!

156 16 2
                                    

Jika disuruh memilih antara hidupku hancur atau kehilangannya, aku lebih memilih hidupku hancur, karna jika aku kehilangannya hidupku bisa saja lebih hancur lagi.
-tipeti-
--------------------------------------------------

"Waktunya habis guys," Ucap Putra berjalan menghampiri Venus yang Menatapnya seperti singa yang hendak menerkam mangsanya.

Selain membawa sebuah baseball hitam, ternyata putra juga membawa sebuah pisau berukuran sedang

Putra membuka satu persatu kancing seragam milik Venus dan langsung menempelkan pisau itu di dada kiri Venus, ara dan yang lain hanya mampu memperhatikan apa yang di lakukan putra kepada Venus tanpa bisa berbuat apa apa.

Pria itu kini mulai mengukir asal dada seorang venus menggunakan pisau dingin itu, sedangkan venus hanya meringis dan memejamkan matanya.

"Kenapa? Sakit hm?," Sudah gila memang, mungkin ada darah psychopath di tubuh putra hingga ia tega melakukan itu semua terhadap musuhnya

Kemudian Bela dan Yohan ikut masuk ke dalam ruangan itu, mereka menyaksikan penyiksaan kejam itu yang kini sedang berlangsung

Abel berjalan menghampiri Ara yang tidak berhenti menangis, tidak hanya ara tapi friska dan syarren juga sudah membasahi pipi mereka masing-masing dengan air mata.

"Ssssttt, jangan nangis" Abel tersenyum smirk di hadapan ara, ia kemudian meraih rambut ara dan menariknya ke atas.

Abel mengeluarkan sebuah gunting dari saku rok seragamnya, dan langsung memotong rambut ara dengan asal membuat gadis itu semakin memberontak.

"Bel! Jahat banget si lo! Kita temen lo bel!!" Ucap syarren

"Iya kalian berdua temen gua, tapi cewe ini bukan temen kita, dia kan temennya ka Nazwa jadi buat apa gua kasian ke dia" Abel menatap hasil karyanya pada rambut ara, dengan berkacak pinggang ia merasa bangga dengan hasil potongannya sendiri.

Rambut ara kini hanya sebatas pundak dan itupun dengan potongan yang tidak rapih sama sekali

Di sisi lain putra membuang pisaunya ke sembarang arah dan mengambil tongkat baseball nya

Bugh!

Satu pukulan mendarat di perut venus membuatnya meringis karna baseball itu sangat keras dan di hantamkan padanya dengan penuh dendam dari seorang putra

Di saat yang lain melihat perbuatan putra kepada venus, Farel melihat pisau yang tadi putra lempar dan mendarat di dekat kakinya.
Tanpa fikir panjang, Farel berusaha menjangkau pisau itu menggunakan kakinya

Trak!

Yohan memukul kaki Farel menggunakan baseball putih miliknya, ia melihat Farel yang hendak meraih pisau tadi

"Aarrgh!! Kaki gua sshh" Farel meringis, kakinya kini mengeluarkan darah, mungkin tulang kakinya ada yang remuk karna ulah Yohan barusan

"Farel!! Ck! Ka Yohan, please lepasin kita ka!" Seru syarren
Memohon dengan amat sangat

"Apa?? Lepasin??," Yohan berjalan mendekat ke arah syarren

"Jangan sentuh dia anjing!," Teriak Farel

Yohan membuka kancing seragam syarren satu persatu, terlihat lah bra hitam milik syarren, gadis itu hanya mampu menangis terhadap apa yang Yohan lakukan kepadanya

VENUS & ARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang