malam terakhir

150 16 22
                                    

Asalkan bisa berkomitmen, status 'pacar' sudah tidak perlu digunakan.
-Iqbaal-
--------------------------------------------------

Disa melepaskan pelukannya dan berjalan pergi,
"Sa, mau kemana?" Venus menyusul Disa yang berjalan menuju balkon Rumah sakit.

Disa berhenti dan berdiam diri menatap indahnya langit malam yang dihiasi bintang dan bulan, matanya sembab dan bibirnya memucat, disa kini telah berada di titik rendahnya berharap ada keberuntungan datang padanya walaupun kecil. Ia merasa dirinya di lahirkan di dunia hanyak untuk merasakan rasa sedih, dia lelah, kehilangan kedua orangtua di usia yang masih belasan tahun memang bukan hal yang mudah, apalagi Disa hanyalah seorang perempuan polos yang masih kurang wawasan tentang dunia luar, masih membutuhkan bimbingan orangtua, dan yaa dia masih belum siap untuk tinggal seorang diri.

"Sa, gw ngerti apa yang lagi lo rasain, gw belum lama ini juga di tinggal bokap, tapi lo harus kuat, kalo gw bisa ngelewatinnya masa lo engga, gw bakal bantuin lo"

"Tapi kak, disa udah gapunya siapa siapa"

"Lo gaboleh mikir gitu Sa, masih ada gw"

"Suatu saat pasti kaka bakal ninggalin disa, atau bahkan disa yang bakal ninggalin kaka"

Venus bungkam, ia tidak tahu harus bicara apa, kini mereka berdua menatap pemandangan kota di malam hari.

"Nih," Venus memberikan kalung berbentuk bintang ke disa

"Kalung? Buat disa?"

Venus mengangguk, "kan gw pernah bilang, lo bintang, gw bulan, satu redup yang lain bakal bantu"

Venus memakaikan kalung itu ke leher Disa
"Kak, sebenernya disa..."

"Kenapa hm?" Venus menatap disa yang kini sedang menunduk mmal

"Disa... Suka sama ka Venus,"

Venus terkejut dengan apa yang di katakan disa barusan

"Hah? Demi apa? Sejak kapan?"

"Sejak kita main ujan ujanan waktu itu, salah ga disa suka sama kaka?"

"Sa, gw udah anggep lo jadi ade gw, gw selalu ada buat lo karna nasib lo sama kaya gw"

"Iya gapapa, yang penting ka Venus udah tau, jadi Disa lega"

"Maaf Sa, gw cuma nganggep lo jadi ade gw ga lebih, tapi gw bakal berusaha bikin lo bahagia ga sedih lagi"

"Tapi sekarang disa hidup sendiri kayanya bakal susah untuk ga sedih" Seru disa sambil tersenyum ke venus

"Ada gw disini, lo bebas mau anggep gw jadi abang lo atau sahabat lo,"

"Hehe, kalo gitu disa boleh peluk kak venus?"

Venus mengangguk dan kemudian memberikan pelukan hangatnya ke disa, sekarang sang pemimpin yupiterius resmi memiliki seorang adik perempuan.

Yaa, seperti yang kita tahu, selama ini Venus hanya menganggap Disa sebagai orang yang harus dia jaga, dia merasa dirinya memiliki banyak kesamaan terhadap gadis itu, mulai dari cara berfikir, nasib, hingga takdir yang hampir sama.
Namun Venus berfikir, disa masih sangat muda, tidak adil jika disa diberikan takdir yang seperti itu oleh Tuhan.

VENUS & ARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang