembarang,kemudian Sakura masuk kedalam Kamarnya tanpa berganti baju lagi Sakura duduk dibangku tempat kerjanya,Sakura menyingkirkan laptop dari hadapannya,dia meletakan kepalanya diatas lipatan tangannya,Sakura menatap foto yang ada dihadapannya ,dia sana terlihat potret ia dengan seorang laki-laki yang sedang merangkulnya,mereka berdua tersenyum saat itu.
Sakura mendekatkan foto tersebut kepadanya,dia Memandang foto laki-laki itu begitu dalam,tidak lama air mata Sakura mengalir.

" Maafkan aku nii-san "

Sakura tidak bisa menahan air matanya,dia terisak sedih menghadapi Kenyataan yang harus oa hadapi sendirian tanpa sang kakak lagi.





Sakura seperti biasa berlari dengan terburu-buru,dia kali ini tidak Menentang sepatunya,dia sebisa mungkin berlari agar tidak terlambat.

" Pagi sakura-san "

Sapa gaara seperti biasanya.
Sakura yang mendengar suara gaara langsung menatapnya.

" Pagi gaara-san "

Sapa balik Sakura tanpa menatap gaara lama Karena dia sedang terburu-buru Karena pekerjaannya cukup banyak sekarang.

" Kau terlihat tidak terlalu semangat "

Tanya gaara menyusul Sakura saat melihat Sakura yang tidak menunggunya lagi.

" Aku sedang kelelahan saja "

Jawan Sakura lagi-lagi tanpa menatap gaara,bagaimana tidak Sakura tidak ingin gaara tahu jika matanya saat ini sedang sembab Karena dia menangis semalaman ,walaupun dia sudah menutupi dengan bedak yang tebal agar tidak ketahuan.

" Oh,ya masalah semalam aku sedang ingin menghindari seseorang jadi aku berkata seperti itu"

Sakura menjelaskan Karena dia langsung saja berkata seperti itu padahal gaara minta maaf Karena mobilnya saat itu sedang mogok tapi dia tidak mengabari Sakura.

" Aku mengerti "

Gaara tipe orang yang tidak ingin tahu terlalu banyak tentang urusan orang lain sepertinya dari cara dia tidak menanyai Sakura lebih lanjut.

" Ayo "

Gaara menarik tangan Sakura untuk pergi keruangan kerja mereka.
Sakura mengikuti langkah gaara agar dia tidak terjatuh.










Tbc


Gomen kalau jelek dan gaje🙏🙏🙏🙏 semoga suka 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
Kalau tidak suka tidak usah baca😌
Arigatou buat yang baca dan komen😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

fight with yourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang