prolog

1.1K 52 2
                                    

"Kak venus tungguin ara dong kak!" Ucap gadis berumur 10 tahun yang sedang mengajar sahabatnya.

"Ish cepetan ara! Nanti tukang ice cream nya keburu pergi!" Seru venus yang masih berumur 11 tahun.

Gadis yang bernama Ara itu pun tiba tiba menghentikan langkahnya

"Kenapa berhenti?" Tanya venus yang kini ikut berhenti lalu berjalan menghampiri Ara.

"Ara cape kak" Ucap gadis itu sambil mengelap noda merah yang keluar dari hidungnya menggunakan tangannya.

"Astaga ra, hidung kamu berdarah!" Seru venus panik

Ara yang mendengar ucapan venus barusan langsung menangis karna ia memiliki fobia pada darah.

"Eh eh ara jangan nangis" Venus semakin panik, lalu dia berniat untuk membantu ara pulang kerumah.

"Ayo ra Kita pulang" Ajak venus

Ara pun setuju dengan usul sahabatnya itu, Venus merangkul sahabatnya dan membantunya berjalan sampai rumah

Sesampainya di rumah Ara, venus langsung memanggil papanya Ara yang lagi merapihkan pot bunga di halaman rumah Ara.

"Eh Ara kenapa nus?" Tanya papanya ara sambil mengambil alih tubuh ara dari Venus.

"Hidungnya ara keluar darah om" Jelas venus, sang papa langsung membawa ara masuk ke rumah tidak lupa juga venus yang ikut masuk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gimana dok?" Tanya bunda nya ara yang kini khawatir terhadap kondisi putri bungsunya yang kini sedang berbaring di sofa ruang tamu.
"Saya belum menemukan apa apa terhadap anak ibu, mungkin dia hanya kelelahan, usahakan jangan berikan kegiatan² yang kiranya melelahkan untuk ara ya bu" Jawab dokter
"Baik dok" Seru bunda sambil mengelus rambut ara.

"Ara kenapa bun?" Tanya seorang laki laki yang sedang turun dari tangga.
"Ara gapapa ri, tolong jagain dia ya bunda sama papa mau ngobrol sama dokter sebentar di luar" Ucap bunda pada putra sulungnya yang bernama Ariando Pangeas.

Ari segera duduk di samping tubuh ara setelah bunda pergi keluar.

"Ini semua gara gara kamu nus?" Tanya ari kepada venus yang umurnya sepantaran dengannya sama sama masih berumur 11 tahun.
"Bukan" Jawab venus
"Jelas jelas tadi ara main sama venus kan?!" Seru ari yang kini berdiri di depan venus.
"Beneran tadi---" Ucapan venus terpotong ketika ia melihat ara bangun dari tidurnya dan kini sedang duduk sambil memegang kepalanya.
"Eh ara, ara gapapa kan?" Tanya venus yang kini sedang jongkok di depan ara.
"Ara diapain sama venus?" Tanya ari yang masih pada posisi berdirinya.

Belum sempat ara menjawab, bunda pun datang

"Eh anak perempuan bunda udah bangun, oiya venus tadi kamu di panggil eomma kamu katanya suruh pulang" Ucap bunda sambil mengelus kepala venus.

"Yaudah bun, Venus pamit pulang dulu ya" Pamit venus

"Makasih yaa udah bawa ara pulang" Ucap bunda

"Iya bun, goodbye ra venus pergi dulu ya semoga cepet sembuh" Seru venus lalu kemudian pergi.

VENUS & ARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang