pergi #1

202 13 1
                                        

Setidaknya menjadi berguna itu lebih baik walau tidak dapat memiliki
-tipeti-
--------------------------------------------------

"Dok, saya bersedia donorin hati saya buat pasien yang bernama Nathan Venusandreas"

"Apakah kamu yakin? Kamu akan kehilangan nyawamu nak, bagaimana dengan masa depanmu?"

"Masa depan saya sedang sekarat dok! Waktunya tinggal 3 jam lagi! Please"

"B-baik, ikut saya ke ruang cek darah baru kita ke ruang operasi"

"Baik dok"

keputusan Disa sudah valid. entahlah bagaimana perasaan tantenya yang ada di luar negri ketika mendengar kabar bahwa disa menyusul ayah dan mamanya.

Setelah sampai di sebuah ruangan, Disa berbaring di atas ranjang dan dokter yang bernama Alison itu sedang menyentil ujung jarum suntikan yang berada di tangannya.

"Dok,"

"Iya?"

"disa boleh minta 3 kertas ga dok? Sekalian sama pulpennya"

"Boleh,"

Alison merogoh laci yang berada di meja samping ranjang Disa, ia mengeluarkan beberapa kertas dan 1 pulpen hitam lalu menyerahkannya ke Disa

Disa tersenyum, setelah jarum suntik itu menembus kulit tangan Disa sang Dokter langsung keluar entah untuk apa tapi ia terlihat buru buru dan sangat sibuk.

Disa memanfaatkan kesendiriannya di ruangan itu dengan menulis surat untuk Venus, Ara, dan Ari.

Beberapa menit berlalu
Tak lama dokter pun balik ke ruangan itu, Disa menoleh ke arahnya "dok, disa nitip ini yaa nanti kalo disa udah ga ada tolong kasih ini ke masing masing nama yang ada di surat itu"

Alison hanya tersenyum dan mengangguk, ia tersentuh dengan ketulusan gadis itu.

"Baik ayo ikut saya ke ruang operasi"

"Okai"

Disa adalah anak perempuan kelas 10 yang polos dan baik hati, ceria, mampu memberi energi positif bagi orang di sekitarnya, sering mengalah, tidak pernah mengeluh dengan keadaan. huft! Pasti orang orang di sekitarnya akan sangat merasa kehilangan, gadis ini sangat mulia, ia berhak menginjakan kakinya dan berlarian dengan bebas di dalam Surga yang indah bersama orangtuanya.

"Eh disa!! Lo mau kemana??"

Dari kejauhan Ara melihat disa tengah berlari kecil mengikuti Alison, ara menghampiri gadis itu

"disa lagi buru buru kak,"

"Eh ini, venus nitip kalung ini ke gua katanya suruh kasih ke lo"
Ara menyodorkan kalung berbentuk bulan milik Venus ke disa

Disa menggeleng, "ini kan kalungnya kak venus lagian disa juga udah punya yang bentuk bintang dari ka venus, udah yang ini kaka simpen aja ya! Salam buat semuanya"
Disa melanjutkan jalannya

Ara bingung dengan tingkah disa,  kenapa dia terlihat sangat buru buru?, ia pun pergi menuju tempat teman temannya berada

🍄

"Semuanya siapkan alat alat yang di butuhkan!! Jangan ada yang gegabah!! Fokus" Ucap Alison tegas terhadap petugas petugas atau dokter dokter dan
suster suster lain yang ada di ruangan operasi itu.

VENUS & ARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang