Apa yang penting dalam sebuah hubungan?
Kepercayaan?
Atau
Kesetiaan?
Yang paling penting dalam sebuah hubungan yang dilandasi cinta adalah sebuah restu orang tua. Boleh saling percaya dan setia, tapi tanpa restu orang tua? Apakah akan berjalan mu...
Saat tak sengaja kita bersentuhan, ada rasa aneh yang menjalar. Apakah ini sebuah awal dari penyesuaian? Atau Hanya kebetulan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mayang pulang dengan perasaan kesal, karena dirinya sedang asik bermain dan kakaknya menyuruhnya pulang. Ingin dia menjadi dewasa agar tidak disuruh ini dan itu.
"Mas mau cari rumput, kamu bisa kan jaga ibu? Enggak usah cemberut, besok kan bisa main lagi, " ucap Tama saat sudah sampai rumah dan melihat wajah masam Mayang. Yang diajak bicara hanya diam sembari menyapu.
"Nanti kalau Danu pulang, suruh memberi makan ayam dan bebek. Dia sudah besar, sudah seharusnya membantu, jangan maunya main saja. Kalau bisa membelah, sudah mas jadikan empat tubuh mas, biar kalian enggak usah kecapean."
Perkataan Tama membuat Mayang melunak, dirinya tidak seharusnya marah, kakaknya bahkan mengerjakan banyak pekerjaan, sementara dirinya hanya membereskan rumah saja mengeluh.
"Maaf, Mas," ucap Mayang saat Tama sudah pergi mencari rumput.
Keluarga Mayang tinggal di rumah sederhana, bata merah sebagai hiasan dinding alami. Terdiri dari empat kamar tidur, ruang tamu, ruang tengah, dan dapur, sementara toilet berada di luar rumah. Lantainya hanya semen halus, bukan keramik seperti di kota. Di dapur ada satu tungku untuk memasak dengan kayu dan satu kompor dengan gas untuk memasak. Sengaja dua, agar hemat, kata Tama.
Hidup dengan penghasilan dari hasil sepetak sawah, dua ekor kamping, empat ekor bebek dan lima ekor ayam membuat mereka harus hemat dengan pengeluaran. Bukan hal mudah untuk bisa mendapat sisa uang dari hasil kerja. Karena harga jual dari petani tak selalu sama, terkadang justru merugi, yang membuat petani kecil menangis mengingat pengeluaran untuk hasil panen tak sesuai penjualan.
***
Apa ini? Dengan mudahnya pria itu membuat pipiku bersemu hanya karena tatapannya. Sungguh kusudah gila.
Alita memikirkan pria itu dengan lengkung indah di wajahnya. Tak peduli dirinya sedang memasak, fokusnya tetap pria itu. Alita sudah dibuat jatuh pada pandang pertama, bahkan sang pria hanya menatapnya, belum mengajaknya berbicara.
"Aw …," ringisnya saat tak sengaja pisau menggores luka dijari manisnya. Dengan cepat Alita mencuci jari yang mengeluarkan darah lalu membalutnya dengan handsaplas.
Pesonanya sungguh membuatku gila.
Alita melanjutkan kegiatan memasaknya, sore itu Alita memasak sup ayam dengan tempe goreng sebagai temannya.
Matahari sudah bersembunyi, sinarnya tipis-tipis masih mengintip menyisakan semburat jingga di langit desa. Azan berkumandang dengan merdunya, Tama baru pulang bersamaan dengan bapaknya.
"Danu, sudah kau beri makan ternak dan kau masukkan kandang?" teriak Tama dari kandang kambing.