ngelayat

248 19 12
                                    

Percaya atau tidak
Semua hal bisa saja berubah
Hanya karna satu peristiwa.
--------------------------------------------------

Ara kini pulang dengan ari tanpa pamit ke bunda terlebih dahulu, Ara tidak merasa kalau airmatanya baru saja jatuh ke pipinya di tengah gerimis malam pada saat jalan pulang.

Sesampainya dirumah, Ara membantu membersihkan luka yang ada di wajah abangnya.

Venus bisa sekejam ini ya, entahlah Mungkin dia lagi nunjukin sifat aslinya atau Mungkin ia sudah lelah berpura-pura menjadi oranglain, dia berhak menjadi dirinya sendiri walaupun dirinya yang asli tidak sesuai ekspetasi.

"Bang, nanti lo bilang ke bunda kalo lo abis brantem sama Venus?" Tanya Ara

"Iy--"

"Jangan bilang bunda ya bang, please" Ucap Ara memotong pembicaraan Abangnya

"Hmm yaudah iya iya" Jawab Ari.

Hari berganti, Seperti biasa Ara berangkat sekolah bersama papa,  sedangkan bunda sedang bantu bantu di rumah eomma untuk menyiapkan acara pemakaman nanti siang.

"Anak anak berita duka, telah pergi menemui Tuhan, ayahanda dari Venus anak kelas 12 IPA
atas kepergian papanya Venus, berdoa dimulai" Ucap pak banu di aula Sekolah

"Eh nanti lo ngelayat?" Tanya fegan yang merupakan anak kepala sekolah dan termasuk teman sekelas Ara.

"Iya" Jawab Ara singkat

"Lo ada temen barengan?" Tanya fegan

"Kayanya bareng Abel deh" Jawab Ara sambil melirik ke arah Abel yang sedang membaca buku pemberian darinya waktu itu.

Abel yang merasa terpanggil pun langsung menoleh ke arah Ara
"Eh... Gw bareng kak yohan ra" Jawab Abel
"Yaudah bel santay aja lagian gw bareng friska atau engga syaren" Ucap Ara tersenyum sambil menepuk pundak Abel
"Tapi ika bareng kak iqbaal ra maaf" Seru friska yang duduk di belakang Ara dan Abel, di balas anggukan oleh Syarren
"Iya gw juga sama kak Farel kayanya" Timpal Syarren.

"walaupun gw ga begitu deket sama kak Venus tapi gapapa, gw bawa mobil, lo bareng gw aja" Seru fegan menatap Ara.

"Yaudah deh, boleh" Jawab Ara tidak lupa dengan senyum manisnya.

Mereka berniat pergi ke rumah Venus saat pulang sekolah nanti, karna guru guru ada rapat Mirit jadi para siswa siswi di izinkan pulang jam 10 pagi. Jam 10 itu pagi atau siang si? Yaa pokonya jam 10 deh.

"Kak Farel!!" Syarren berlari menghampiri seorang pria yang sedang menghidupkan motornya di tempat parkir sekolah.

"Hai Syarren cantik, udah siap semua kan? Ga ada yang ketinggalan? Hati kamu ketinggalan ga? Oiya hati kamu kan hati aku juga jadi ga mungkin ketinggalan, sip lah kuy brangkat" Ucap Farel sambil memakai helmnya.

"Kakak cocok deh jadi partner rap nya Agust.D hehehe" Kekeh Syarren sambil menaiki motor Farel.

Di sisi lain

"Kak yohan! Tungguin!" Teriak Abel ngos ngosan ketika mengejar motor Yohan sampai gerbang sekolah.

"Oiya lupa, Skarang gw punya pacar astagfirullah!" Yohan memundurkan motornya menghampiri Abel

"Maaf Baby, Tadi aku lupa kalo kamu Bareng aku hehehe" Yohan menggaruk tengkuknya

"Huft, jangan di ulang! Dahlah ayo pergi" Sewot Abel sambil naik ke atas motor Yohan

"Duluan ya han, bel" Seru Friska yang berboncengan dengan Iqbaal.

Namun di sisilain, di dalam mobil yang hening, Ara khawatir dengan keadaan sahabat kecilnya, sepanjang jalan ia hanya melihat ke arah jendela mobil.

"Ra, sebenernya fegan suka sama Ara sejak Ara pindah ke sini" Seri Fegan

"Ini bukan waktunya gan!" Ara mengusap rambutnya, fegan terdiam dan merenungkan kesalahannya yaitu menyatakan perasaan di situasi yang salah alhasil berujung keheningan yang menyelimuti mobil itu.

Sesampainya di rumah Venus, mereka memarkirkan kendaraan mereka masing masing di halaman rumah Venus.

"Wah daebak! Gede ugha rumahnye kak Venus" Ucap Syarren yang baru saja turun dari motor Farel

"Nah itu kak Venus tuh!" Seru Friska ketika melihat pria berkemeja hitam dan celana panjang sedang memainkan handphonenya di sofa ruang tamu.

"Eh eh bentar, itu di sebelahnya Venus siapa? Si Nazwa?" Tanya iqbaal

"Widih si cabe udah nyampe duluan, cepet juga dia jangan jangan ngechit" Seru Farel yang berhasil mendapatkan jitakan oleh Yohan

"Lo kira game di chit chit" Ucap Yohan, lalu kemudian mereka masuk kedalam tidak lupa mengucap salam.

Mereka mengobrol bersama, Farel dan iqbaal meledek Nazwa, Nazwa masih berusaha caper ke Venus, Yohan dan bela uwu uwuan berdua, Friska dan Syarren berghibah ria, sedangkan venus hanya menatap Ara dan fegan dengan tatapan tajamnya.
Ara yang merasa dirinya tengah di tatappun langsung mencari alasan untuk pergi dari sana karna kalau Ara salting bisa ribet.

"Eh guys, gw izin ke dapur dulu yaa bantu bunda sama eomma" Seru Ara yang kemudian berdiri dari duduknya dan mulai berjalan menuju dapur

"Ra" Venus memanggil Ara

Ara yang berada di ambang pintu pun menghentikan langkahnya ketika ia mendengar namanya di sebut, ia menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya.

"Itu pintu kamar gw, kalo dapur ada di kanan" Jelas Venus sambil menyenderkan punggungnya ke sofa

"Eh.. Oh.. Haha, i.. Iya.. Makasih" Ara langsung berlari kecil menuju dapur.

"Gila, pipinya Ara jadi merah" Seru Farel sambil memakan makanan yang ada di kaleng.

"Salting kali dia hahahaha" Ucap Abel yang kini sedang mengarahkan kamera handphone nya ke arah wajahnya dan wajah Yohan, ceritanya mau selfie berdua.

"Beb, poto potonya entar aja, lagi berduka nih" Protes Yohan sambil menusuk akua gelas miliknya menggunakan sedotan.

"Oiya sorry bee" Abel langsung menaruh handphone nya ke dalam tas Yohan, nitip.

"Venus, nazwa tau rasanya di tinggal orang yang kita sayang tuh sakitnya emang ga main main nus, ayah Nazwa juga udah meninggal saat Nazwa masih kelas 6 SD. Dan saat saat itu rasanya berat banget buat Nazwa ngelanjutin hidup Nazwa, tapi Nazwa bangkit lagi karna Nazwa tau masih ada ibu yang harus Nazwa bahagiain dan yaa! buat apa Nazwa berlarut dalam kesedihan terus menerus?, nahh Nazwa aja kuat masa Venus engga? Semangat ya!" Ucap Nazwa yang mampu membuat Yohan, iqbaal, Farel, Friska, Abel, dan Syarren menatapnya kagum.

"Aku padamu nazwa!" Ucap Farel mengacungkan kedua jempol tangannya, yang lain juga mengangguk tersenyum kearahnya.

"Makanya, Venus jadi pacar Nazwa ya!" Bujuk Nazwa lagi

"Yaaaahhhhh ga jadi padamu deh wa" Ucap Farel, yang lain juga kembali memainkan handphonenya masing masing.
Sedangkan Yohan dan Abel melanjutkan bermain tebak tebakan yang kalah di peluk.

Fegan? Ia sedari tadi hanya diam di ujung sofa memainkan handponenya, bayangin cuy dia ga deket sama siapa siapa di situ.

VENUS & ARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang