awal kebencian

425 21 19
                                    

Berawal dari pertemanan
Tidak sengaja menggunakan perasaan
Pertanyaannya kenapa harus dia?
.
.
.
.
.

Lagu blackpink berjudul ice cream pun berbunyi, yaa, nada dering itu berasal dari handphone Venus. Sang pemilik yang merasa ada panggilan di saku celananya langsung mengangkat panggilan tersebut sebelum menjawab pertanyaan gadis di depannya tadi.

"Kenapa ma?" venus melirik sebentar ke arah Ara dengan raut muka bingung begitupun Ara.

"Pulang nak, papa kamu sebentar lagi pulang" Jawab eomma dari sebrang telepon, papa nya Venus adalah seorang pengusaha besar yang bekerja di London sejak Venus masih berumur 14 tahun, dan kini ia pulang waahh betapa terkejutnya Venus dan Ara setelah mendengar kabar tersebut.

"Ra gw cabut dulu ya" Pamit Venus bersemangat

"Ehh, rumah lo di mana kan gw ga tau nus, sini sini bagi no WA lo biar kapan kapan kalo gw mau main gampang" Tanpa pikir panjang, Ara mengambil handphone Venus yang baru saja di matikan ketika setelah teleponan dengan eomma.

Ketika Ara membuka kontak WA Venus ia terkejut karna banyak sekali perempuan² yang  mengirimi Venus pesan seperti
"Good night"/"Good morning"/
"Udah makan?"/"Love you" Dan lain lain, namun sayangnya tidak dari satupun perempuan perempuan itu yang di save nomornya oleh Venus.

"Lo ga ngesave no mereka?" Tanya Ara sambil menyodorkan kembali HP nya Venus setelah ia memasukkan nomor nya ke dalam kontak Venus

"Buat apa gw save? Ganggu" Jawab Venus yang kini tengah memakai hoodie hitamnya yang tadi terkena cat

"Eh! Hoodie lo, sini gw yang cuci" Ara mendekat ke tubuh Venus dan langsung menarik hoodie Venus ke atas berharap terlepas dari tubuh Venus

"Ga! Gausah" Venus yang sedari tadi menolak langsung memundurkan tubuhnya kebelakang hingga ia pun menabrak tempat tidur Ara

Bruk!!

Kejadian tadi sore di lapangan sekolah pun terulang kembali, namun Ara tetap tidak ingin kalah ia masih berusaha melepas hoodie itu dari tubuh Venus dengan dirinya yang berada di atas tubuh lelaki tersebut.

Ceklek

"Eh?!" Bunda membuka pintu kamar Ara dan terkejut melihat posisi Ara yang berada di atas Venua dengan tangannya yang sudah membuka hoodie Venus setengah badan.

"Eh bunda" Venus bangun dari rebahannya secara paksa hingga Ara terdorong ke depan.

"Kalian ngapain?" Tanya bunda dengan wajah datar

"Ini bukan kaya yang bunda pikirin kok, Ara cuma mau lepas hoodie venus buat cuciin" Jelas Ara yang ikut berdiri

"Ohh gitu, oiya nus eomma kamu barusan nelpon bunda katanya papa kamu pulang ya?" Tanya bunda yang kini wajahnya tidak kaku lagi

"Iya bun" Venus menggaruk tengkuknya

"Yaudah nanti kirim alamat ke Ara yaa kapan kapan kita silaturahmi ke sana" Bunda tersenyum kearah Venus dan kemudian pergi

"Gara gara lu si, kan gw udah bilang tahan jangan agresif jadi cewe" Protes Venus sambil membenarkan kerahnya

"Yaa kalo lo ga nolak juga ga akan seribet ini" Jawab Ara yang kemudian keluar dari kamarnya di susul oleh Venus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dari tadi lo kemana aja anjing, lo takut ketemu kita?" Ucap salah seorang laki laki dari geng Artopus kepada geng Orbit

"Sholat dulu lah bego, emang nya kalian para kaum kaum kafir" Ejek ari yang di balas kekehan kecil Oleh teman temannya yang lain.

"Bacot, serang!" Seru raka yang merupakan pemimpin di geng Artopus

"EH EH EH ADA APA INI?!" Seorang lelaki berumur di atas 40 tahun, kemudian turun dari taxi dan berniat untuk menghentikan keributan yang ada di depan matanya.

Namun niatnya terputus karna tiba tiba ada pisau yang tidak sengaja mendarat di dadanya.
Sang Bapa ini pun langsung terjatuh di aspal dengan dadanya yang mulai mengeluarkan darah.

"Ada korban!!" Ucap fegi dari geng Artopus yang ga sengaja nusuk si bapa itu

"Kok bisa salah tusuk sii bangsat" Protes raka

"Gw ga sengaja, gw mau nusuk dia tapi tiba tiba bapa ini lewat!" Tempat fegi sambil menunjuk ari ketika ia melontarkan kata
'Mau nusuk dia'.

"Gimana nih rak?" Tanya dirga
Wakil ketua Artopus

"Cabut!" Seru Raka, seluruh member geng Artopus kemudian menaiki motornya masing masing dan pergi meninggalkan TKP.

Ari yang melihat kelakuan musuhnya hanya menggelengkan kepalanya, ia kemudian membalikan tubuh bapa bapa yang tersungkur di aspal.

"HAH! OM RANDI!" Ari panik, ternyata korban tersebut adalah ayahnya Venus, iya tidak menduganya dan sangat terkejut.

"OTW RUMAH SAKIT!" Seru Ari dengan tubuhnya yang gemetaran karena panik

"Semuanya ke rumah sakit? Emang boleh?" Tanya rezza

"GAS AJA!" teriak Ari yang kini tengah memapah om andri dan menaikannya ke atas motor.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mana papa? Katanya pulang" Tanya Venus kepada eomma nya setalah meletakan helmnya di ruang tamu.

"Ga tau nih, kayanya di jalan lagi macet, kamu mandi dulu gih chagiya" Ucap eomma nya Venus yang masih fokus dengan sosial medianya.
(Chagiya: panggilan sayang dalam bahasa korea)

Venus pun menuruti perintah eomma nya dan langsung menuju ke toilet untuk mandi.

Tiba tiba handphone eomma berdering mengeluarkan nada dari lagu BTS DIONYSIUS, kemudian ia Mengangkatnya

"Hallo? Ini siapa ya?" Tanya eomma

"Hallo tante, ini Ara temen venus, barusan bang Ari telpon Ara katanya Papanya venus sekarang lagi ada di rumah sakit" Ucap Ara yang menelfon eomma nya Venus menggunakan handphone Bundanya.

Deg!

"S.. Serius..??" Tanya eomma yang kemudian merasa tubuhnya lemas di sofa

"Iya tante, ini Ara juga mau ke Rumah sakit" Ucap Ara dari sebrang telepon

"Kenapa ma?" Tanya Venus yang keluar dari toilet dengan bertelanjang dada dan handuk yang berada di kepalanya.

"Cepetan kamu pake baju, abis itu kita kerumah sakit" Venus yang bingung hanya mematuhi perintah eomma nya.
.
.
.
.
.
.
.
.

VENUS & ARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang