Ketika semuanya telah berakhir
Belum tentu kita bisa memulai dari awal, jadi jangan akhiri sesuatu jika ragu.
-tipeti---------------------------------------------------
"Widiiihh, lo di hukum juga" Iqbaal merangkul Venus yang barusan ikut nimbrung ke dalam barisan
"Iya dong harus!" Dengan bangganya Venus berucap seperti itu di depan ke3 sahabatnya
"Asssiiikkk di hukum bareng!! Ga sabar gw!!, mana sii guru bk nya lama banget! Gw dah ga sabar di hukum," Ucap farel sambil celingak celinguk mencari keberadaan bu Wati yang merupakan seorang guru bk.
"Bentar lagi kita lulus jadi ini kenang kenangan banget buat kita, entar kita cerita ke anak anak kita di masa depan kalo kita sering di hukum ber4!!," Seru yohan bersemangat
Kini giliran syarren, ara, friska, dan Abel yang kebingungan melihat 4 cowo tersebut dari kejauhan karna beda barisan, kenapa mereka malah kegirangan di hukum? Aneh memang.
"Eh kok mereka berempat ada di barisan anak anak yang kena sanksi si?," Tanya syarren ke Abel
"Iya! lengkap tuh 4 serangkai, jangan jangan mereka janjian," Bisik Abel ke syarren dan friska yang baris di belakangnya.
Di sisi lain Ara yang kini baris di paling belakang masih kesulitan memasang dasinya, ia terus mengulang hingga rapih tapi kaga rapih rapih anjip, tekstur dasi milik ara dan Venus berbeda, punya ara tidak kaku jadi mudah di bentuk.
"Ra, sini gw bantuin" Fegan yang baris di samping ara kemudian menawarkan jasa ikat dasi nya
Ara menggeleng, "gausah gan, gw bisa sendiri, cuma tinggal di rapihin aja" Seru Ara dengan senyum ramahnya
"Tapi itu salah, harusnya yang kecil ada di kiri jadi lebih gampang masukin yang kanan ke kirinya" Jelas fegan
Ara berusaha mencerna perkataan Fegan, dia ngeblank mendadak di hadapan cowo tersebut
"Ya ampun, sini sini" Fegan mulai memegang dasi Venus yang melekat di kerah seragam Ara, ia melilitkan dasi itu sampai terbentuk dengan rapih, beberapa anak sempat melihat keuwuan mereka barusan sedangkan ara hanya diam entah fikirannya pergi ke mana.
"Nah, dah rapih" Fegan tersenyum dan kemudian menatap ara yang masih setia dengan lamunannya
"Woi, bengong mulu"
"Eh? Oh udah ya? Makasih ya gan hehe" Ara merapihkan rambutnya, ia kembali menghadap ke depan karna upacara sebentar lagi akan dimulai.
🍄
"Bu Wati bu Wati!!!," Farel berteriak memanggil bu Wati yang hendak pergi dari lapangan karna upacara telah usai.
"Bu!! Kita kapan di hukumnya?!!," Seru Farel lagi, bu wati menoleh ke barisan anak anak yang tidak memakai atribut lengkap, jumlah anak anak yang baris di situ hanya ada 10 orang dan laki laki semua yang ada di situ.
"Oiya lupa saya," Bu Wati menepuk dahinya sebelum menghampiri barisan itu.
"Jadi kita di hukum apa bu?," Tanya Venus

KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS & ARA [Proses Revisi]
RomanceApakah kamu pernah memiliki teman masa kecil? Nathan Venusandreas dulunya adalah sahabat dari seorang perempuan bernama Ara Tesalonica. Hal yang perlu di tanyakan adalah, Salah ga si suka sama sahabat sendiri? salah ga si nyimpen perasaan ke dia...