gara

135 23 9
                                        

Harusnya aku sudah tau dari awal, bahwa bersamanya hanya akan menambah rasa sakit pada perasaan.
-Ara-
--------------------------------------------------

Ara berdiam diri menatap cermin lebar di toilet mall, kala itu toilet sangat sepi hanya ada dirinya saja di dalam, situasi sangat mendukung untuk Ara meneteskan air matanya, namun ia enggan menjadi wanita yang rapuh.
"Huft! Ngapain gw kecewa gini si? Dia kan cuma sahabat gw ga lebih, ayo dong ra sadar woi!" Ara memukul kepalanya sendiri.

Ting!!

Sebuah notif masuk ke handphone Ara, ia langsung membuka handphone nya, ternyata ia mendapat pesan whatsapp dari Venus yang sudah menemukan tempat makan.
Ara merapihkan penampilannya dan langsung bergegas menuju tempat yg di maksud Venus.

"Udah mau malem, abis ini mau pulang?" Tanya Venus yang masih fokus dengan handphone nya
"iiii ke Timezone dulu! Wajib" Seru Ara, tak lama kemudian makanan mereka datang.
"Wihh ka Venus tau aja makanan favorit Ara," Venus meletakkan Handphonenya di atas meja, "dari dulu lo suka ayam mana mungkin gw lupa" Seru Venus

"Iya, ara jadi kangen ayam bikinan eomma," Ucap Ara sambil melahap makanannya "nanti kapan kapan Ara boleh main ke rumah ka Venus ya!" Seru Ara sambil mencuri kulit ayam milik venus

"Harus! Udah lama gw ga main game sam---" Venus menatap kulit ayamnya yang di ambil Ara "itu punya gw!" Protes Venus

"Kenapa? Gaboleh?" Ara menjulurkan lidahnya meledek Venus

"Gapapa si, entar kalo kolesterol tanggung sendiri ya" Ucap Venus yang kini melanjutkan makannya, ara hanya menatap sinis ke arah Venus karna ucapan Venus barusan.

"Eh entar jadi ke Timezone?," Tanya Venus berusaha membuat Ara tidak lagi menatapnya dengan tajam.
"Oiya! Jadi dong kak! Hehehehehe" Ara melanjutkan makannya dengan senang hati, dan Venus merasa lega akan hal itu.

Beberapa menit berlalu, mereka sudah selesai makan, kini mereka berjalan menuju Timezone yang ada di lantai 3, "kak lomba yu! Yg sampe di sana duluan dia menang, nanti yg kalah harus isi saldo kartu timezone!" Seru Ara, Venus mengangguk menyetujuinya "ayo! Satu.. Dua.. Tiga!"

Mereka berlari ke arah lift namun keadaan lift sangat ramai dan harus menunggu dulu, tanpa pikir panjang Ara meninggalkan Venus yang masih menunggu lift, Ara berlari menuju eskalator agar lebih cepat sampai.

Saat ara berada di eskalator tiba tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang alhasil ia menengok ke orang tersebut.

"Eh, neng Ara, sama siapa ke sini?" Tanya seorang ibu ibu yang menggendong anaknya

"Sama temen bi, hehehe" Eskalator telah membawa mereka sampai atas akhirnya mereka mengobrol sebentar di lantai 3.

"Oiya neng, kebetulan bibi ketemu sama neng Ara, bibi boleh minta tolong?" Tanya bi yuyun yang merupakan adik sepupu dari bundanya Ara.

"Boleh bi, minta tolong apa??" Tanya Ara dengan senyumnya
"Bibi nitip gara ya, bibi mau ke rumah sakit sebelah sebentar, tadi bibi ke sana tapi ga di izinin masuk karna bawa anak kecil, jadi bibi mampir ke mall ini untuk beli minum sebentar" Jelas bi yuyun.

Ara mengangguk dan mengambil alih Gara yang masih berumur 6 tahun, "emang siapa bi yang sakit?" Tanya Ara, "kakak nya suami saya, beliau menderita penyakit kanker hati" Jawab bi yuyun

VENUS & ARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang